Oleh : Abdurrahman MBP, MEI
A. Pengertian
Kata Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yang
tersusun dari dua kata yaitu kata "episteme" dan "logos".
Kata "episteme" berarti pengetahuan, sedangkan "logos"
berarti kata, pembicaraan dan ilmu, dalam khazanah Indonesia diterjemahkan
menjadi Teori Pengetahuan. Dalam Kamus Inggris Indonesia karangan John M.
Echols dan Hassan Shadily disebutkan bahwa kata Epistemology adalah
bagian dari ilmu filsafah yang membahas tentang asal. (John M. Echols dan
Hassan Shadily, 2000 : 217).
Epistemologi adalah cabang dari ilmu filsafat yang
berkaitan dengan asal, sifat, dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah
satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat,
misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya,
serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan. (wikipedia.com).
Ruang lingkup pembahasan epistemologi meliputi :
asal-usul, asumsi Dasar, sifat-sifat dan cara memperoleh ilmu pengetahuan.
(Nafis Irkhami, 2008 : 43). Juhaya S. Praja mencatat ada empat ruang lingkup
pembahasan atau isu utama dalam epistemologi, yaitu :
- Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan?
- Apa sumber ilmu pengetahuan?
- Dari mana asal-usul ilmu pengetahuan dan bagaimana kita mengetahuinya?
- Apakah pengetahuan kita benar?
Epistemologi menurutnya harus dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, sehingga sebuah dasar ilmu akan terbangun di
atasnya.
Sementara Ahmad Tafsir berpendapat bahwa epistemologi
membahas sumber pengetahuan dan bagaimana memperoleh pengetahuan. (Ahmad
Tafsir, 2002 : 23). Definisi ini sangat sederhana dan kurang komprehensif dari
definisi-definisi sebelumnya, walaupun
demikian ia hanya mengambil intisari dari epistemologi yaitu sumber ilmu
pengetahuan dan metode mendapatkannya. Titik tekannya adalah bagaimana ilmu
pengetahuan itu diperoleh dan dengan metode apa.
Dari sini terlihat bahwa epistemologi membahas berkaitan
dengan ilmu pengetahuan secara mendasar. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan
dilihat dari segi Epistomologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan
hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta
pertanggung jawab atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh
setiap manusia. (www.wikipedia.com)
Ilmu pengetahuan yang diakui / sah adalah yang diperoleh
manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya;
metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan
metode dialektis. Dalam khazanah keilmuan Islam ilmu pengetahuan juga dapat
diperoleh dengan melalui hati (intuisi), wahyu dan akal. Dalam hal ini
terdapat perbedaan mendasar antara
metode ilmu pengetahuan yang dikembangkan di barat dengan yang ada dalam Islam.
Epistemology barat menetapkan bahwa sesuatu yang dapat
diketahui adalah segala sesuatu sejauh ia dapat diobservasi secara indrawi. Sedangkan
dalam epistemology Islam kita bisa mengetahui tidak sebatas pada obyek-obyek
fisik namun juga non fisik, semisal Malaikat, alam ghaib, hari kiamat, surga,
neraka dan sebagainya.
Hal ini berimplikasi pada keberadaan sesuatu atau status
ontologis sesuatu. Dunia barat hanya percaya pada benda-benda yang dapat
dicerap oleh indra dan cenderung menolak status ontologis dari entitas-entitas
nonfisik seperti ide-ide matematika, konsep-konsep mental dan entitas-entitas
imajinal dan spiritual. Berbeda dengan Barat, Islam mengakui status ontologis
tidak terbatas pada obyek-obyek indrawi melainkan juga obyek-obyek nonindrawi.
(Mulyadi Kertanegara, 2003)
Jalaluddin meringkas metode yang digunakan oleh Islam
dalam epistemologinya, diantaranya adalah :
1. Burhani
( logika )
2. Tajribi
( eksperimen)
3. Irfani
( intuisi )
Metode-metode tersebut digunakan untuk menjawab berbagai
pertanyaan yang membentuk sebuah ilmu pengetahuan yang bersifat universal dan
pasti. Sifat ilmu yang universal menjadikannya bermanfaat bagi seluruh umat
manusia.
Kesimpulannya adalah bahwa epistemologi adalah sebuah
ilmu yang mempelajari hakikat ilmu pengetahuan, baik asal-usul, kebenaran dan
sifat serta asumsi dasar ilmu pengetahuan. Ada dua model epistemologi yang
berkembang di dunia, khazanah epistemologi barat dengan standard rasional dan
khazanah epistemologi Islam dengan standar wahyu Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...