Oleh: Abu Aisyah
Al-Kisah sebuah pohon dengan batang
menjulang ke angkasa, dahan-dahannya kuat mengarah ke segala penjuru, ranting-rantingnya begitu
banyak sehingga menjadikan pohon tersebut tampak kokoh. Daun-daun yang
menghiasi pohon tersebut juga lebat sehingga menjadikan orang-orang yang
melihatnya ingin untuk berteduh di bawahnya. Lebih dari itu pohon tersebut
senantiasa berbuah tanpa terikat oleh musim. Pohon itu tampak sempurna, setiap
orang yang melihatnya akan berdecak kagum dengan pohon tersebut, walaupun belum
merasakan buah dari pohon tersebut namun warna ranum dari pohonnya sangat
mengundang selera siapa saja yang melihatnya. Secara kasat mata pohon tersebut
memang sempurna, tapi… tunggu dulu ternyata ada satu hal yang terlupa dari
pohon itu. Akar yang menopangnya belum terlihat, apakah ia sekokoh batangnya? Apakah
ia sesempurna penampilan di atasnya? Ternyata tidak ada yang sempurna di dunia
ini, demikian pula pohon itu. Akarnya ternyata rapuh digerogoti oleh semacam
hama yang menjadikannya tidak lagi kuasa menopang batang, dahan, ranting, daun,
dan buahnya. Untuk sementara ini memang akar tersebut masih bisa bertahan,
tetapi cepat atau lambat pohon itu akan tumbang dengan semakin rapuhnya akar. Demikianlah
kisah sebatang pohon dengan akar rapuh, ia tampak sempurna padahal akarnya
penuh dengan hama. Tampilan lahirnya mempesona padahal akarnya sedang menanti
kehancurannya.
Bagaimana dengan manusia? Banyak sekali
tipe-tipe manusia yang laksana pohon ini. Tampilan luarnya mempesona padahal
akar keimanannya digerogoti oleh hawa nafsunya. Bisa jadi ia tampak sempurna di
mata manusia, padahal di sisi-Nya ia adalah makhluk durjana. Akar keimanannya
telah terkena hama hawa nafsu yang menjadikan setiap amalannya sangat rentan
dengan kemunafikan. Lebih jauh dari itu ternyata amalan-amalan sering hanya
bentuk kepura-puraan dan hanya ingin mendapatkan keuntungan keduniaan. Seseorang
dengan akar aqidah yang rapuh akan cenderung menyembunyikan kemunafikannya,
hatinya sakit sehingga setiap yang dilihatnya diukur dengan kenikmatan dunia. Matanya
sering kali tertuju kepada hal-hal yang diharamkannya, telinganya seringkali
disumbat dengan hal-hal sia-sia yang semakin menjauhkan dirinya dari Sang
Pencipta. Itulah contoh manusia dengan akar aqidah yang rapuh, ia hanya tampak
indah di luarnya saja sementara akar keimannya rapuh dan jika tidak diobati
akan menjadikan amalan-amalannya tumbang tanpa ada gunanya lagi.
Tidak usahlah mencari contoh orang lain
di luar sana, cobalah untuk instrospeksi diri kita sendiri. Sudahkah akar
keimanan kita kuat? Atau akar itu rapuh karena selalu diserang oleh hawa nafsu
yang terus memburu? Muhasabah diri, memperbaikinya, mengobatinya dan berusaha
terus untuk menguatkan akar keimanan. Itulah hal yang seharusnya senantiasa
kita lakukan, semoga kita senantiasa diberikan kemudahan untuk senantiasa
berada dalam hidayahNya…, Semoga…. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...