Kamis, 22 Desember 2022

… karena kita adalah manusia

Oleh: Misno Mohd Djahri


 

Manusia adalah makhluk Allah ta’ala yang paling sempurna, sebagaimana firmanNya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” QS. At-Tiin: 4. Namun bersama dengan kesempurnaan ini, manusia adalah tempatnya dosa dan kesalahan, ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalllallahu ‘alaihi wa sallam :

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat. HR. Ahmad dan lainnya.

Merujuk pada riwayat ini maka setiap manusia pasti pernah melakukan dosa dan kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak. Kesalahan ini bisa jadi berupa dosa kecil, atau bahkan bisa jadi dosa besar yang dilakukan. Hal menarik adalah bahwa di akhir riwayat ini adalah bahwa yang terbaik adalah mereka yang telah berbuat dosa dan kesalahan kemudian segera bertaubat dan kembali ke jalan Allah Ta’ala.

Permasalahan yang sering muncul adalah bahwa ternyata sering sekali manusia terjatuh pada kesalahan yang sama. Dorongan hawa dan bujuk rayu Iblis dan bala tentaranya mengakibatkan seorang manusia kembali melakukan dosa dan kesalahan dalam hidupnya. Sebuah riwayat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan keadaan seperti ini:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ ، فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ

“Demi Dzat yang diriku berada ditanganNya, jika kalian tidak berbuat dosa Allah akan hilangkan kalian dan Allah akan datangkan kaum lain yang berdosa, lalu mereka pun minta ampun kepada Allah, Allah pun ampuni dosa mereka.” HR. Muslim.

Pemahaman dari riwayat ini bukanlah membolehkan manusia untuk berbuat dosa dan kesalahan, tetapi sebuah khabar bahwa manusia berbuat dosa baik disengaja ataupun tidak. Maka beristighfar dan memohon kepada Allah Ta’ala itulah yang utama.

Karena kita adalah manusia, sehingga selalu saja terjatuh ke dalam dosa dan kesalahan, namun bukan berarti kita pasrah dan terus melakukannya. Kembali kepada Allah Ta’ala ketika terjatuh ke dalam lembah dosa, jatuh lagi dan bangkit kembali, jatuh lagi dan bangkit kembali sehingga kembali kepada Allah Ta’ala dalam keadaan bermujahadah (bersungguh-sungguh) untuk selalu berada dalam naungan syariahNya.

Semoga Allah Ta’ala sentiasa memberikan hidayah dan inyahNya sehingga kita yang saat ini bergelimang dengan dosa dan kesalahan akan segera memperbaiki diri dan segera kembali kepadaNya, karena itulah sejatinya kebahagiaan dan kesuksesan yang sebenarnya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةًۭ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ

Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". QS. Ath-Tahrim: 8.Wallahu a’lam, 22122022.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...