Minggu, 19 Desember 2010

Menembus Batas

Menembus Batas adalah berfikir dan bertindak melewati batas-batas yang dibuat oleh manusia yang tidak ada penetapannya baik dalam Al-Quran maupun As-Sunnah As-Shohihah.
Menembus batas bukan sekedar slogan dari iklan yang biasa kita lihat dan dengar di berbagai media, yah .... sebagai remaja muslim mestinya kamu juga bisa mengaktualisasikan kata-kata di atas, berfikir dan bertindak menembus batas adalah ciri dari remaja muslim yang kreatif dan cerdas. Kamu ngga mau kan kalau dibilang remaja yang Jutek atau remaja yang adem ayem alias remaja yang menerima semua yang ada di masyarakat kita, insya Allah kamu akan sedikit Ge'er (gede rasa) kalau kamu dibilang remaja muslim yang cerdas, kreatif dan penuh ide-ide baru tapi janan ujub yah, nah .... biar kamu bisa berpikir dan bertindak menembus batas, kamu kudu / musti baca tulisan ini.
Kamu setuju kan kalau kita mesti berfikir dan bertindak menembus batas? Kalau setuju akan saya terusin, kalau ngga setuju .... tetep saya terusin. So .... (terus) seperti apa sih berfikir dan bertindak menembus batas? Apa ada di sekitar kita pemikiran dan tindakan yang harus di tembus? Kalau buat ngejawab pertanyaan ini saya ngga mau deh nunjukin kamu cuma toeri, tapi ana lebih suka kalau ngejawab dengan fakta yang ada, caranya: sekarang coba kamu lihat masyarakat di sekitarmu? Apakah "aturan-aturan" yang mereka buat itu sesuai dengan keyakinan mereka, tentunya dalam hal ini adalah syari'at Islam. Apa kita masih bisa bilang bahwa tidak ada yang harus di tembus batasa-batasan mereka? Tentu kita katakan ada dan banyak sekali batasan-batasan yang harus kita tembus, apa lagi sebagai remaja, kamu harus kritis dalam menghadapi dan menembus setiap batasan-batasan yang di buat oleh manusia, yang bertentangan dengan syari'at Islam. Sudah pahamkan apa yang harus kita tembus, atau masih hampa menembus batasan-batasan yang di buat oleh manusia yang tidak sesuai dengan syari'at Islam.
Berbicara tentang batasan-batasan yang dibuat oleh manusia ternyata kita emang dikepung atau lebih tepatnya kita di penjara dalam sel-sel batasan-batasan manusia. Sehingga ketika kita mencoba untuk menembus batasan itu terasa berat dan terkadang butuh pengorbanan.
Salah satu/diantara batasan-batasan yang di buat oleh manusia adalah:
1.Definisi yang mereka berikan tentang syirik, "syirik amat sih kamu" itu bukan pengertian syirik yang kita maksud, syirik yang di maksud adalah menjadikan sesuatu bagi Allah sebagai tandingan atau sekutu. Sementara masyarakat kita mendefinisikan syirik dengan menyembah patung, padahal kalau kamu tafaqquh fiddin yang namanya syirik itu luas sekali lho :
ان تجعل لله نداّ
"Kamu menjadikan sekutu bagi Alloh." (HR. Bukhori dan Muslim)
makanya  ketika kamu mencintai sesuatu melebihi cinta kamu sama Allah itu juga syirik        lagi , ... namanya syirik Mahabbah.
2.Batasan yang di buat oleh masyarakat tentang ibadah, kamu tahu kan arti ibadah, kalau belum tahu, saya  kasih tahu nih , kalau sudah tahu ya biar lebih hafal lagi, ibadah itu menurut syaikh Al Islam Ibnu Taimiyah:
اَلْعِبَادَةُ إِسْمٌ جَامِعٌ لِكُلِ مَا يُحِبُّ الله وَيَرْضَه من أفعال وأقوال ظاهر وباطبا
"Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan di ridhoi Allah dari perkataan, perbuatan baik yang nyata atau yang tersembunyi."
Luas sekali kan maknanya, jadi ketika kamu makan, minum dll, dan hal itu diniatkan karena Allah maka itu adalah ibadah karena itu kita harus menembus batasan tentang ibadah ini, kalau sudah begitu kita akan terbebas dari sel-sel batasan-batasan manusia, begini seharusnya menembus batas!
3.Adat Istiadat dan aturan-aturan baku yang dibuat oleh manusia. Ngomong-ngomong soal adat istiadat, jangan sampai deh. Jadi remaja yang melestarikan adat tanpa adanya pengetahuan tentang benar enggaknya adat itu, soalnya kalau begini kamu kaya' katak dalam tempurung atau burung dalam sangkarnya, atau bebek yang cuma mengikuti barisan didepannya, hiih ... Naudzu billah yah kalau kamu di sama in hewan-hewan diatas, tapi kaya' nya kalau kamu masih mengikuti aturan-aturn manusia tanpa kamu lihat dalilnya, sebenarnya kamu sebagai remaja harus berani untauk menembus batas aturan-aturan yang berbentuk adat istiadat itu jika memang tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan syari'at Islam. Jangan takut deh ... sama yang namanya kualat ... Pa mali ... takut kena karma dsb. Semua itu cuma dongeng dunia penuh dosa.
Jadi kalau kamu masih ngikutin adat tanpa dalil, ya Afwan aza kalu kamu juga termasuk penghuni dunia penuh dosa itu. Kalau udah begini mah jangan bilang "siapa takut" tapi katakan tidak pada dunia penuh dosa."
Tiga contoh batasan-batasan diatas moga-moga nyadarin kamu ternyata emang lingkungan kita banyak di batasi oleh aturan-aturan manusia yang tidak ada dalilnya bayangin aja, buat kamu yang remaja putri. Pasti deh kalau berdiri di pintu, langsung si mbok, emak, enyak ngelarang. Nanti jodohnya jauh, takut jadi perawan tua, pokoke macem-macem. Semua itu harus kita tembus baik yang berupa pikiran atau pun tindakan.
Nah dari sekarang rubah deh cara berfikir kamu, dan saatnya berfikir dan bertindak menembus batas. Eeeh ... belum abis lho, masih ada nih kalau kamu udah berfikir dan bertindak menembus batas, bukan berarti bebas tanpa batas, kalau menembus batas bukan berarti kebablasan, nah .. nyang namenye kebablasan itub kaya' baek, itu kate babeh tapi emang bener lagi, Islam juga bilang begitu
وَلاَ تَغْلُوْا فِي دِينِكُم
"Jangan kalian berlebih-lebihan didalam agama kalian"
Buat ngingetin yah namanya kebablasan itu berfikir dan bertindak melewati batas-batas yang telah di tetapkan oleh syari'at. Kita tahu dong kalau syari'at Islam ini sudah lengkap, jadi ketika seseorang itu memikirkan (bukan berfikir cerdas ya) syari'at Islam yang sudah baku seperti masalah-masalah Aqidah, Ibadah, dan perkara-perkara Tauqifi (paket dan sudah baku dari Allah) kita tidak boleh meloncatinya dan melabraknya,  For Example (buat contoh) nih ... kan Islam itu satu-satunya Agama (dien) yang benar dan diridhoi, tapi ada kalangan dari jaringan iblis liberal mengatakan bahwa semua Agama sama, ini kan bukan berfikir menembus batas tapi melabrak aturan baku syari'at, karena yang namanya aturan baku syari'at Islam itu tidak boleh bahkan haram itu di labrak. So ... buat kamu yang udah tahu pemikiran mereka jauhi deh sejauh mata memandang dan buang deh ketempat yang tidak bisa di ambil lagi, terus menata diri deh dengan syari'at Islam yang murni seperti apa yang di contohkan oleh generasi awal umat ini, mudah-mudahan dengan itu kamu bisa mencapai ridho-NYA katakan ... Amiiin.      
 
                                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...