Oleh : Abu Aisyah
Menjadi penulis professional berarti mengoptimalkan seluruh potensi diri untuk menulis. Potensi diri adalah hasil kolaborasi antara keyakinan, harapan dan kepuasan yang tercermin dalam setiap sendi kehidupan kita. Ini berarti potensi yang kita miliki adalah segala hal yang ada dalam diri kita dan lingkungan di sekitar kita. Mengoptimalkan potensi berarti menggunakan potensi tersebut secara efektif dan efisien.
Seorang penulis professional akan menggunakan potensi ini dengan sebaik-baiknya. Dari mulai komitmennya untuk menulis, managemen waktu yang ketat hingga managemen mood yang terus dijaga. Dari ketiga komitmen ini yang terpenting sebenarnya berkaitan dengan komitmen untuk menulis. Dengan komitmen ia akan dapat menghasilkan karya tulis yang melimpah. Selain itu penggunaan waktu secara optimal adalah salah satu jalan menuju penulis professional tersebut.
Sebagai penyemangat kita marilah kita lihat salah satu dari uswah (teladan) dari para pendahulu kita yang komitmen dengan dunia penulisan.
The Great Writer tersebut adalah Ibnul Jauzi. Nama lengkap beliau adalah ‘Abdurrahman bin Abil Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ubaidillah al-Qurasyi. Kakeknya terkenal dengan sebutan Ibnul Jauzi (anak kelapa), karena kelapa yang ia miliki di Wasith, di mana di sana sama sekali tidak ada kelapa selain milik beliau. Beliau adalah seorang figure penulis besar yang pernah dimiliki oleh peradaban Islam. Optimalisasi potensi diri beliau telah menjadikan beliau menulis lebih dari 2.000 jilid buku dengan judul sekitar 250 lebih. Buku-buku tersebut beliau tulis dengan tangannya sendiri.
Bagaimana cara beliau menulis sehingga menghasilkan buku yang begitu banyak? Jawabannya adalah kesinambungan (continue) dalam penulisan. Beliau menulis dalam sehari sebanyak empat buku atau minimal 100 halaman. Masya Allah ….. luar biasa! Adakah penulis di dunia ini yang melebihi kepakaran beliau dalam menulis? Marilah kita berupaya untuk meneladani beliau….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...