Para
peneliti terdahulu tnencatat bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf
muqaththa'ah berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf hijaiyah Arab ditambah
dengan huruf "hamzah" juga berjumlah 29 huruf, dengan sudut pandang
bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.
Merekajuga
menenukan bahwa huntf-huruf tersebut, dengan tidak mengikutkan huruf-huruf
ulangan, berjumlah 14 huruf. Jumlah tersebut (14) adalah setengah dari jumlah
huruf hijaiyah Arab, tentu tidak termasuk huruf . Jumlah ini telah saya buktikan
dan saya hitung menurut rangkaian turunnya dengan tidak memasukkan huruf-huruf
ulangan, yaitu huruf
Saya
yakin bahwa pada huruf-huruf tersebut terdapat setengah dari huruf-huruf
mahmusah (yang dibaca lemah); di dalamnya juga termasuk huruf-huruf pembuka
surat:
Dalam
huruf-huruf ini, maksudnya huruf-huruf muqaththa'ah pada pembuka-pembuka surat
(fawatih al-suwar), terdapat setengah dari huruf-huruf majhurah (setiap huruf
Arab yang selain huruf mahmusah), yang berjumlah delapan belas, yaitu 9 huruf:
Di
dalamnya juga terdapat setengah dari huruf halq :
Huruf
halq berjumlah 6 :
Di
dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf yang bukan halq yang berjumlah 22
huruf. Huruf-huruf yang bukan halq ialah:
Sebagian lainnya adalah huruf-huruf:
yang lembut (layyiuah). Di dalamnya juga
terdapat sebagian dari huruf-huruf syadulah yang berjumlah 8, yang bisa
dikumpulkan dalam ungkapan: "ajadat kaquthubin". Sebagian huruf-huruf
tersebut ialah , sebagai ganti dari
Begitu
juga di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf yang tidak syadidah yang
junilahnya 22 huruf, yaitu selunth huruf hijaivah Arab selain huruf-huruf
syadidah. Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf-huruf muthbiqah yang
berjumlah 4 huruf, yaitu .
Sebagian
huruf-huruf muthbiqah pada huruf-huruf pembuka surat tersebut adalah dua huruf,
yaitu
Selanjutnya,
di dalamnya terdapat huruf-huruf yang tidak muthbiqah yang berjuntlah 24 huruf,
yaitu:
Sebagian
huruf-huruf pembuka (fawatih) yang tidak termasuk huruf-huruf muthbiqah ialah
huruf dengan
kekecualian huruf . Termasuk yang saya
temukan adalah bahwa di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf layyin
(lemah) yang jumlahnya 2 huruf yaitu Sebagian huruf layyin dari jawatih adalah
huruf
Para
ulama terdahulu juga telah melakukan penghitungan seperti di atas, dan sebagian
di antara huruf-huruf tersebut diletakkan atas dasar pengetahuan mereka.
Sebenarnya ada persoalan-persoalan lain yang tampak jelas bagi saya dari
celahcelah penghitungan yang saya lakukan mengenai jumlah jumlah huruf yang
insya Allah akan saya jelaskan dengan baik.
Al-Suyuthi
mengisyaratkan: "Dengan begitu, pembukaan suratsurat dengan huruf-huruf
muqaththo'ah dan kekhasan masingmasing dengan huruf yang membukanya menyebabkan
tidak mungkin "alif lam mim" dapat diletakkan di tempat "alif
lam ra", juga tidak mungkin "ha mim" bisa diletakkan di tempat
"tha sin mim".
Begitulah,
masing-masing surat dimulai dengan salah satu huruf dari padanya sehingga
kebanyakan kata-kata dan hurufhurufnya menjadi penyerupa baginya.... Misal,
surat Qaf dimulai dengan huruf karena
pada surat tersebut terjadi pengulangan kata-kata yang melafalkan huruf seperti ketika menyebutkan kata
"AI-Quran", ".Al-Khalq", pengulangan kata derivat
"Al-Qaul" dan perujukannya yang sering dilakukan, mengenai
"AI-Qurbu" (kedekatan)-Nya dari Ibnu Adam, "talaqqiy
al-malakain", kata "qa'id", "raqib". "saiq",
"ilqa" (dimasukkan) ke neraka jahanam, "taqaddum"
(keterdahuluan) dengan janji, "muttaqin", "qalb",
"qurun", "tanqib" di suatu negeri, "tasyaqquq"
(keterbelahan) bumi, "huquq" (hak-hak) mengenai ancaman (wa'id), dan
scbagainya ... Dalam surat Yunus yang dimulai dengan "alif lam ra"
terdapat 200 kata atau lebih yang pada kata tersebut terdapat huruf "alif,
lam dan ra."
Penjelasan
Al-Suyuthi di atas jelas membuktikan tentang adanya perhatian kaum Salaf
terhadap fenomena i’jaz AI-Quran. Bukan saja mengenai bayan (penjelasan),
nudhum (sttuktur) dan ma ani (arti-arti kata), melainkan juga mengenai jumlah
huruf dan kara-katanya. Pendapat-pendapat mereka mengenainya ditegaskan pula
oleh para peneliti masa kini. Mengenai fenomena i’jaz 'adadi, secara spesifik,
telah diteliti oleh Doktor Rasyad Khalifah,' Abdul Razak Naufal, dan Doktor Ali
Hilmi Musa. Tentunya juga termasuk yang ada pada pembaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...