Oleh: Abu Aisyah
Manusia adalah
tempatnya salah dan lupa, itulah salah satu dari sabda Nabi yang Mulia. Beliau sebagai
manusia luar biasa telah memberikan satu pedoman hidup untuk seluruh manusia
bahwa ternyata tidak ada satu manusiapun yang sempurna. Selalu ada dosa di
tengah kemuliaannya, ada hawa yang menggelayut di antara relung jiwa dan ada
kesalahan yang hembuskan oleh syaithan…
Jika demikian, “wajar”
saja jika ternyata di balik pakaian takwa ada setitik noda yang senantiasa
mengotori putihnya jiwa, ada sebersit hawa yang mencoba merayu raga, ada
hembusan syaithan yang mengajak kepada kesalahan. Tidak usahlah membicarakan
manusia di luar sana, lihatlah diri kita berapa banyak dosa yang sengaja kita lupa?
Berapakah kesalahan yang dengan sengaja kita lakukan? Tak terhitung jumlahnya,
mungkin sebanyak uban di kepala atau lebih dari itu semua.
Namun bukan berarti
kita harus terlena dengan dosa dan kesalahan itu, bahkan sudah selayaknya kita
selalu untuk bisa menjadikan hal itu sebagai pemicu untuk terus maju. Dosa dan
kesalahan yang sengaja ataupun tidak sengaja kita lakukan sudah selayaknya
tidak menghalangi kita untuk terus maju dan berkembang. Walaupun jiwa ini rapuh
namun raga ini harus terus tumbuh, walaupun hati ini lara namun jangan sampai
ia menjadikan tidak lagi menaati risalahNya.
Biarkan amal-amal
kebaikan itu tumbuh, walaupun penyakit jiwa ini kadang membuat rapuh, sekali
lagi tumbuh walaupun rapuh. Membuat suatu prestasi di tengah berjuta kekurangan
adalah sebuah kemenangan yang mengagumkan. Kita tidak boleh terlalu larut
dengan jutaan kekurangan, karena ia adalah bentuk takdir dari Ar-Rahman. Lakukan
sesuatu walaupun jiwa dan raga ini sering ragu, kerjakan amal kebaikan walaupun
sering kali digerogoti oleh godaan syaithan.
Tumbuh walau rapuh
berarti melakukan sebuah amal kebaikan di tengah godaan yang semakin melenakan,
memberi manfaat bagi umat walau jiwa ini penuh kesumat syahwat, meninggalkan
segala larangan walau terkadang jatuh ke lubang yang bersebelahan. Tetap…
tetaplah lakukan kebaikan, tetaplah tumbuh walau rapuh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...