Kamis, 25 Agustus 2011

Hedonisme… Macam Mane?



Oleh : Abu Aisyah


“Hidup itu sekali setelah itu mati” pernah denger ucapan seperti ini? Atau peribahasa “Kelapa muda kupas-kupasin kelapa muda tinggal batoknya, selagi muda puas-puasin sudah tua tinggal bongkoknya” dua peribahasa ini mengandung makna bahwa seolah-olah ketika kita masih hidup dan dalam keadaan muda kita puas-puasin dan jika sudah tua tinggal sisanya. Tentu saja kedua kata-kata ini kudu kita kritisi, kenapa? Karena pola hidup untuk memperoleh kenikmatan sebanyak-banyaknya adalah salah satu dari sikap hidup hedonisme. Hedonisme, macam mane?
Sebelum saya jelaskan tengan pola hidup hedonisme saya akan berikan contohnya dulu, setuju? Harus dong. Sikap hidup hedonisme adalah pandangan bahwa tujuan hidup di dunia adalah untuk memperoleh kenikmatan sebanyak-banyaknya dan memuaskan seluruh kebutuhan kita. Jadi yang dicari dalam hidup adalah kesenangan, semuanya pengin enak, menyenangkan dan semua kebutuhan kita terpuaskan. Selanjutnya karena maunya hanya kesenangan saja, maka ia amat tidak suka dengan segala hal yang menyusahkan, menyengsarakan atau membuat kita merasa tidak nyaman. Ya Ikhwan…. Sudah paham khan? Khan….
Yup… sikap hidup hedonisme berarti sikap hidup yang selalu menginginkan kesenangan tanpa mau merasakan kesusahan, lebih parah lagi adalah ia akan melakukan apa saja asal kesenangannya bisa terpuaskan. Contoh konkrit yang ada di sekitar kita adalah bagaimana berbagai bentuk kuis di TV bertebaran, hanya dengan menjawab beberapa pertanyaan yang begitu gampang, ia akan mendapatkan uang yang sangat banyak. Atau banyaknya festival dan lomba menyanyi hanya memuaskan kesenangan mereka dan memperoleh ketenaran setelah itu mendapatkan uang yang melimpah. Tidak ada perjuangan atau usaha yang serius untuk melakukan pekerjaan riil yang benar-bener bisa menghasilkan uang. Padahal Allah ta’ala berfirman :
قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui… QS Az-Zumar : 39
Ya Ikhwan… sikap hidup hedonisme akan mengarah kepada sikap hidup materialisme yaitu sikap hidup yang mengukur segala sesuatu dengan materi (uang misalnya…), artinya bahagia tidaknya seseorang akan diukur dengan banyaknya materi yang ia miliki. Seolah-olah kalau materinya banyak maka ia bahagia. sebaliknya ketika dia miskin ia akan sengsara. Benarkah demikian? Tidak ya Ikhwan….kebahagiaan bukan hanya diukur dengan banyaknya harta, apalagi menganggap bahwa harta adalah segalanya… ini sungguh tidak bijaksana.
So…. Hedonisme macam mane? Kata hedonisme diambil dari Bahasa  Yunani  ἡδονισμός  hēdonismos  dari kata ἡδονή hēdonē, artinya "kesenangan". Paham ini berusaha menjelaskan adalah baik apa yang memuaskan keinginan manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri. Ini berarti Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Hedonisme, muncul kira-kira 400 tahun sebelum penanggalan masehi dengan madzhabnya yang bernama Tyrene. Sedangkan perintis dari faham hedonisme adalah Epicurus. 
Para Hedonis berpendapat bahwa ukuran dari makmur atau tidaknya suatu kehidupan, bahagia atau tidaknya suatu kehidupan seorang manusia, hanya dapat diidentifikasi dengan kesenangan materi semata. Mereka ingin memenuhi keakuannya untuk mendapatkan kenikmatan. Apapun akan mereka lakukan untuk mengejar kenikmatan tanpa melihat apakah itu halal atau haram, Oh…. Seraaaaaammm !!!
Seperti kita tahu bersama bahwa segala sesuatu tidak akan terlepas dari adanya baik dan buruk, sesuatu yang baik itu perlu usaha dalam mendapatkannya. Tidak mungkin seseorang tiba-tiba kaya tanpa bekerja sebelumnya, tidak mungkin seseorang akan pintar tanpa belajar sebelumnya. ‘Ala Kulli hal…. Hedonisme mengajarkan manusia untuk selalu bersenang-senang tanpa mau merasakan kesusahan, yang mereka inginkan hanya kesenangan, hura-hura, terlena dengan dunia dan lupa dengan Akhiratnya. And…. Sebagai generasi muda muslim jangan sampai deh kita ikut-ikutan kaya’ githu lagian juga mana bisa jalan pintas jadi kaya… paling juga ke dukun (syirik and haram) atau berjudi (lebih haram lagi….) Pepatah mengatakan,”Berakit-rakit ke hulu berenang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Artinya adalah sebelum kita merasakan kesenangan (di Akhirat dong….) terlebih dahulu kita harus bersusah-susah dahulu ( di dunia ya….). kita mungkin akan merasa susah tinggal di pesantren, banyak peraturan lah… sedikit-sedikit dihukum lah… harus taat peraturan lah… harus belajar dengan rajin lah dan lah…lah… lainnya. Ingat Ya … Ikhwan semua itu adalah perjuangan dan “kesusahan” yang akan kita dapatkan hasilnya ketika kita sudah dewasa… nggak percaya? Coba aja jadi orang dewasa.
Kesimpulannnya adalah …. (ya…. Ko’ habis sih…) sikap hidup hedonisme itu adalah sikap hidup yang hanya menginginkan hidup dengan senang-senang, hura-hura tanpa mau bersusah-susah dan berusaha. Lebih parah lagi hedonisme mengajarkan manusia untuk memuaskan kesenangan dirinya tanpa melihat halal atau haram. So pasti sikap hidup ini gak sesuai dengan Islam, dalam Islam kita diperintahkan untuk berusaha, beramal dan berjuang di dunia untuk mendapatkan kenikmatan abadi di akhirat, maka “Hidup Itu Sekali Setelah Itu Menghadap Ilahi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...