Oleh: Ust. Nurhadi, S.Sos.I, M.H.
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْاَحَدِ الصَّمَدِ
الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِتِّحَادِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ دَعَانَا بِحُبِّ الْبِلَادِ. الصَّلَاةُ
وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ
الَّذِيْ أَرْسَلَ لِلْعَالَمِيْنَ اِلَى يَوْمِ الْمَعَادِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا
الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ
Ma'asyiral Muslimin
Rahimakumullah.
Puji syukur kita panjatkan kepada
Allah swt, karena begitu banyak nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada
kita, nikmat umur Panjang, nikmat sehat dzohit dan bati kita terlih nikmat
iman, Islam dan ikhsan sehingga dengan nikmat-nikmat itu kita dapat melaksankan
kewajiban kita beribadah, sebagi bentuk penghambaan diri kita kepada Sang
Pencipta, Allah swt.
Teringin doa, solawat serta salam
kita sanjung agungkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw yang
menyampaikan risalah Allah skaligus membing ummatnya untuk selalu berada dalam
jalan yang benar, jalan yang lurus, jalan yang diridhoi Allah swt yaitu Addinul
Islam.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Sebagai wasiat khotib kepada diri
sendiri dan untuk kita semua, mari sama-sama kita mneingkatkan ketakwaan kita
kepada Allah Ta’ala dengan cara berusahan semaksimal mungkin untuk melaksankan
perintah-Nya dan meninglkan laranga-Nya. Taqwa yang dapat mendorong kita kepada
diri yang di cintai Ilahi Rabbi.
Hadirin…
Sudah menjadi kenyataan yang tidak
bisa dipungkiri bahwa umat manusia terbagi menjadi dua, ada yang baik dan ada
yang buruk. Kita semua tahu bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai
potensi yang sama untuk menjadi baik atau tidak, semuanya terpulang kepada
dirinya sendiri, apakah mau menjadi baik atau justru sebaliknya, Allah Swt
berfirman:
فَالْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوَاهَا
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا.
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa
itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya”.
(QS Asy-Syam:8-10).
Ma'asyiral Muslimin
Rahimakumullah.
Allah Swt akan ridha kepada
orang-orang yang dicintai-Nya. Itu sebabnya, di dalam Al-Qur'an Allah
menyebutkan beberapa kelompok manusia yang termasuk dalam generasi yang
dicintai-Nya.
Manakala manuisa ingin termasuk
pada golongan yang dicintai Allah, maka sifat- sifat yang menyebabkan mereka dicintai
Allah itu harus kita miliki. Ada beberpa hal yanag harus ada dalam diri kita
agar kita akan masuk kedalam golongan manusia yang di cintai Allah swt.
Pertama, golongan manusia yang
dicintai Allah dan kita harus masuk kedalamnya adalah orang memiliki ketaqwaan
Kepada Allah. Hal ini karena dihadapan Allah, taqwa merupakan derajat yang
paling tinggi dan mulia, ini karena mencapai derajat taqwa itu bukanlah urusan
yang mudah. apalagi syaithan selalu menggoda manusia dengan berbagai cara agar
manusia tidak mentaati Allah Swt. Taqwa seperti yang sudah kita pahami adalah
melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya dimanapun kita berada
dan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Orang yang berhasil mencapai kedudukan
taqwa berarti orang yang betul-betul telah berjuang dalam hidupnya sehingga
Allah mencintainya. Orang yang demikian sebagaimana firman-Nya:
بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى
فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ.
“Barangsiapa yang menepati janji
dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertaqwa”. (QS 3:76).
Kemudian yang ke kedua adalah
mengikuti pola hidup Rasul. Rasulullah Saw adalah uswatun hasanah atau contoh
yang baik bagi umat manusia, baik dalam masalah yang sifatnya ubudiyah maupun
muamalah. Bila kita ingin masuk ke dalam kelompok manusia yang dicintai Allah,
maka pola hidup rasul harus kita ikuti, Allah berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ
فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَّحِيمٌ.
“Katakanlah: "Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan
mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al
Imran:31).
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Untuk bisa mengikuti pola hidup
Rasul, tentu saja kita harus ma'rifah atau mengenalnya terlebih dahulu, baik
melalui Al-Qur'an yang memang merupakan akhlak Nabi, melalui hadits-hadits yang
mengungkap kesehariannya, maupun dari sirah nabawiyah atau sejarah nabi yang
menjabarkan secara ilmiyah riwayat hidupnya. Ini dapat kita pejari dari
guru-guru kita, para alim ulama yang telah mengajarkan kepada kita tentang
prilaku dan akhlak Nabi secara rinci yang dengannya kita dapat mencontoh dan
meneladani akhlak nabi dalam keseharian hidup kita.
Sidang Jum'at Yang Dimuliakan
Allah.
Yang ke Ketiga yang merupakan
manuisa yang dicintai Allah adalah orang yang beriman secara benar. Hal ini
karena, iman kepada Allah Swt merupakan nilai yang amat mahal, sebab iman yang
benar itulah yang menjadi pembeda antara muslim yang dicinta Allah dengan orang
yang tidak disukai-Nya.
Ma’ashiral Muslimin
Rahimakumullah.
Kecintaan Allah kepada orang yang
beriman membuat mereka akan memperoleh balasan berupa rahmat Allah dan
mengeluarkan mereka dari kegelapan hidup kepada kehidupan yang terang
benderang, yang penuh dengan hidayah-Nya, Allah berfirman:
هُوَ ٱلَّذِي يُصَلِّي عَلَيۡكُمۡ
وَمَلَٰٓئِكَتُهُۥ لِيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَكَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ
رَحِيما.
Dialah yang memberi rahmat kepadamu
dan malaikat-Nya (memohonkan ampun untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada
orang-orang yang beriman (QS 33:43).
Ma'asyiral Muslimin
Kemudian manusia yang dicintai
Allah yang ke Empat adalah orang yang berbuat baik. Hal ini karena kehidupan di
dunia ini akan terasa jauh lebih indah, membahagiakan dan menyenangkan,
manakala penduduk- nya senang dengan perbuatan baik, kesenangan manusia akan
kebaikan membuat dunia ini akan dihiasi dengan berbagai macam bentuk kebaikan.
Di dalam Al-Qur'an, diantara perbuatan baik yang disebutkan adalah suka
menginfaqkan harta di jalan kebaikan, tidak menjatuhkan dirinya sendiri dalam
satu kebinasaan, senang memohon ampun kepada Allah bila berbuat dosa, istiqamah
dalam kebenaran, tidak membuat kerusakan di muka bumi dan sebagainya.
Karena perbuatan baik merupakan
suatu kemuliaan, maka Allah sangat cinta kepada siapa saja yang berbuat baik,
sebagaimana firman- Nya:
وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ
وَلَا تُلۡقُواْ بِأَيۡدِيكُمۡ إِلَى ٱلتَّهۡلُكَةِ وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ
يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ.
“Dan belanjakanlah (harta
bendamu, di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berbuat baik”. (QS 2:195).
Ma'asyiral Muslimin
Itulah beberapa hal atau beberapa
sifat yang harus kita miliki jika kita
ingin dicintai oleh Allah swt. Menjadi orang yang bertaqwa, meneladani kehidupan
Nabi, beriman kepada Allah serta selalu berbuat baik dalam hidup kita.
Semoga kita berada dalam golongan
manusia yang di cintai Allah sehingga kebahagiaan akan kita dapatkan fiddunya
wal akhirah. Aamiin ya robbal alamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ
الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...