Minggu, 26 Desember 2010

Sepenggal Asmara Dunia Maya

Oleh Ummu Reza

Dini hari, pukul 02.00 Nuri terjaga dari tidurnya. Rencananya hari ini dia ingin berpuasa sunnah. Kemarin suaminya, Tri telah memberinya izin untuk melakukan ibadah shaum sunnah. Nuri selalu ingat perkataan seorang ustadz saat mengisi kajian rutin Ahad di sebuah Masjid di bilangan Bogor, bahwa ibadah puasa merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala, yang mana Allah menjanjikan keutamaan dan manfaat yang besar bagi yang mengamalkannya.



Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إلا الصِيَامَ. فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ. فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلا يَرْفُثْ وَلا يَصْخَبْ وَلا يَجْهَلْ. فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ – مَرَّتَيْنِ - وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ. لَخَلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ رِيْحِ المِسْك. وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ. وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata-kata keji, dan janganlah berteriak-teriak, dan janganlah berperilaku dengan perilakunya orang-orang jahil, apabila seseorang mencelanya atau menzaliminya maka hendaknya ia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa (dua kali), demi Yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat dari wangi kesturi, dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang ia berbahagia dengan keduanya, yakni ketika ia berbuka ia berbahagia dengan buka puasanya dan ketika berjumpa dengan Rabbnya ia berbahagia dengan puasanya.” (HR Bukhari, Muslim dan yang lainnya)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لا يَصُوْمُ عَبْدٌ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ الله. إلا بَاعَدَ اللهُ، بِذَلِكَ اليَوْمِ، وَجْهَهُ عَنِ النَارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفاً.
“Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka (dengan puasa itu) sejauh 70 tahun jarak perjalanan.” (HR. Bukhari Muslim dan yang lainnya)
Puri bergegas berwudhu untuk melaksanakan shalat tahajud terlebih dahulu.

Dari Abu Hurairah radhyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Syaitan itu memberikan ikatan pada ujung kepala seseorang di antara engkau semua sebanyak tiga ikatan saat engkau tertidur." Ia membuat ketentuan pada setiap ikatan itu dengan kata-kata yang berbunyi: “Engkau memperoleh malam panjang, maka tidurlah terus!” Jikalau orang itu bangun lalu berzikir kepada Allah ta’ala maka terurailah sebuah ikatan dari dirinya, selanjutnya jikalau dia terus berwudhu’, lalu terurai pulalah ikatan satunya lagi dan seterusnya, jikalau ia bersholat, maka terurailah ikatan seluruhnya, sehingga keesokan harinya ia menjadi bersemangat serta berhati gembira. Tetapi jikalau tidak sebagaimana yang tersebut di atas, maka keesokan harinya ia menjadi orang yang berhati buruk serta pemalas.” (Muttafaqun ‘alaih).
Firman Allah Subhanallahu wa Ta'ala:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar." (QS Adz Dzariyaat: 15-18 )

Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Hai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti si Fulan itu, dulu ia suka sekali bangun bersholat di waktu malam, tetapi kini meninggalkan bangun sholat waktu malam itu.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dari Aisyah radhyallahu 'anha:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itu berdiri untuk bersholat malam, sehingga pecah-pecah kedua tapak kakinya. Saya berkata kepadanya,” Mengapa Tuan mengerjakan sedemikian ini, ya Rasulullah, padahal sudah diampunkan untuk Tuan dosa-dosa Tuan yang dahulu dan yang kemudian?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda, “Tidakkah saya ini wajar menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dari Ibnu Mas’ud radhyallahu 'anhu:
Ada seorang lelaki yang disebut-sebut di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu bahwa orang tersebut tidur di waktu malam sampai pagi – yakni tidak bangun untuk bersholat malam, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “orang itu sudah dikencingi syaitan dalam kedua telinganya” atau beliau sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “di telinganya.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash radhyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" Sholat yang paling dicintai Allah ialah sholatnya Daud dan puasa yang paling dicintai Allah ialah puasanya Daud. Ia tidur separuh malam, bangun sholat yang sepertiganya dan tidur seperenamnya, Ia berpuasa sehari dan berbuka sehari. (Muttafaqun ‘alaih).

Dari A’isyah radhyallahu 'anha:
bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itu tidur di permulaan malam dan bangun pada akhir malam lalu bersholat. (Muttafaqun ‘alaih).
Setelah melaksanakan sholat tahajud, kemudian makan sahur dan minum secukupnya, melanjutkan bacaan al qur'an, sedikit meruja'ah pelajaran di kampus ahad lalu, sambil menunggu waktu shalat shubuh. Ya..Nuri adalah sosok ibu rumah tangga sejati, tetapi tekadnya untuk selalu menuntut ilmu tidak pernah padam dalam hatinya. Terlebih setelah hidayah menghampirinya. Dia ingin selalu dan selalu menuntut ilmu syar'i. Berdakwah untuk dirinya dan keluuarganya. Cita-citanya ingin mempunyai perpustakaan Islami dan Taman Pendidikan Al Qur'an, walaupun kecil. Namun kendala tempat dan kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya menerima akhwat bercadar membuat wanita ini memendam keinginannya. Padahal teman-temannya mendukung sekali dan bahkan menawarkan tenaga mereka secara sukarela, semua karena allah semata. Ya, realita yang terjadi di masyarakat, menganggap mereka yang bercadar adalah penganut Islam yang ekstrim, teroris dan masih banyak sebutan lainnya. Pandangan mereka memang tidak salah, karena mereka melihat pakaian dan penampilan yang sama, seperti kata pepatah, "karena nila setitik, rusak susu sebelanga". Nuri ingin menunjukkan kepada mereka, bahwa dengan bercadar tidaklah menjadi suatu penghalang untuk beraktifitas. Seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang putra, masih menyempatkan diri aktif menuntut ilmu, "Bagaimana membagi waktunya?, terus kalau ada hafalan atau ujian gimana?" Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering ditujukan para tetangga untuknya. Dia hanya tersenyum, sambil berseloroh "yang penting niatnya kan bu, insya allah dimudahkan"

firman Allah Subhanallahu Wa Ta'ala:
"Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat " (QS Al Mujadalah: 11)
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga (Shahih Al jami)

Hadis riwayat Abu Musa radhyallahu 'anhu, Dari Nabi shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus." (Shahih Muslim No.4232)

Abu Musa mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wassalam bersabda:
“Perumpamaan apa yang diutuskan Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembur yang dapat menerima air (dan dalam riwayat yang mu’allaq disebutkan bahwa di antaranya ada bagian yang dapat menerima air), lalu tumbuhlah rerumputan yang banyak. Daripadanya ada yang keras dapat menahan air dan dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia lalu mereka minum, menyiram, dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin, tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan apa yang diutuskan kepadaku bermanfaat baginya. Ia pandai dan mengajar. Juga perumpamaan orang yang tidak menghiraukan hal itu, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah yang saya diutus dengannya.” (Bukhari)

Tak lama terdengarlah adzan shubuh, Nuri bergegas membangunkan suaminya Tri untuk melaksanakan shalat shubuh. Tapi saat niat membangunkan suaminya belum terlaksana, matanya tertumpu pada hand phone Tri yang tergeletak di samping tubuhnya berbaring. Nuri segera mengambilnya, dengan maksud meletakkannya di tempat yang lebih aman. Namun saat memegang hand phone itu, matanya terbelalak, jantungnya berdegup, amarahnya tertahan. Ada pesan off line dari seorang wanita " i love u" .. Rupanya semalam Tri baru saja chattingan. Ah...Ingin rasanya dia cepat-cepat menginterogasi sang suami, tapi kali ini dia mencoba bersabar, menunggu sampai Tri selesai melaksanakan shalat shubuh. Instingnya sebagai istri langsung teringat pada teman suaminya yang pernah berteman di face book, pernah juga chatting beberapa kali dengannya. Tapi yang paling dia ingat adalah saat si kecil Afif bercerita kalau ayahnya punya pacar namanya " Dewi". Rasa tak sabar ingin mencari tahu. Di tengoknya sang suami telah selesai shalat, dia pun bergegas menghampiri. Pertanyaan yang pertama kali keluar adalah "apa maksud dari pesan off line ini dan siapa perempuan ini" seraya menyodorkan hand phone ke Tri. Kali ini Tri seperti bukan seorang lelaki yang pernah dia kenal. "Ya, itu dari " Dewi ". Tapi aku baru satu minggu dekat dengannya, aku cuma iseng, tapi ternyata dia membalas". Rasanya panas sekali telinga Nuri mendengar pengakuan suaminya, ternyata benar perempuan itu. Pantas dulu pernah perempuan itu berkata begini dan begitu seolah dia lebih mengenal Tri dari pada dirinya yang telah menikahinya 15 tahun lamanya. Begitu bisik hatinya sambil mengingat saat dia pernah chatting dengan perempuan itu. "Demi Allah aku cuma iseng, ga ada perasaan apa-apa ke dia, lagi pula aku baru seminggu dekat dan cahattingan seperti itu". Kembali Tri menegaskan, seolah ingin membela diri. "Ah...ayah...di mana-mana orang selingkuh awalnya itu iseng. Kamu kan tau hukumnya orang berzina, ngobrol dengan yang bukan mahramnya, apa lagi kalian sudah sama-sama berkeluarga" ungkap Nuri sambil berlinang air mata.

Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek". (Q.S. Al Israa': 32).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda:
لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِيْ أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الحِرَّ وَالحَرِيْرَ وَالخَمْرَ وَالمَعَازِفَ )) صحيح الجامع
"Pasti akan ada dari ummatku suatu kaum yang (berusaha) menghalalkan zina, sutra, khomer (minuman keras), dan alat-alat musik!." (H.R. Bukhari.)
Allah berfirman:
"Maka janganlah kalian (wanita mu'minah) tunduk (lemah) dalam pembicaraan sehingga menimbulkan keinginan pada orang-orang yang dihatinya ada penyakit...)". (Q.S. Al Ahzab: 32).

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِيْ مَحْرَمٍ )) رواه البخاري ومسلم.
"Janganlah sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita, kecuali dengan mahramnya". (H.R Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah telah mengatakan dalam sebuah hadistnya:
(( كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِن الزِّنَا، فَهُوَ مُدْرِكُ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ: العَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالرِّجْلُ زِنَاهُمَا الخُطَى، وَالقَلْبُ يَهْوى وَيَتَمَنىَّ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الفَرْجُ أَوْ يُكَذِّبُهُ )) رواه البخاري ومسلم وأبو داود والنسائي.

Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: "Telah ditulis atas anak adam nasibnya (bagiannya) dari zina, maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan." (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i).

Nuri tak pernah menyangka laki-laki yang dianggapnya orang yang paling sabar yang pernah ditemui dalam hidupnya tega menghianati kepercayaannya. Dirinya begitu terluka, terlebih dia tau perempuan itu masih satu departemen dengan suaminya, masih istri sah orang lain dan yang pasti bukan tipe pilihan istri untuk suaminya bila kelak dirinya harus menerima takdir untuk berpoligami. ya..Nuri telah mempersilahkan jika Tri ingin berpoligami. Karena sebagai mu'minah, dia wajib menerima apa yang telah menjadi syari'at, tidak boleh menolaknya. Namun begitu ada banyak konsekuensi bagi mereka yang berpoligami.

Firman Allah subhanallahu Wa Ta'ala:
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”. (QS. An-Nisa`: 3)

وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Nisa`: 129)

Seorang tabi’in, Sa’id bin Jubair,
"Ibnu Abbas berkata kepadaku: "Apakah engkau telah menikah?" Aku menjawab "Belum". Ibnu abbas berkata, "Maka menikahlah, karena sebaik-baik manusia pada umat ini adalah orang yang paling banyak istrinya". (HR. Al-Bukhari dalam shahih-nya)

Anas bin Malik -radhiyallahu ‘anhu- berkata:
“Termasuk sunnah jika seorang laki laki menikahi perawan setelah istri sebelumnya janda maka sang suami pun tinggal di rumah istri yang perawan ini selama tujuh hari maka sang suami tinggal dirumah istri yang janda selama tiga hari kemudian dia bagi”. [HR Bukhariy dalam Ash-Shohih]
Pagi itu perang dingin dan hujan air mata melanda mereka berdua. Nuri mencari tau nomer telepon perempuan itu. Berhasil, Intan, salah satu teman Tri memberi nomer perempuan itu walaupun Nuri yakin niatnya untuk konfirmasi hubungan antara perempuan itu dengan suaminya telah bocor lebih dulu oleh Intan.

Dengan perasaan yang teramat sangat kecewa, Nuri mencoba meminta penjelasan dari Dewi, wanita yang menjadi teman selingkuhan suaminya di dunia maya. "Dulu Tri pernah suka dengan saya dan semua Tri yang memulai. Tulisan I LOVE U itu cuma bercanda".. Terdengar suara perempuan itu. "Pernah suka, hanya bercanda, suamiku yang memulai," kata-kata itu selalu terngiang di telinga Nuri. Kenapa pengakuan Tri tidak klop dengan perempuan itu, mana yang harus kupercaya. Tri bilang, dia tidak pernah suka dengan perempuan itu, cerita2 bahwa Tri dulu pernah suka dengan Dewi hanya karangan dari teman-temannya, dan kata-kata I MISS U and I LOVE U yang Tri ungkapakan hanya bercanda, dan perempuan itu membalasnya. Pertanyaan muncul lagi dalam benak Nuri. "Benarkah hanya bercanda?, chattingan berdua saat anak-anak dan pasangan mereka terbuai dalam mimpinya, saling mengungkapkan isi hati, saling melemparkan icon-icon cinta, saling melemparkan kalimat-kalimat mesra. Benarkah itu hanya bercanda? Apakah tangan ini menulis kata-kata mesra itu tanpa ada niat dalam hati. Kalaupun benar Tri yang memulai, mengapa perempuan itu meladeni, padahal perempuan itu tau kalau Tri sudah beristri dan dia sendiri telah bersuami. Ya..Allah...beri aku kesabaran dalam menghadapi cobaan ini..aku tidak dapat menerima perlakuan perempuan itu.." jerit Nuri dalam hati.


Hari itu menjadi hari yang paling tidak dapat terlupakan dalam hidup Nuri. Ya..2 minggu lagi genap usianya menginjak 35 tahun. Dan suaminya telah memberikan kado yang tak akan pernah dia lupakan dalam hidupnya. Walaupun Tri memohon, meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat, namun rasa kecewa itu teramat dalam. Nuri mencoba mempercayai semua perkataan suaminya, tapi perempuan itu..? Kenapa perempuan itu dengan pe de mengatakan kalau Tri suka dengannya. Padahal Tri telah bersumpah atas nama Allah bahwa dia tidak pernah punya rasa suka dengan wanita itu baik dulu maupun sekarang. Kenapa pula teman-teman perempuan itu lebih percaya cerita perempuan itu dari pada cerita Nuri dan Tri. Seribu pertanyaan di kepala Nuri.


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ إِبلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْماَءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً، يَجِيءُ أَحَدُهُم فَيَقُولُ: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا. قَالَ: مَا صَنَعْتَ شَيْئًا. ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ. قَالَ: فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ: نِعْمَ أَنْتَ
Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air lantas ia mengirim kan tentara-tentaranya. Maka yang paling dekat di antara mereka dengan iblis adalah yang paling besar fitnah yang ditimbulkannya. Datang salah seorang dari anak buah iblis menghadap iblis seraya berkata, “Aku telah melakukan ini dan itu.” Iblis menjawab, “Engkau belum melakukan apa-apa.” Lalu datang setan yang lain melaporkan, “Tidaklah aku meninggalkan dia (anak Adam yang diganggunya) hingga aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya.” Maka iblis pun mendekatkan anak buahnya tersebut dengan dirinya dan memujinya, “Engkaulah yang terbaik.” (HR. Muslim no. 7037)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu menerangkan bahwa iblis bermarkas di lautan, dan dari situlah ia mengirim tentara-tentaranya ke penjuru bumi. Iblis memuji anak buahnya yang berhasil memisahkan suami dengan istrinya, karena kagum dengan apa yang dilakukan si anak buah dan ia dapat mencapai puncak tujuan yang dikehendaki iblis. Iblis pun merangkulnya. (Al-Minhaj, 17/154-155)
Al-Imam Al-Qadhi Iyadh rahimahullahu, hadits ini menunjukkan besarnya perkara firaq (perpisahan suami dengan istrinya) dan talak, serta besarnya kemadharatan dan fitnahnya. Selain itu juga menunjukkan besarnya dosa orang yang berupaya memisahkan suami dari istrinya. Karena dengan berbuat demikian berarti memutuskan hubungan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan untuk disambung, menceraiberaikan rahmah dan mawaddah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan di dalamnya, serta merobohkan rumah yang dibangun dalam Islam. (Ikmalul Mu’lim bi Fawa’id Muslim, 8/349)


Selama satu minggu Nuri hanya menangis, sesekali dia sms ke nomer hand phone perempuan itu. Nuri melakukannya karena teramat kecewa. Nuri ingin perempuan itu merasakan kecewa yang dia rasakan. Suatu hari Nuri membuka email suaminya, karena setelah kejadian itu Tri menyerahkan no hand phone dan password emailnya pada istrinya, facebook pun telah ditutupnya. Tanpa sengaja Nuri menemukan email ucapan Idul Fitri dari suaminya untuk perempuan itu. Ada icon mesra di sana, icon kiss. "Masya Allah, mengapa kalimat "Taqabbalallahu minna wa minkum harus dikotori dengan icon kiss, laa haula walaa quwwata ilaa billah." Nuri hanya geleng-geleng kepala. Iseng Nuri mengirim email ke Dewi, dengan tujuan dia ingin tau respon Dewi bila mendapat email lagi dari Tri. Ternyata pancingannya berhasil, Dewi membalas email yang dikirim Nuri, yang seolah berasal dari tri. Isinya, Dewi merasa takut ketahuan lagi, bertanya kenapa sampai ketahuan Nuri, menyuruh Tri agar mengganti password. Hmm...perempuan mana yang tidak cemburu membacanya. Sore sekitar jam 3, saat Nuri on line di email suaminya, Nuri melihat Dewi pun on line. Disapanya Dewi. Lagi-lagi Dewi membalas, dan menanggap yang menyapa adalah Tri. Pertanyaan-pertanyaan muncul dari Dewi, namun begitu sepertinya Dewi agak ketakutan kalau-kalau yang diajak bicara adalah Nuri. Namun Nuri meyakinkan kalau dia adalah Tri. Dari kalimat mesra, icon2 mesra sampai mengajak ketemuan ada dalam chattingan kali itu. Dewi menolaknya karena takut ketahuan, namun begitu saat kalimat rindu dilontarkan di sana, Dewi menanggapinya, dan berkata "Pantesan kamu kangen, orang istri kamu begitu. kamu main api, istri kamu psikopat." Ada rasa ingin ketawa dalam hati puri, tapi ada rasa jengkel dan panas hati saat Dewi menjelek-jelekan dirinya, apa lagi mengkait-kaitkan masalah cadar. Karena tidak tahan dengan caci maki Dewi dan sikapnya yang ke pe de an seolah Tri benar-benar jatuh cinta, akhirnya Nuri mengaku bahwa sebenarnya dirinya bukan Tri. Walhasil, beranglah Dewi, karena merasa dipermainkan. Namun Nuri menanggapinya dengan dingin. Berkata dalam hati Nuri, "aneh wanita itu, sudah berada di pihak yang salah, tapi masih berani mencaci maki, pe de banget lagi, seolah-olah suaminya jatuh cinta dengannya. Hari itu juga Nuri menelpon Tri yang masih berada di kantor. Dengan nada agak terisak, Nuri menceritakan isi email yang dikirim Dewi. Tri menghela nafas, "sudahlah sayang.., kalau kamu ingat terus, nanti kamu akan semakin kecewa, dan dia akan semakin senang melihat kamu emosi, dia akan merasa menang. Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaikinya dan berilah kepercayaan itu padaku. Semua aku yang salah, aku rela kamu melakukan apa saja, aku terima sebagai hukuman. Tapi kalau kamu terus menangis, aku merasa semakin bersalah, aku merasa tidak ada gunanya lagi untukmu, karena aku yang membuat kamu jadi seperti ini, aku tidak pernah memberikan kebahagian kepada kamu, dan inimembuat aku semakin sedih." Suara Tri terdengar sedikit terisak. Ah..Nuri merasa iba mendengar kata-kata suaminya, dia ingat semalam, saat menjelang tidur, sambil mengelus rambutnya, Tri meneteskan airmata, dia ingat masa-masa sulit dulu. Masa saat Tri belum seperti sekarang, saat istrinya berjualan dari masjid satu ke masjid yang lain, dari kajian satu ke kajian yang lain, dari pagi hingga menjelang malam, rela tidak makan, hanya ingin dapat membeli buah tangan untuk si kecil saat pulang dari berdagang. Semua itu Nuri lakukan demi untuk membantu ekonomi keluarganya yang kala itu sedang pailit.


Nuri ingin sekali menyatakan kepada perempuan itu bahwa cerita yang dikatakannya tempo hari itu tidak benar, suaminya hanya main-main, suaminya teramat sayang padanya. Jadi tidak benar kalau Tri suka dengan perempuan itu. Dia mencoba mengklarifikasi kepada teman-temannya Dewi yang juga teman-teman suaminya di kantor. Namun, tidak ada respon dari teman-temannya. Namun yang Nuri tangkap dari respon teman-teman suaminya, mereka lebih membela Dewi. Entahlah, cerita apa yang disebarkan Dewi tentang perselingkuhannya dengan Tri. Nuri semakin tidak nyaman dengan keadaan ini. Apa lagi mengingat teman-teman Dewi satu ruangan dengan suaminya. Namun Tri meyakinkan bahwa dia akan menutup rapat pintu dan celah yang dapat dimasuki syeitan, sehingga cerita itu tidak ada lagi, termasuk menutup komunikasi dengan teman-teman Dewi. Namun begitu rasa bimbang terkadang menghampiri hati Nuri.."Ahh..entahlah.." bisik Nuri dalam hati.


Allah berfirman:
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat.” (Hud: 3).
Imam An-Nawawi dengan menjelaskan: “Para ulama berkata, ‘Bertaubat dari setiap dosa hu-kumnya adalah wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Allah, yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak manusia maka syaratnya ada tiga. Pertama, hendaknya ia menjauhi maksiat tersebut. Kedua, ia harus menyesali per-buatan (maksiat)nya. Ketiga, ia harus berkeinginan untuk tidak mengulanginya lagi. Jika salah satunya hilang, maka taubatnya tidak sah."




Namun ibrah dari kejadian itu, kini Tri begitu teramat sayang dan mengasihi anak dan istrinya, Kadang Nuri merasa tersanjung dengan kemesraan yang diberikan suaminya kepadanya. Sebuah cincin pemberian suami tercinta melingkar di jari manisnya, sebagai ungkapan betapa Tri teramat mengasihi istrinya. Saat Nuri harus berangkat ke majelis ilmu, kadang tak segan Tri memaksa untuk dapat mengantar jemput sang istri, padahal selama ini Nuri lebih sering pergi seorang diri. Dia tau suaminya terlalu lelah bekerja di kantornya, belum lagi aktifitas lainnya yang benar-benar menyita waktu dan tenaganya. Sepanjang perjalanan tangan Nuri wajib melingkar di pinggang Tri, sesekali tangan Tri menggenggam erat jemari istri tercintanya, seolah tidak mau dan tidak akan terlepaskan.

Allâh عز وجل berfirman:
Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allâh menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisâ’: 19)
Al Hâfidz Ibnu Katsîr رحمه الله ketika menafsirkan ayat ini menyatakan:
Yakni baguskan ucapan kalian terhadap para istri dan perbaiki perbuatan dan penampilan kalian sesuai kadar kemampuan kalian sebagaimana engkau suka dia melakukan hal tersebut, maka engkau pun melakukan yang semisalnya."

Rencana ke depan untuk sang buah hati mereka rancang sedemikian rupa. Tak lupa support untuk istri tercinta agar dapat menyelesaikan studinya dengan hasil yang baik, dapat menjadi contoh bagi buah hati mereka, mendidik buah hati mereka menjadi insan rabani dan tetap istiqomah dalam memegang sunnah.


Allah Subhanallahu Wa Ta'ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”,(Q.S. At-Tahrim: 6)
Sebagaimana juga yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam:
“Didiklah anak-anakmu tiga perkara : cinta kepada Nabi mereka, cinta kepada sanak keluarga dan membaca Al-Qur`an ” ( H.R. ath-Thabrani )
Firman Allah Subhanallahu Wa Ta'ala
ونبلوكم بالشر والخير فتنة وإلينا ترجعون
"Dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai dugaan; dan kepada Kami-lah kamu semua akan dikembalikan." [Al-Anbiyaa’: 35]

Al-Hafiz Ibn Katsir dalam memberikan penerangan terhadap ayat ini menyatakan bahwa Allah menguji hambanya dengan musibah pada satu waktu, dan kemudian dengan nikmat pada waktu yang lain, untuk melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur, siapa pula yang sabar, dan siapa yang berputus asa.

Dan al-Hafiz ada menukilkan kata-kata Ibnu ‘Abbas dalam menafsirkan ayat ini, bahwa Allah menguji hambanya dengan kecelakaan dan kesenangan, dengan kesehatan dan kesakitan, dengan kemewahan serta kemiskinan, dengan perkara yang halal dan apa yang haram, dengan keta'atan dan kemaksiatan, serta dengan hidayah dan kesesatan. [Tafsir al-Quran al-‘Adzim, Ibn Katsir, Abu al-Fida’.]


Allahul Musta'an




Bojonggede
Senin, 06 Desember 2010.

1 komentar:

  1. itu bukti zinanya wanita bahkan sudah bersuami sulit dilepaskan karena zina emosi sdh membuat dirinya mengeluarkan suami sahnya dan hatinya hanya terisi selingkuhannya.
    pada saat mau dilepas lelaki selingkuhannya,ia memberati,bahkan mempertahankan hubungan sesat tadi,\.
    pantaslah wanita memenuhi neraka.

    BalasHapus

Please Uktub Your Ro'yi Here...