Oleh: Misno Mohd Djahri
Sebuah iklan shampo menarik
perhatian saya, bukan karena bintang iklannya adalah artis muda cerdas dan
berbakat tapi lebih kepada ucapannya mengenai produk tersebut. Ya… ucapan bintang
dalam iklan tersebut adalah “Rambut rontok bukan Takdir”, tentu saja ucapan
ini menarik untuk dibahas khususnya dalam perspektif aqidah (keimanan Islam). Kenapa
ini penting? Karena menyangkut keimanan akan takdir yang menjadi kuasa dari
Allah Ta’ala sehingga kita tidak boleh mengucapkan sembarangan.
Takdir adalah ketentuan Allah Ta’ala
yang telah ditetapkan bagi alam semesta termasuk manusia, hal ini sebagaimana
firmanNya:
وَإِن
مِّن شَىْءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَآئِنُهُۥ وَمَا نُنَزِّلُهُۥٓ إِلَّا بِقَدَرٍۢ مَّعْلُومٍۢ
Dan tidak ada sesuatu pun melainkan
pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan
ukuran yang tertentu. QS. al-Hijr: 21.
Ayat ini dan banyak ayat lainnya
menjelaskan tentang segala sesuatu yang terjadi di alam raya ini adalah takdir
dari Allah Ta’ala, termasuk daun yang jatuh dari pohonnya.
وَعِندَهُۥ
مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ
ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍۢ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ
وَلَا رَطْبٍۢ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍۢ مُّبِينٍۢ
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci
semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang
gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun
dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh al-mahfuz). QS. al-An’am: 59.
Takdir semua makhlukNya telah
dituliskan dalam sebuah catatan sejak lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya
langit dan bumi, sebagaiman sabda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam:
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ
قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“… Allah telah menetapkan takdir
untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan
bumi” HR. Muslim.
Para ulama juga telah bersepakat
berdasarkan ayat al-Qur’an dan hadits Nabawi yang menunjukan bahwa semua yang
terjadi di muka bumi ini adalah takdir dari Allah Ta’ala, termasuk juga rambut
yang rontok dari seseorang. Sekali lagi rontoknya rambut seseorang itu adalah
takdir Allah Ta’ala, adapun manusia memiliki ikhtiar saja. Misalnya dia ingin
agar rambutnya tidak rontok, maka manusia tersebut berusaha agar rambutnya
tidak rontok, ketika sudah berusaha namun juga tetap rontok maka itu sudah
menjadi takdirNya.
Pembahasan ini memang seolah-olah
hanya hal yang sepele, padahal ini terkait dengan rukun iman yaitu iman
(percaya) dengan takdir baik dan buruk. Maknanya sebagai orang yang beriman
kita wajib untuk meyakini bahwa Allah Ta’ala telah menciptakan takdir sleuruh
makhlukNya dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Menyepelekan masalah
ini bisa jadi membawa kepada kerusakan dalam keimanan, karena menggugurkan iman
kepada qadha dan qadar (takdir) dari Allah Ta’ala.
Semoga para praktisi iklan lebih berhati-hati dalam menggunakan kata-kata, jangan sampai hanya karena ketidaktahuan kemudian menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan syariat Islam. Wallahu a’alam, 19122022.
MasyaAllah sangat membuka wawasan, keren... lanjutkan pak ustadz semangat karena Allah dan terimakasih
BalasHapus