Oleh: Abu Aisyah
Sudah menjadi
fitrah manusia untuk menyukai dan mencintai orang lain yang dianggap memiliki
kelebihan dan menarik bagi dirinya. Fitrah ini ada sejak manusia itu mulai
memerlukan orang-orang terdekatnya, hingga ia merasa tidak mungkin bisa hidup
tanpa kehadiran orang lain di sekitarnya. Rasa suka pada orang lain muncul
ketika ia merasakan adanya kecocokan antara dia dengan orang yang disukainya. Seorang
manusia akan merasa akrab, suka dan gembira ketika bisa berteman dan dekat
dengan seseorang yang dirasa memiliki kesamaan selera. Rasa suka ini tidak
terbatas hanya karena masalah selera, namun juga rasa nyaman ketika berada di
dekatnya.
Penyebab lainnya
yaitu rasa suka pada orang lain karena melihat wajahnya yang cantik atau
ganteng, tubuhnya yang atletis dan mempesona atau bagian-bagian tubuh lainnya
yang dianggap menarik perhatiannya. Tentu saja sikap dan perilaku seseorang
juga menjadi sebab seseorang suka dengan orang lainnya.
Dalam ruang
lingkup yang lebih sempit rasa suka itu biasanya muncul dari seseorang ke lawan
jenisnya. Seorang laki-laki akan menyukai seorang perempuan, demikian juga
seorang perempuan menyukai seorang laki. Rasa suka tersebut akan berlanjut
kepada hubungan yang serius yaitu dalam bentuk pernikahan dan membentuk sebuah
keluarga.
Dengan berjalannya
waktu dan bertambahnya usia, maka rasa suka itu terkadang mulai sirna karena
berbagai sebab. Jika pada awalnya rasa suka itu muncul karena kecantikan dan
kegantengan seseorang, maka ketika hal tersebut sirna rasa suka itupun mulai
tiada. Sikap dan perilaku yang pada awalnya sangat menyenangkan pada beberapa
kesempatan sering kali berubah karena berbagai ide dan gagasan yang
bertentangan. Demikian pula pasangan dalam ikatan perkawinan yang telah lama
membina rumah tangga mulai merasa bahwa pasangannya tidaklah seideal pada masa
awal pernikahannya.
Menghadapi semua
itu diperlukan adanya satu strategi dan cara agar rasa suka itu tetap abadi,
dibutuhkan adanya resep manjur yang akan menjadikan api nyala cinta itu tetap
menyala sepanjang masa. Resep itu adalah hubbub fiillah, cinta karena
Allah. Cinta karena Allah adalah kita mencintai seseorang karena Allah
mencintainya dan kita diperintahkan untuk mencintainya karena padanya teradapat
hal-hal yang membuat Allah ridha dengan dirinya. Mencintai karena Allah adalah
cinta dengan landasan iman yang menjadikan ikatan itu akan kekal sepanjang
zaman.
Seorang yang
mencintai karena Allah tidak akan terjebak ke dalam kecantikan dan kegantengan
yang tidak abadi. Ia juga tidak akan terjebak ke dalam sikap dan perilaku yang
terkadang selalu berubah dari orang yang kita cintai. Cinta karena Allah adalah
kekuatan sejati agar cinta tetap bersemi, ia menjadi benteng pertahanan ketika
kecantikan dan kegantengan pasangan kita mulai memudar. Ia juga menjadi penawar
ketika sikap dan perilaku orang yang kita cintai sering kali menyakitkan. Hanya
cinta karena Allah yang menjadikan rasa suka dan cinta kita kepada orang lain
akan senantiasa ada sebagaimana kecintaan kita kepada Allah ta’ala. Maka ucapkanlah Uhibuka Fiillah, Aku
Mencintaimu Karena Allah…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...