Oleh
: AM Bambang Prawiro
Isu terbesar apa
yang paling masyhur di tahun 2012 ini? Bisa jadi jawabannya bermacam-macam, namun
ada satu isu utama yang sejak tahun-tahun sebelumnya telah ramai dibicarakan
orang yaitu tentang Kiamat. Kiamat 2012 menjadi isu yang banyak dibicarakan
orang, dari mulai para asongan di pinggir jalan, hingga para karyawan di
perkantoran. Dari mimbar-mimbar informal di warung kopi hingga para kyai di
depan para santri.
Kiamat adalah
sebuah kejadian yang semua orang sedang ramai membincangkannya. Namun tahukah
anda bagaimana Islam memandang kiamat? Bisa jadi kita sudah sering membaca,
mempelajari, menelaah dan mendiskusikan tentang kiamat, tentang kedahsyatannya,
kengeriannya dan tentang tanda-tandanya. Tanda-tanda kiamat sudah banyak
dibahas oleh para cendekiawan Islam, dari banyak tulisan yang ada selalu saja semua
itu dikaitkan dengan hal-hal yang sudah terjadi, sedang terjadi dan akan
terjadi. Beberapa sumber memaksakan diri mencocokan dengan realita yang terjadi
dewasa ini. Tentang banyaknya gempa di timur dan barat, banyaknya jumlah
perempuan, merebaknya perzinahan, music yang kian menjadi ritual kemanusiaan
hingga wafatnya para ulama yang sholeh. Tahukah anda bahwa tanda-tanda itu
adalah satu rangkaian yang kedatangannya selalu berkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya? Bagaimana jika tanda-tanda tersebut bisa ditunda
kedatangannya?
Menunda kiamat
barangkali sesuatu yang mustahil bagi sebagian kalangan, namun bahwa waktu
datangnya kiamat adalah sebuah rahasia Ar-Rahman, itu adalah bukti keimanan. Sehingga
tidak ada satu makhlukpun yang mengetahui kapan datangnya kiamat. Dari tanda-tanda
yang ada, saya bisa berpendapat bahwa datangnya kiamat itu bisa direkayasa, mau
dipercepat atau diperlambat sangat terkait erat dengan kondisi manusia. Hal ini
bisa dipahami ketika melihat bahwa datangnya hari kiamat sangat berkaitan erat
dengan kebobrokan akhlak manusia, sehingga kalau kita ingin menunda kiamat
adalah sesuatu yang bisa diusahakan.
Kita lihat
bagaimana tanda-tanda kiamat berkaitan erat dengan kondisi manusia, Al-Qur’an
yang hanya dibaca namun tidak diamalkan (tidak sampai melewati tenggorokan),
perempuan yang berpakaian tapi telanjang (tidak menutup aurat), perzinahan
meraja lela (lokalisasi) dan seabrek kebobrokan manusia. Semua itu (tanda-tanda
kiamat) akan berujung kepada tidak adanya lagi orang-orang beriman di muka bumi
ini. Logika terbaliknya adalah ketika masih ada orang beriman maka kiamat itu
belum datang… sehingga menunda kiamat itu adalah sesuatu yang bisa saja
dilakukan… bagaimana caranya? Dakwah… dan senantiasa menyebarkan kebaikan dan
rahmat bagi seluruh alam (Islam) adalah cara untk menunda kiamat. Allah ta’ala
tidak akan pernah mengadzab umat Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam selama ia
beriman, demikian juga kiamat tidak akan terjadi ketika orang beriman itu masih
ada…(kecuali orang beriman yang membiarkan kemaksiatan…)
Karena itu mari
menunda datangnya kiamat dengan kembali mendakwahkan Islam, menyebarkan
kebaikan, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari berbagai bentuk
kemungkaran. Dengan demikian generasi manusia akan tetap senantiasa menyembah
Ar-Rahman dan meninggikan syariatNya sehingga kiamat itu akan tertunda… toh
kita tidak tahu kapan kiamat itu terjadi. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...