Oleh: Misno Mohd Djahri
Dunia memang penuh dengan warna,
bukan warna merah, putih dan yang lainnya, tetapi manusia dengan segala
perilakunya. Hawa yang ada pada manusia telah membawa mereka kepada kembara
rasa yang bahkan tidak terpikirkan oleh manusia-manusia sebelumnya. Mereka yang
yang mengkuti hawa-nya hingga melakukan hal-hal yang tidak dilakukan oleh
tumbuhan, hewan dan makhluk semesta. Tindakan yang membuat regenerasi manusia tidak
akan terjadi selama ianya masih ada, bahkan hingga hari kiamat tiba.
Fenomena ini saya saksikan dengan
mata kepala, ketika sepasang manusia hidup bersama, tanpa ikatan sempurna
bahkan cenderung melanggar syariat Allah Ta’ala. Tulisan ini sekadar memberi
sebuah gambaran nyata, bahwa beginilah warna dunia kita sekarang adanya. Dunia yang
dipenuhi dengan banyak angkara murka hingga adzab Allah Ta’ala mengintai
seluruh umat manusia. sekali lagi tulisan ini sekadar memberi sebuah gambaran,
bagaimana manusia terbawa dengan hawanya, hingga menghalalkan segala cara
bahkan melanggar syariatNya.
Sepasang anak manusia yang mengikat
rasa dalam bingkai hawa, mungkin salah satunya karena kebutuhan harta hingga berada
di bawah atap yang sama serta dalam satu ranjang berdua tanpa ikatan syariahNya.
Suka sama suka, saling memiliki rasa dan merasa nyaman dengan pasangannya. Itulah
alasan kenapa mereka berdua bisa bersama, walaupun semesta tidak mendukungnya. Latar
belakang budaya yang berbeda, tingkat pendidikan tidak sama, hingga pemahaman
keagamaan berlainan tidak lagi berpengaruh kepada keduanya. Mereka terbuai
dalam rasa dunia, mengikuti hawa dan tenggelam dalam kenikmatan raga.
Sepasang manusia yang saya jumpa di
selatan Jakarta bukanlah satu-satunya, ribuan bahkan jutaan manusia seperti
keduanya. Mereka mengikat rasa dalam balutan hawa, kenikamatan raga serta tidak
mengindahkan syariah Pemilik Semesta. Kebebasan orientasi rasa menjadi slogan
perjuangan mereka, insting bercampur hawa menjadi pedoman utama, sementara
sebagiannya hanya untuk mendapatkan harta sebagai penyambung hidup mereka. Jumlah
mereka terus bertambah, karena perilaku ini terus merambah bukan hanya orang
dewasa, tetapi generasi muda yang tidak mendapatkan Pendidikan agama.
Beginilah satu dari warna dunia
sekarang ini adanya, sejatinya mereka ada dan terus bertambah jumlahnya. Ada yang
terang-terangan memperjuangkan hak-haknya ada juga yang menyembunyikan hasratnya
namun tetap terbelenggu hawa-nya. Sebagian hanya dalam ikatan rasa dalam rumah
yang berbeda, tapi yang ada di depan mata dan berbagai cerita mereka dalam satu
rumah bersama. Seperti pasangan dalam ikatan syariahNya, padahal ikatan rasa
yang jelas tidak diridhaiNya.
Melihat ini adanya, maka sebagai
manusia yang percaya akan keberadaan Allah Ta’ala dan yakin dengan syariahNya,
maka amar ma’ruf nahi mungkar adalah solusi yang utama. tentu saja
sesuai dengan kemampuan dan mempertimbangkan kemashlahatan yang ada. Tidak membabi
buta yang mengakibatkan kemudharatan menimpa atau akan semakin banyak fenomena
yang ada. Mengajak dengan penuh kebajikan dan melarang dengan penuh kebijakan
adalah cara utama untuk memberikan kesadaran kepada mereka.
Semoga Allah Ta’ala memberikan
hidayah kepada kita semua dan juga mereka yang masih terbelenggu dalam hawa
dunia. Aammin Ya Rabal ‘aalamiin 02122022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...