Jumat, 02 Desember 2022

Menjaga Lisan

Oleh: Nurhadi, S.Sos.I., M.H.

 


الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Ma’ashiral muslimin Rahimakumullah

Mari sama-sama kita bersyukur atas nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita, sebab hanya dangan nikmat-nikmat Allah, baik itu nikmat kesehatan jasmani terlebih nikmat iman,islam dan ikhsan kita bisa bersama melaksanakan ibadah jumat di masjid yang mulia ini  sebagi bentuk penghambaan kita kepada Sang Khaliq, Allah swt. Dan tak lupa kita bersolawat atas junjungan kita Nabi Besar  Muhammad saw. Semoga di hari akhir nanti kita akan menjadi salah satu yang akan mendapatkan syafaatnya.

 

Jamaah jumat rahimakumullah

Mari sama-sama kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan cara laksanakanlah perintah-perintah-Nya dan menjauhkan diri dari larang-laranganNya. Taqwa yang dapat mendorong kita untuk terus berusaha berbat kebaikan dengan seluruh anggota tubuh kita.

Salah satu kewajiban kita sebagi hamba Allah dan Ummat Rasululluh Muhammad saw . adalah menjaga semua anggota tubuh kita ini dari dosa. Maka Allah memerintahkan kita agar menjaga telinga, mata, lidah dan semua anggota tubuh lainnya, jangan sampai dipergunakan untuk melakukan segala yang diharamkan Allah swt.

Dan perlu kita ketahui bahwa anggota tubuh yang paling berbahaya dan paling besar resikonya serta paling dasyat bahayanya terhadap agama dan kehidupan adalah "Lidah". Lidah bisa berbicara dengan kebaikan, kebenaran dan keridhaan, lalu pemiliknya memperoleh kecinta- an, kemaafan dan ampunan. Akan tetapi lidah pula bisa mengatakan kalimat-kalimat kejahatan, kesesatan dan kedurhakaan, lalu pemiliknya terjerumus ke dalam kejahatan, kesengsaraan dan kemurkaan.

Oleh karena itu kita harus mampu mejaga lisan kita dari kemaksiatan dan dosa-dosa lisan. Diantara dosa-dosa lisan itu adalah, berkata kotor, berkata bohong, menhadi domba, ghibah, fitnah dan lain sebaginya yang kesemua itu dapat merusak hati kita, merusak jiwa kita, bahkan dapat merusak lingkungan kita.

Rasulullah saw. bersabda:

علَيْكُم بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الْصِدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبَرِ وَإِنَّ البريهدي إلى الجنَّةِ : وَلَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحرى الصّدقَ حَتَّى يَكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا وَايَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ ، وَلَا يَزَالُ الرَّجُلُ يكذب ويتحرى الكَذِبَ حَتَّى يَكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذابا

“Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran me- nunjukkan ke arah kebagusan, dan kebagusan menunjukkan ke arah surga. Seorang laki-laki berlaku jujur dan ia senantiasa mencari kejujuran, sehingga ia ditulis di sisi Allah orang yang suka kejujuran. Dan jauhilah kebohongan, karena kebohongan menunjukkan ke arah kemaksiatan, dan kemaksiatan menunjukkan ke arah neraka. Seorang laki-laki berlaku bohong dan ia senantiasa mencari kebohongan, sehingga ia ditulis di sisi Allah orang yang suka kebohongan”.

 

Saudara-suadara kaum Muslimin Rahimakumullah.

Salah satu tanda iman yang kuat adalah menjauhi sifat, fasik, cacian dan makian. Dan salah satu bencana lidah yang sangat berbahaya ialah "Adu Domba" yaitu memindah omongan dari satu kaum ke kaum yang lain dengan jalan membikin onar antara mereka. Adu domba adalah menanam kedengkian, memecah belah antara sesama, menarik permusuhan dan saling membenci di dalam kehidupan bermasyarakat.

Banyak sudah, adu domba memecah belah antara orang-orang yang hidup berbahagia. Banyak sudah, adu domba memutuskan hubungan antara sanak dan famili, sahabat dan kerabat. Tidak sedikit pula adu domba menjadi penyebab porak porandanya tali kekeluargaan dan persahabatan di masyarakat

Bagi orang yang suka mengadu domba ini, Rasulullah saw. mensifatinya dengan "Al Haliqah" yaitu 'pekerti yang bisa mencukur halus setiap kebaikan, dan menarik kejahatan, yang dampaknya adalah perbuatan dosa. melenyapkan jiwa dan memporak-porandakan keluarga dan golongan.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang bersumber dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah saw. bersabda:

تَجِدُونَ شَرَّالنَّاسِ ذَالْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هؤُلَاءِ بِوَجْه وَهَؤُلَاءِ بِوَجْه.

“Kalian akan menjumpai manusia yang paling jelek, yang mempunyai dua muka, di mana ia datang kepada satu golongan dengan wajah yang satu, dan datang kepada golongan yang lain dengan wajah yang lain pula”.

Diceritakan bahwa ada seorang laki-laki datang menghadap Umar bin Abdul Aziz, lalu kepada beliau laki-laki ini menyebut- nyebut sesuatu tentang kelakuan laki-laki lain. Selanjutnya Umar bin Abdul Aziz bertanya kepadanya : Bila kamu setuju, kami akan melihat dulu perkaramu ini. Jika sekiranya kamu seorang pendusta, maka kamu akan termasuk orang-orang yang dimaksud di dalam ayat ini :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya”,.. (QS. Al Hujarat: 6)

dan jika sekiranya kamu seorang yang tidak  jujur, maka kamu akan termasuk orang-orang yang dimaksud di dalam ayat ini:

هَمَّازٍ مَّشَّآءٍۭ بِنَمِيمٍ

“Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah” (QS. Al Qalam: 11).

Ummar bin Abdul Aziz melanjutkan; Dan apabila kamu minta ma'af, kami akan memaafkanmu. Laki-laki itupun menjawab: "Maafkanlah, wahai mirul muk-minin, tidak akan aku ulangi lagi peristiwa seperti ini selamanya.

Imam Bukhari meriwayatkan hadits yang bersumber dari sahabat Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah saw. lewat bertemu dengan dua kuburan, lalu beliau bersabda :

 إِنَّهُمَا يُعذَبَانِ وَمَا يُعَذِّبَانِ فِي كَبِيرٍ، بَلَى إِنَّهُ كبير : أمَّا اَحَدُهُمَا يَمْشِي بِالنّميمَةِ وَامَّا الْآخَرُفَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِن بَولِهِ .

“Sesungguhnya kedua penghuni kuburan ini mendapat siksa namun tidak disiksa karena dosa besar. Adapun salah satu di antara keduanya karena ia mengadu domba sedangkan yang lain, karena ia kencing tidak menggunakan tabir”.

Hadits ini mengisayaratkan kita untuk menjauhi kemaksiatan- kemaksiatan dan dosa-dosa, terlebih kemaksiatan dan dosa-dosa dari lisan kita. Karena sesungguhnya apa yang kita lakukan dan kita ucapkan dari lisan kita semua ada konsekuensinya.

Allah telah berfirman dalam surat Al Isra' ayat 36 seperti berikut:

إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا

“... Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”

 

Maashiral muslimin rahimakumullah

Mari sama-sama kita berusaha menjaga semua anggota tubuh kita dari kemaksiatan dan dosa.  Kita jaga pendengaran kita, penglihatan kita, mulut kita, tangan kita, dan kaki kita agar terjaga dari segala hal yang di larang oleh Allah, agar kita hidup dalam lindungan dan ridho Allah swt. Aamiin ya robbal alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...