Oleh : Abu Aisyah
Jika diumpamakan sebuah pakaian, shalat adalah baju yang sering dipakai
sehingga lama kelamaan akan usang dan berlubang. Maka agar pakaian itu bisa
tetap digunakan sudah seharusnya ia ditambal, tambalan tersebut sudah
seharusnya bisa menjadikan pakaian tersebut bisa digunakan, minimalnya mengurangi sifat jelek yang telah ada pada baju tersebut.
Demikianlah kedudukan shalat sunnah, ia akan menjadi penambal bagi shalat
wajib yang telah dilakukan. Tidak ada yang menjamin bahwa seluruh shalat fardhu
yang telah kita lakukan diterima Allah ta’ala. Maka ketika jaminan ini tidak
ada, sudah selayaknya bagi kita untuk dapat melaksanakannya. Apalagi jika ternyata shalat-shalat fardhu kita sering bolong-bolong atau lalai dalam melaksanakannya. Lalai dalam shalat bisa dalam hal pelaksanannya, waktunya atau dalam mengikuti petunjuk rasulNya.
Lebih dari itu Rasulullah pernah bersabda bahwa setiap muslim yang dapat
melaksanakan shalat sebanyak dua belas atau empat belas rakaat dibangunkan
baginya rumah di surga. Siapakah yang mau memiliki sebuah rumah di surga? Tentu
saja setiap kita akan menginginkannya, karena itu marilah kita berusaha untuk
melaksanakan shalat sunnah tersebut sebagai penyempurna bagi shalat fardhu yang
telah kita laksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...