Jumat, 31 Desember 2010

Sabar Yang Tiada Batas

Oleh Ummu reza

“Wah…hari ini tanggal 31 Desember 2010, beberapa jam lagi kita sampai di penghujung tahun 2010. Hmmm….malam  tahun baru. Berbagai acara tumpah ruah, dari yang berbau islami sampai yang berbau maksiat. Ya…sekarang ini malam tahun baru menjadi acara spesial setiap tahun,  bukan hanya dari kalangan non muslim, orang muslim sendiri pun tidak mau ketinggalan. Berbagai dalil mereka sodorkan untuk membenarkan perbuatan mereka. Inna lillahi wa inna illaihi raaji’un. Musibah..!” ucap Rina dalam hati.
Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk kaum tersebut.”
Tanpa sengaja, mata Rina tertuju pada selembar kertas undangan yang tergeletak di samping komputer ruang tengah rumahnya. Undangan syukuran rumah baru dari tetangga depan rumah. Di situ tertulis nama seorang ustadz, hmm...ada ceramahnya juga. “Tapi kenapa harus menunggu malam tahun baru,  padahal rumah itu sudah lama jadi..?? pantas sejak kemarin rumah tetangga Rina ini ramai oleh ibu-ibu yang membantu memasak. Rina jadi teringat perkataan seorang ustadz, “Umumnya persahatan mereka karena dunia, Jadi siapa yang banyak uang, merekalah sahabatnya, merekalah saudaranya. Tetapi mereka yang miskin, mereka yang bertaqwa, bukan sahabatnya”. Hmmm….Rina bergumam dalam hati ternyata memang benar perkataan ustadz dari Riau itu.Ya..tetangga Rina memang sedang naik daun, sedang diuji oleh Allah dengan harta yang berlimpah, mobil baru, rumah tiga, sepeda motor dua, belum lagi harta yang tersimpan, layaknya harta qorun gitu deh..
Allah berfirman:
"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi." (QS Al-Munaafiquun : 9).
Juga dalam ayat lain Allah berfirman:
"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS Al-Anfaal : 28).
“Duh…Rasanya kalau ingat ayat itu ngga mau jadi orang kaya. Apalagi kalau ingat perkataan ustadz kemarin, katanya hisabnya orang kaya di akhirat itu paling lama, berarti enak ya jadi orang miskin, hisabnya cuma sebentar. Tapi lebih enak lagi jadi orang kaya yang selalu beramal kepada orang miskin..” kata syaitan yang mulai merayu Rina untuk berandai-andai
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bersemangatlah untuk meraih segala hal yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan Allah dan jangan lemah. Apabila engkau tertimpa sesuatu (yang tidak menyenangkan) janganlah berkata, ‘Seandainya aku dulu berbuat begini niscaya akan menjadi begini dan begitu’ Akan tetapi katakanlah, ‘QaddarAllahu wa maa syaa’a fa’ala, Allah telah mentakdirkan, terserah apa yang diputuskan-Nya’. Karena perkataan seandainya dapat membuka celah perbuatan syaitan.” (HR. Muslim)
Dari kumpulan ibu-ibu yang sedang memasak itu sesekali terdengar sindiran yang ditujukan untuk Rina. Rina hanya mampu bersabar, beristighfar. Walau tidak dipungkiri, sebagai manusia biasa dia merasa sakit hati, dia merasa sedih, dia ingin membalas. Namun dia sadar bila keburukan dibalas dengan keburukkan hasilnya tidak akan ada manfaatnya. Apalah artinya ilmu yang dia dapatkan, bila dia sendiri mengikuti hawa nafsu, ya hawa nafsu yang datang dari syeitan, seperti firman allah dalam surat al-Baqarah : 208.
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Dari Shafiah binti Huyai, istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya setan itu mengalir pada anak Adam di tempat aliran darah.” (HR. Bukhari)
Dan sunnatullah, biasanya orang-orang awam akan lebih mengorek-ngorek kesalahan seorang wanita yang telah berjilbab, ketimbang kesalahan mereka yang tidak berjilbab. Terlebih dengan keadaan diri Rina yang telah berhijab sempurna. Pastilah fitnah akan lebih tajam lagi. Kadang Rina sanggup bertahan, tetapi kadang perasaan gundah hadir dalam hati , dia ingin hijrah dari lingkungan itu secepatnya. Bila mengingat itu semua Rina hanya mampu menangis, memohon kesabaran dan kekuatan dari Sang Maha Pencipta, Sang Maha Pemberi kekuatan, Rabb Semesta Alam. Rina ingin selalu bersabar, bersabar dalam ketaatan, bersabar dalam menahan diri dari melakukan kemaksiatan dan bersabar dalam menghadapi takdir Alloh yang terasa menyakitkan. Ada satu hadits diantara hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam tentang istimewanya hak tetangga, satu hadits yang selalu membuat hati Rina merasa kuat untuk bersabar.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ada tiga golongan yang dicintai oleh Allah ... dan seorang laki-laki yang mempunyai tetangga. Tetangga tersebut menyakitinya. Maka dia sabar atas gangguannya, hingga kematian atau kepergian memisahkan keduanya".
Memang sejak Rina mendapatkan hidayah, mengenal ajaran Islam yang haq ini. Ajaran Islam yang berdasarkan Al qur’an dan As Sunnah, sesuai pemahaman para ulama salaf. Rina merasa sering dikucilkan,apa lagi bila sudah berbenturan dengan adat dan kebiasaan yang ada di masyarakat. Dengan suami dan anak-anaknya  kadang dia bercerita, dengan tujuan untuk meringankan kesedihan yang ada. Sesekali dia juga bercerita dengan teman-temannya, tapi ternyata…apa yang dirasakan Rina tidak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan teman-temannya…

Di antara ciri-ciri/bentuk kebahagiaan seseorang adalah
1.Apabila diberi kenikmatan maka dia bersyukur,
2. Apabila diuji maka dia bersabar,
3. Apabila berbuat dosa maka dia segera bertaubat.

(bersambung tahun depan ya….^_^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...