Oleh: Abdurrahman
Mungkin dari judulnya sebagian pembaca
sudah mengira-ngira bahwa tulisan ini berkenaan dengan hari ulang tahun, bisa
jadi memang iya tapi saya hanya ingin menceritakan sikap saya yang sangat tidak
suka dengan ucapan ini. Maksud saya adalah bahwa ucapan “Semoga Panjang Umurnya….”
Sepertinya menjadi mirip trauma bagi saya, hal ini karena disebabkan oleh
beberapa hal yang terjadi di sekitar saya. Di antaranya adalah karena jika doa
ini dikabulkan tanpa adanya tambahan kata-kata maka saya teringat dengan
orang-orang terdekat saya yaitu, Paman, Uwa (Kakak Ibu) dan terakhir mertua
saya yang laki-laki ternyata diberikan umur yang panjang tapi justru menjadi
sangat tidak menyenangkan. Kisah tentang paman saya sudah pernah saya tuliskan
di blog ini, demikian juga uwa dan mertua. Semuanya meninggal dalam
keadaan sakit menahun dan diberi panjang umur. Ya… panjang umur bukanlah
sesuatu yang saya harapkan apalagi jika tidak ada keberkahan dan tersiksa
dengan sakitnya badan. Bukan berarti tidak suka dengan sakit, tapi hingga saat
ini masih terbayang bagaimana mertua saya yang diberikan umur panjang ternyata “tersiksa”
dengan umur panjangnya tersebut.
Saya jug ateringat dengan sebuah hadits
dari Rasulullah bahwa salah satu dari bala (ujian dunia) adalah
diberikannya umur panjang yang tidak barakah. Pembaca bisa bayangkan seandainya
umur kita panjang namun tubuh kita tidak lagi bisa digunakan karena sudah
saatnya untuk dimakamkan. Masya Allah… terlalu fatal apabila kita menginginkan
umur panjang padahal tubuh atau jasad ini punya waktu dan masa di dunia ini.
Sebagai bukti konkrit bagaimana orang-orang yang diberikan umur panjang
ternyata tubuhnya tidak lagi kuasa untuk melakukan aktifitas, hingga na’udzubillah
min dzalika… tubuh ini bisa busuk padahal umur kita masih ada. Saya ingat
sekali hingga sekarang bahkan mungkin selama hayat masih dikandung badan tidak
akan dilupakan ketika memandikan jenazah bagaimana ternyata tubuh mayat itu
sudah tida berfungsi karena sudah lewatnya masa bagi tubuh itu di dunia ini. Orang-orang
yang diberikan umur panjang juga perlahan-lahan berkurang fungsi anggota
badannya.
Mudah-mudahan alasan saya untuk tidak
suka dengan ucapan “Semoga Panjang Umurnya…” bisa dipahami oleh pembaca. Umur
yang panjang bukanlah jaminan amalnya baik, demikian pula umur yang pendek
bukan pula jaminan ia tidak bisa merasakan lebih lama kehidupan dunia. Semua da
masanya dan semua ada takdirNya… mari bersama kita berdoa semoga umur kita
penuh dengan keberkahan sehingga bisa untuk melakukan amal kebajikan sebagi
bekal di dunia dan di alam sana…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...