Oleh : Abdurrahman
Gemuruh praha menyambuk sukma
Insan durhaka menutup telinga
Pekak didengar pekak dirasa
Padahal ia hanya makhlukNya
Kenapa coba lari dariNya
Padahal Ia tak pernah lupa
Walau pada si pendurhaka
Segera kembali hadap padaNya
Pintu taubat masih terbuka
Rumah rahmatNya sentiasa terbuka
Jendela GhafurNya selalu sedia
Halaman ampunNya luasa adanya
Jangan pernah ragu
Ia tempat mengadu
Walau sejuta aib kau laku
Semua terhapus dengan satu Al-‘Afwu
Marilah isi hari-hari yang berlalu
Dengan amal mulia selagi mampu
Jangan terburu diri terpaku
Dalam kain kafan terbujur kaku
Bogor, 01 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...