Jumat, 02 Desember 2022

Warna Dunia: Sepasang Manusia dalam Ikatan Hawa

Oleh: Misno Mohd Djahri

 


Dunia memang penuh dengan warna, bukan warna merah, putih dan yang lainnya, tetapi manusia dengan segala perilakunya. Hawa yang ada pada manusia telah membawa mereka kepada kembara rasa yang bahkan tidak terpikirkan oleh manusia-manusia sebelumnya. Mereka yang yang mengkuti hawa-nya hingga melakukan hal-hal yang tidak dilakukan oleh tumbuhan, hewan dan makhluk semesta. Tindakan yang membuat regenerasi manusia tidak akan terjadi selama ianya masih ada, bahkan hingga hari kiamat tiba.

Fenomena ini saya saksikan dengan mata kepala, ketika sepasang manusia hidup bersama, tanpa ikatan sempurna bahkan cenderung melanggar syariat Allah Ta’ala. Tulisan ini sekadar memberi sebuah gambaran nyata, bahwa beginilah warna dunia kita sekarang adanya. Dunia yang dipenuhi dengan banyak angkara murka hingga adzab Allah Ta’ala mengintai seluruh umat manusia. sekali lagi tulisan ini sekadar memberi sebuah gambaran, bagaimana manusia terbawa dengan hawanya, hingga menghalalkan segala cara bahkan melanggar syariatNya.

Sepasang anak manusia yang mengikat rasa dalam bingkai hawa, mungkin salah satunya karena kebutuhan harta hingga berada di bawah atap yang sama serta dalam satu ranjang berdua tanpa ikatan syariahNya. Suka sama suka, saling memiliki rasa dan merasa nyaman dengan pasangannya. Itulah alasan kenapa mereka berdua bisa bersama, walaupun semesta tidak mendukungnya. Latar belakang budaya yang berbeda, tingkat pendidikan tidak sama, hingga pemahaman keagamaan berlainan tidak lagi berpengaruh kepada keduanya. Mereka terbuai dalam rasa dunia, mengikuti hawa dan tenggelam dalam kenikmatan raga.

Sepasang manusia yang saya jumpa di selatan Jakarta bukanlah satu-satunya, ribuan bahkan jutaan manusia seperti keduanya. Mereka mengikat rasa dalam balutan hawa, kenikamatan raga serta tidak mengindahkan syariah Pemilik Semesta. Kebebasan orientasi rasa menjadi slogan perjuangan mereka, insting bercampur hawa menjadi pedoman utama, sementara sebagiannya hanya untuk mendapatkan harta sebagai penyambung hidup mereka. Jumlah mereka terus bertambah, karena perilaku ini terus merambah bukan hanya orang dewasa, tetapi generasi muda yang tidak mendapatkan Pendidikan agama.

Beginilah satu dari warna dunia sekarang ini adanya, sejatinya mereka ada dan terus bertambah jumlahnya. Ada yang terang-terangan memperjuangkan hak-haknya ada juga yang menyembunyikan hasratnya namun tetap terbelenggu hawa-nya. Sebagian hanya dalam ikatan rasa dalam rumah yang berbeda, tapi yang ada di depan mata dan berbagai cerita mereka dalam satu rumah bersama. Seperti pasangan dalam ikatan syariahNya, padahal ikatan rasa yang jelas tidak diridhaiNya.

Melihat ini adanya, maka sebagai manusia yang percaya akan keberadaan Allah Ta’ala dan yakin dengan syariahNya, maka amar ma’ruf nahi mungkar adalah solusi yang utama. tentu saja sesuai dengan kemampuan dan mempertimbangkan kemashlahatan yang ada. Tidak membabi buta yang mengakibatkan kemudharatan menimpa atau akan semakin banyak fenomena yang ada. Mengajak dengan penuh kebajikan dan melarang dengan penuh kebijakan adalah cara utama untuk memberikan kesadaran kepada mereka.

Semoga Allah Ta’ala memberikan hidayah kepada kita semua dan juga mereka yang masih terbelenggu dalam hawa dunia. Aammin Ya Rabal ‘aalamiin 02122022.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...