Senin, 21 Agustus 2017

LGBT Bag. 2

Menurut  Dede Oetomo, Fakta dan data LGBT di Indonesia menyebut jumlah gay di Indonesia ada ratusan ribu orang. Bahkan ada yang menyebutkan 3 persen dari penduduk Indonesia adalah kaum LGBT. Data itu diperoleh dari rilis Kementerian Kesehatan di Tahun 2016. Jumlah gay saat itu 760 ribuan orang, sementara  waria  28 ribu orang. “Angka ini ketika dicari di internet juga tidak ada. Kalau lesbi tidak ada data, soal jumlah pasti tidak ada yang tahu. Ada yang bilang 3 persen dari   jumlah penduduk Indonesia.“
Hanya saja menurut Dede tidak ada jumlah pastinya, karena tidak pernah bisa dihitung. Ini disebabkan mereka bersembunyi. Lantaran hukum dan  sosial Indonesia masih tidak menerima keberadaan mereka. Gay dan lesbian sudah lama bermukim di Indonesia. Tepatnya sejak zaman kolonial penjajahan Belanda. Namun isu LGBT tetap menjadi fenomena baru sampai sekarang. Akan tetapi pada sisi lain tidak bisa dinafikan bahwa komunitas  LGBT tersebut memang ada di tengah-tengah masyarakat.
Al Quran diturunkan kepada manusia sebagai pedoman, diantaranya pernikahan antar lawan jenis, laki-laki dengan perempuan, tidak semata untuk memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan suci untuk menciptakan ketenangan hidup dengan membentuk keluarga sakinah dan mengembangkan keturunan umat manusia yang berakhlak mulia perkawinan yang dilakukan kaum homoseksual dan lesbian tidak akan menghasilkan anak, selain itu akan mengancam kepunahan generasi manusia melakukan seks sesama jenis semata-mata untuk menyalurkan kepuasan nafsu syahwat yang menyimpang.
LGBT bukan fitrah, dengan tegas Allah menyatakan, fitrah manusia diciptakan dengan dua jenis, laki (dzakar) dan perempuan (khuntsa) [QS. Al-Hujuraat: 13]. Allah pun memberikan kepada masing-masing syahwat kepada lawan jenisnya [QS. Ali ‘Imran: 14]. Karena itu, Allah menetapkan, bahwa mereka dijadikan hidup berpasangan dengan sesama manusia, pria dengan wanita. Tujuannya, agar nalurinya terpenuhi, sehingga hidupnya sakinah, mawaddah wa rahmah. QS. ar-Rum: 21:  
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu “. QS. An-Nisa’: 1.
Homoseksual adalah sejelek-jelek perbuatan keji yang tidak layak dilakukan oleh manusia normal. Allah telah menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan menjadikan perempuan sebagai tempat laki-laki menyalurkan nafsu biologisnya, dan demikian sebaliknya. Sedangkan prilaku homoseksual, keluar dari makna tersebut dan merupakan bentuk perlawanan terhadap tabiat yang telah Allah ciptakan itu. Prilaku homoseksual merupakan kerusakan yang amat parah. Padanya terdapat unsur-unsur kekejian dan dosa perzinaan, bahkan lebih parah dan keji daripada perzinaan. Aib wanita yang berzina tidaklah seperti aib laki-laki yang melakukan homoseksual. Kebencian dan rasa jijik kita terhadap orang yang berbuat zina tidak lebih berat daripada kebencian dan rasa jijik kita terhadap orang yang melakukan homoseksual. Sebabnya adalah meskipun zina menyelisihi syariat, akan tetapi zina tidak menyelisihi tabiat yang telah Allah ciptakan (di antara laki-laki dan perempuan). Sedangkan homoseks menyelisihi syariat dan tabiat sekaligus.[1]
Itulah mengapa Allah menjadikan perempuan sebagai ladang bagi pria, agar bisa ditanami, sehingga tumbuh subur dari rahimnya, dan melahirkan keturunan (QS. al-Baqarah: 223. Itulah mengapa juga, Allah memerintahkan pria untuk menikahi wanita yang dicintainya (QS. an-Nisa’: 3). Melarang berzina, apalagi menikah dengan sesama jenis. Karena itu, baik zina maupun sodomi, dan sejenisnya diharamkan dengan tegas. Pelakunya pun sama-sama dihukum dengan hukuman keras.
Itu artinya, LGBT ini bukan fitrah. Bukan takdir,) bukan kudrat. Jika LGBT ini fitrah, takdir dan kudrat, tentu Allah tidak akan menghukum keras pelakunya. Jadi, LGBT ini adalah penyimpangan perilaku dan suatu penyakit.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang pria menjadi gay atau penyuka sesama jenis. Menurut psikolog Elly Risman Musa, faktor pemicu itu di antaranya adalah ia berada di lingkungan di mana homoseksual dianggap sesuatu yang biasa atau umum. Karena tidak ada nilai-nilai moral atau agama yang membekali pengetahuannya sehingga ia memiliki wawasan yang tidak lurus mengenai hubungan antara pria dan perempuan.[2]




[1] https://almanhaj.or.id/2107-gay-lesbian-homoseksual.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...