Kamis, 10 Februari 2011

Banjir ide, Bagaimana mengaturnya?


Oleh : Abdurrahman Misno Bambang Prawiro


Sebagai penulis ide adalah modal utama dalam membuat sebuah tulisan. Jika tidak ada ide tentu tidak ada tulisan, namun bagaimana jika ternyata ide itu justru mengalir seperti banjir. Misalnya ketika sedang menulis sebuah feature tiba-tiba muncul lagi ide lainnya yang tidak ada kaitan dengan tema yang sedang kita tulis, bagaimana jalan keluarnya?
Keadaan seperti ini biasanya muncul pada para penulis pemula, ketika mereka sedang menulis suatu ide tiba-tiba muncul lagi ide lainnya. Saya sendiri di awalnya juga merasakan hal tersebut, ketika saya menuliskan sebuah tema tertentu, tiba-tiba dipikiran sudah muncul ide mengenai tema lainnya yang sepertinya menarik untuk dituliskan. Dalam keadaan seperti ini biasanya saya akan menuliskan dulu ide baru yang muncul di kepala, sementara tema yang sedang kita tulis dihentikan terlebih dahulu. Hal ini untuk mengantisipasi jangan sampai ide yang muncul tersebut hilang begitu saja.
Yang pertama saya lakukan adalah membuat kerangka tulisan untuk ide tersebut, kalau terlalu lama saya juga menuliskan tema atau judul yang muncul tersebut saja. Setelah itu saya kembali menyelesaikan tulisan awal.
Itu hanya salah satu alternatif, alternatif lainnya adalah mencoba memasukan ide pertama ke dalam ide kedua, tentunya jika kedua ide memiliki hubungan (korelasi) sehingga bisa saling melengkapi. Kalaupun sepertinya tidak berhubungan bisa saja dijadikan sub tema dari tulisan kita. Ini artinya ide kedua dipaksa untuk masuk ke dalam ide pertama. Mudah bukan? Seorang penulis dengan keahliannya tentu akan bisa menghubungkan antara satu ide dengan ide yang lainnya. Di sinilah diperlukan keahlian berimaginasi dan kecerdasan seorang penulis.
Kecerdasan yang dimaksud adalah menghubungkan satu fenomena (ide) dengan fenomena (ide) lainnya sehingga terbentuk suatu gagasan baru yang unik dan menarik.
Nah.... sudah tida sulit lagi khan ketika sedang menulis tiba-tiba ide baru muncul lagi? Tinggal atur ide saja, mau dituliskan langsung atau disimpan dahulu silahkan bagaimana enaknya. Atau bisa juga ditulis secara bersama-sama, misalnya kita sedang menyelesaikan tulisan pertama, sementara tulisan kedua masih di bab II. Kasus seperti banyak dilakukan oleh para penulis jadi jangan bingung lagi untuk menulis hanya karena banjir ide. Ingat ide itu mahal, kalau dibiarkan berlalu begitu saja bisa-bisa hilang lagi ide tersebut.
Saya sendiri ketika ide itu muncul langsung menuliskannya, pernah di kereta yang sesak tiba-tiba dalam kepala saya muncul suatu ide maka saya langsung menuliskan ide tersebut beserta kerangka tulisannya. Jadi sebagai seorang penulis kalau bisa ke mana saja bawa buku catatan dan pena, namanya juga pejuang dengan pena jadi senjatanya haru dibawa ke mana saja kita pergi. Setuju tidak?  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...