Selasa, 22 Februari 2011

Jangan Mengganggu Kaum Muslimin....


Oleh : Abdurrahman Misno Bambang Prawiro



Fitnah dan cobaan yang menimpa kaum muslimin adalah salah satu dari nikmat Allah ta'ala yang harus senantiasa di syukuri. Ia adalah salah satu sebab diangkatnya dosa-dosa dan kesalahan kaum muslimin baik yang sengaja ataupun tidak disengaja dilakukan. Di sisi lain, seharusnya orang-orang yang dengan sengaja mengadu domba dan menyakiiti kaum muslimin menyadiri bahwa kaum muslimin adalah suatu kaum yang hanya mengharapkan kehidupan akhirat dan berusaha untuk beribadah kepada Allah ta'ala. Sehingga bagaimanapun keadaan yang menimpa mereka maka hal itu adalah baik menurut keyakinannya.
Orang-orang yang menyakiti kaum muslimin, baik dalam bentuk fitnah, adu domba ataupun dengan sengaja membuat makar seharusnya memperhatikan firman Allah ta'ala berikut ini :  
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. QS Al-Ahzab : 58.
dalam ayat ini disebutkan bahwa siapa saja baik itu orang Islam ataupun orang di luar Islam yang menyakiti kaum muslimin dalam berbagai bentuknya, tanpa adanya sebab pemicu yang dilakukan oleh mereka (kaum muslimin) maka sungguh ia telah menanggung dosa yang nyata yaitu dalam bentuk kebohongan terhadap kaum muslimin.
Fitnah yang merebak berkenaan dengan citra kaum muslimin yang selalu dianggap sebagai orang-orang ekstrimis, fundamentalis, teroris dan berbagai bentuk penamaan negatif lainnya adalah salah satu bentuk dari kebohongan tersebut. Bagaimana tidak? Islam yang penuh dengan kedamaian ini selalu digambarkan dengan kelompok yang primitif dan haus darah. Padahal bila kita mempelajari Islam kita akan menemukan bagaimana Islam menjunjung tinggi kemanusiaan, menghormati agama lain, toleransi dalam batasan syar'i dan tidak pernah memaksakan agama kepada orang lain yang sudah beragama. Aturan-aturan (syariah) yang ada dalam Islam adalah sebagai kebaikan (kemaslahatan) bagi umat manusia.
Sebenarnya ketika seseorang menyakiti kaum muslimin dengan fitnah dan celaan terhadap syiar-syiar keyakinan mereka sesungguhnya ia tengah mencela Allah dan rasulNya. Hal ini jelas sebuah dosa besar. Sebagaimana firmanNya :
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. Al-Ahzaab: 57
Ancaman bagi orang-orang yang menyakiti Allah dan rasulNya dalam ayat ini sangat jelas, yaitu akan disiksa di akhirat kelak. Menyakiti Allah dan rasulNya berarti menghina, mencela dan merendahkan aturan-aturan yang telah ada dari keduanya. Baik yang terdapat di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah.
Jika menyakiti kaum muslimin saja adalah bentuk kedustaan maka menyakiti Allah dan rasulNy adalah salah satu bentuk kekufuran. Menyakiti sendiri bisa dalam bentuk pelecehan, penghinaan, merendahkan dan menghina kaum muslimin, baik dalam hal keduniaan ataupun keagamaan. Intinya adalah kehormatan kaum muslimin dilanggar yang berarti juga melanggar kehormatan Allah dan rasulNya.
Kenapa hal ini diharamkan? Karena harta, darah dan kehormatan kaum kaum muslimin adalah seuatu yang haram untuk dilanggar, maka menyakiti mereka berarti melanggar kehormatan tersebut.
Sisi lain dari ayat ini juga bahwa kaum muslimin bukanlah kaum yang suka mencela, menghina dan menyakiti umat lainnya. Sebagai sebaik-baik umat, kaum muslimin adalah mereka yang selalu menjaga kehormatan umat manusia, selama mereka juga tidak melanggar kehormatan kaum muslimin. Wallahu a'lam.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...