Oleh: Afifah Dunia
Kemajuan yang
sangat pesat dalam bidang perekonomian di Indonesia bias diacungi jempol oleh
banyak kalangan yang mengerti bagaimana perekonomian tersebut, namun dibalik
itu semua, dibalik pertumbuhan ekonomi yang baik, tersimpan banyak dilema yang
dialami oleh masyarakat pedesaan pelosok, apakah menurut kalian para petani,
pembajak sawah, dan lain-lainnya bukan merupakan salah satu faktor majunya
perekonomian di Indonesia ini ? Indonesia yang banyak kalangan Internasional
pandang adalah negara yang subur, kaya akan sumber daya alam yang melimpah.
Apakah para petani yang merupakan orang yg berperan dalam sector salah satu
sumber daya alam ini dijadikan bak kardus yang terhujani air, yang akan
sendirinya lenyap ? kemakmuran para petani yang tak dipandang oleh
pemeritah akan menyebabkan jumlah petani yang ada di Indonesia akan menurun,
mungkin banyak para orang di pedesaan yang lebih memilih kerja merantau ke
kota, berdagang, atau pekerjaan lainya yang memiliki tingkat kemakmuran yang
menjanjikan.
Sekarang mari kita
liat tingkat kemakmuran petani atau para pekerja yang berada di pedesaan.
Apakah kalian sering melihat banyak anak yang semestinya merasakan pendidikan
yang layak malah bekerja di sawah, mencangkul, memikul sayuran dan lain-lain ?
inilah fenomena yang tak layak.
Banyak pandangan
keliru yang terdapat pada pemikiran banyak orang tua dipedesaan, khususnya yang
mengalami permasalahan ekonomi. Mereka menyuruh anaknya yang masih kecil untuk
bekerja membantu keluarga, mereka menyuruh anaknya berdagang, bercocok tanam,
menjadi kuli panggul dipasar, orang tua melakukan semua ini karena tidak ada pilihan yang harus mereka pilih, dalam
kenyataannya banyak orang tua yang menginginkan anaknya bersekolah, namun
kondisi dan kenyataan yang membuat mereka seperti ini.
Inilah yang
seharusnya menjadi pusat sasaran dan alokasi dana yang pemerintah gulirkan,
bukan hanya menggulirkan dana terhadap sector yang tak memiliki dampak begitu
besar bagi negara, jika anak-anak di pedesaan memiliki masa depan yang cerah,
mungin tidak hanya pedesaan sekitar saja yang mendapat cipratan
positif nya, melainkan negara juga akan mendapatkan pemasukan sumber daya
manusia yang bisa menjadi factor kemajuan bangsa, dan bisa jadi sumber masa depan negara
selanjutnya.
Sudah jelas,
sungguh sangat berpengaruh permasalahan yang dialami oleh kalangan bawah
dipedesaan dengan masa depan pendidikan anak bangsa.
Pendidikan yang layak, berdampak baik
Mungkin kita telah banyak mengetahui tentang standar pendidikan
yang layak di Indonesia ini, sudah terdapat keputusan bahwa pendidikan 9 tahun
bagi anak bangsa itu wajib. Jadi apakah fenomena yang selama ini kita jumpai
dipedesaan hanya bisa dijadikan sebagai bagian dari pemandangan desa ? sudah
banyak dari kalangan mahasiswa serta banyak dari organisasi masyarakat yang
telah memperdayakan anak bangsa di pedesaan, tinggal dukungan dari kalangan
atas yang diharapkan untuk bisa andil dalam pengembangannya
Sudah tak
selayaknya lagi Indonesia sebagai negara yang memiliki perkembangan ekonomi
yang sangat pesat tidak memperdulikan nasib anak bangsanya, yang mereka itulah
para calon penerus negara ini, tidaklah perkembangan dari sector pendidikan itu
sangat membantu dalam pengembangan suatu negara ? maka korelasi atau kaitan
antara permasalahan ekonomi dan masa depan pendidikan anak bangsa dipedesaan
sangat lah erat, dan bisa kita asumsikan bahwa permasalahan
ekonomi itu tidak akan muncul apabila masa depan pendidikan anak dipedesaan
cerah dan
menjanjikan.
Kesimpulannya
adalah, Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju haruslah bisa mengatur dan
memperhatikan keadaan rakyat dan anak-anak penerus bangsa yang tak bisa
bersekolah karena kesulitan ekonomi yang tidak diperhatikan oleh pemerintah.
Agar para petani dipedesaan dan lain-lainnya yang membutuhkan bisa lebih
berdampak bagi majunya Bangsa Indonesia ini, dan anak-anak mampu mendapatkan
pendidikan penuh yang layak dan bisa menjadi anak bangsa yang bisa jadi penerus
bagi bangsa itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...