Sabtu, 14 Desember 2013

Takhrij Hadits Jual Beli Salam

Syarah Hadits Metode Takhrij
Tentang Jual Beli Salam (Hadis dari Abdullah bin Abbas)
الشرح و النقد علي طريقة التخريج  في الحديث عن بيع السَّلَم
( حديث عن اِبْنِ عَبَّاسٍ)

1.    Otensitas Hadits 
a.      Tautsiq Mashadir Ashliyah
Syarah dan Kritik dengan metode takhrij (pembahasan) hadis tentang jual beli Salam Hadits dari Abdullah bin Abbas, dimulai dengan ditemukannya Hadits dalam kitab Takhrij Maudu’i Bulugh al-Maram Karya Ibn Hajar al-Asqalani, sebagai berikut :[1]
عَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَدِمَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم اَلْمَدِينَةَ, وَهُمْ يُسْلِفُونَ فِي اَلثِّمَارِ اَلسَّنَةَ وَالسَّنَتَيْنِ, فَقَالَ: ( مَنْ أَسْلَفَ فِي تَمْرٍ فَلْيُسْلِفْ فِي كَيْلٍ مَعْلُومٍ, وَوَزْنٍ مَعْلُومٍ, إِلَى أَجَلٍ مَعْلُومٍ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. وَلِلْبُخَارِيِّ: مَنْ أَسْلَفَ فِي شَيْءٍ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam datang ke Madinah dan penduduknya biasa meminjamkan buahnya untuk masa setahun dan dua tahun. Lalu beliau bersabda: "Barangsiapa meminjamkan buah maka hendaknya ia meminjamkannya dalam takaran, timbangan, dan masa tertentu." Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Bukhari: "Barangsiapa meminjamkan sesuatu."
Berdasarkan footnote di atas, maka Mashadir ashliyah nya adalah Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Dilalah atau Tautsiq diawali dengan menggunakan Kitab Kamus Al-Jami’ al-Shaghir susunan Al-Suyuti dengan menggunakan lafazh awal مَنْ أَسْلَفَ  diperoleh petunjuk sebagai berikut : [2]
من أسلف في شيء فليسلف في كيل معلوم، ووزن معلوم، إلى أجل معلوم - ‏(‏حم ق 4‏)‏ عن ابن عباس - ‏(‏صح‏)‏
Barangsiapa meminjamkan sesuatu maka hendaknya ia meminjamkannya dalam takaran, timbangan, dan masa tertentu. Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari Abdullah bin Abbas derajatnya Shahih.
Dilalah dan Tautsiq selanjutnya memakai Kitab Kamus Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Hadis al-Nabawi karya A.J. Wensinck dengan menggunakan lafaz أَسْلَفَ maka diperoleh petunjuk sebagai berikut[3] :
Berdasarkan petunjuk di atas maka  mashadir ashliyahnya adalah Shahih Muslim, Shahih Bukhari, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasai, Sunan Ibnu Majah, Sunan Ad-Darimi dan Musnad Ahmad.
Dilalah dan Tautsiq yang bersifat cek  ricek menggunakan CD Maktabah Syamilah dengan proses :
1.      Klik tab search (بحث) , kemudian muncul jendela شاشة البحث   
2.      Selanjutnya pilih  بحث في النصوص   dan memasukan kalimat مَنْ أَسْلَفَ  pada kolom ابحث عن حميع هذه العبارة  
3.      Selanjutnya pilih Kitab al-Mutun, Al-Ajza al-Haditsiyah dan kitab al-Takhrij dan centang/klik pilihan المجموعة كلها  
4.      Langkah selanjutnya adalah klik tab تنفيذ البحث   .
Dari proses tersebut maka diperoleh hasil pencarian bahwa Hadits tersebut terdapat dalam mashadir ashliyah sebagai berikut : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Mushanaf Ibnu Abi Syaibah, Mushanaf Abdurrazaq, Mu’jam As-Shaghir Thabrani, Sunan Daruqutni, Shahih Ibnu Hibban dan Musnad Syafi’i.
Jumlah keseluruhan mashadir asliyah tertera pada daftar berikut :
No
Dilalah
Mashadir Ashliyah
1
Bulugh al-Maram
Shahih Bukhari dan Shahih Muslim
2
Al-Jami’ al-Shagir
Ahmad dan Abu Dawud
3
Al-Mu’jam al-Mufahras
Shahih Muslim, Shahih Bukhari, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Sunan Ad-Darimi dan Ahmad
4
CD Syamilah
Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Mushanaf Ibnu Abi Syaibah, Mushanaf Abdurrazaq, Mu’jam As-Shaghir Thabrani, Sunan Daruqutni, Shahih Ibnu Hibban dan Musnad Syafi’i.

Jadi Mashadir Ashliyah secara keseluruhan adalah :
1.   Shahih Bukhari (194 H-256 H/810-870 M)
2.   Shahih Muslim (206 H-261 H / 820-875 M)
3.   Sunan Abu Dawud (202-275 H / 817-889 M)
4.   Sunan Tirmidzi (209-279 H / 824-892 M)
5.   Sunan Nasa’i (215-303 H / 839-915 M)
6.   Sunan Ibnu Majah (824-887 M)
7.   Musnad Ahmad (164 H-241 H )
8.   Mushanaf Ibnu Abi Syaibah  (wafat 235 H
9.   Mushanaf Abdul Razaq (wafat 211 H)
10.     Mu’jam As-Shaghir Thabrani (260-340 H / 873-952 M)
11.     Sunan Daruqutni (306-385 H / 919-995 M)
12.     Musnad Syafi’i ( 150 - 204 H ).
13.     Sunan Ad-Darimi (181-255 H / 797-869 M)


[1] Al-Asqalani, Bulug al-Maram min Adillat al-Ahkam (Riyadh : Dar al-Falaq, 1424 H), hlm.
[2] Jalaludin  Abdurahman Ibn Abi Bakr Al-Suyuti, Al-Jami’ al-Shagir fi Ahadits al-Basyir al-Nadzir, Juz II, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th), hlm. 118
[3] AJ Wensinck, Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Hadits al-Nabawi, Juz II (Leiden: EJ Brill, 1962), hlm. 5904

1 komentar:

Please Uktub Your Ro'yi Here...