Kamis, 16 Desember 2010

Rindu Yang terlarang

Sejak sua
Dengan dia 
Hadir sepotong asa
Tuk slalu bersama

Peristiwa itu
Membuat hatiku pilu
Namun menggairahkanku
Hingga aku lupa Yang Maha Satu

Oh pertemuan
Kau selalu kuharapkan
Kuharapkan dan kunantikan
Kunantikan dan kuangankan

Namun, harapan terlarang
Penantian terlarang
Angan terlarang
Tidak mungkin aku terjang

Oh rindu
Haru
Biru
Kelabu

Hatiku sekarat
Mungkin berkarat
Hingga tak kenal laknat
Jauh dari rahmat

Haruskah aku tahan
Hingga  hati ini bosan
Atau aku dikuburkan
Dan jasad ini hancur berantakan

Benar
Biar hatiku terbakar
Biar dada ini berkobar
Atau jasad ini pudar

Aku miris
Tragis
Histeris
Tak bisa menangis

Aku akan tahan rindu di dada
Walaupun hatiku akan tersiksa
Ini lebih ringan adanya
Dari pada siksa di akhirat sana

Aku akan menanti
ajal menghampiri
rindu itu tertahan di hati
hingga jasad ini tak bermanfaat lagi

Rindu terlarang
Membuat hidupku meradang
Bagai singa garang
Di tengah padang ilalang

Rindu terlarang jangan lagi kau hadir
Jangan lagi kau terpikir
Biarkan aku berdzikir
Menyebut asma Al-Akhir.

Bogor, 02 Agustus 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...