Bagi sebagian besar orang awam, hal-hal pertama yang mungkin
muncul di benaknya ketika pertama kali mendengar istilah “Timur Tengah” (Middle
East) pastilah Konflik bersenjata, perselisihan Arab-Israel, dan pusat
kegiatan terorisme. Orang-orang juga seringkali teringat bahwa daerah ini
merupakan daerah yang sangat kaya akan minyak bumi. Sepintas lalu, seringkali
“Timur Tengah” diidentikkan dengan kawasan jazirah Arabia. Pada dasarnya,
anggapan-anggapan itu tidaklah keliru, hanya saja terkesan agak dangkal.
Sebagian besar orang awam, bahkan di kalangan mahasiswa sendiri, banyak yang
belum memahami pengertian yang terkandung dari istilah “Timur Tengah” itu
sendiri, khususnya mengenai apakah istilah itu sebenarnya merupakan penamaan
geografis ataukah merupakan suatu penamaan secara geopolitik, dan negara-negara
mana saja yang termasuk di dalamnya ?
Sampai saat ini belum dicapai kesepakatan mengenai definisi Timur Tengah, dan
bahkan istilah itu sendiri belum diterima secara universal. Para jurnalis,
negarawan, dan sarjana terkadang menyebut wilayah itu dengan Timur Dekat,
kadang-kadang dengan Timur Tengah. Timur Dekat adalah istilah yang lebih tua.
Hal ini diilhami oleh pemahaman orang-orang Eropa yang menganggap bahwa
wilayahnya terdapat di belahan bumi bagian barat, sehingga daerah lain yang
berada jauh dari wilayahnya disebut sebagai bumi belahan timur. Setelah
dikuasainya Konstantinopel pada tahun 1453 M oleh Kerajaan Turki Utsmani di
bawah pimpinan Sultan Muhammad Sang Penakluk (Mehmed II), maka kemudian
orang-orang Eropa berupaya mencari jalan sendiri ke “dunia timur” nan jauh di sana
yang terkenal akan rempah-rempahnya yang melimpah. Mereka kemudian melakukan
penjelajahan samudera mencari jalan langsung ke negeri-negeri penghasil
rempah-rempah tersebut. Ketika mereka akhirnya mencapai kawasan negeri China,
mereka menganggap bahwa ujung terjauh dari belahan dunia bagian timur telah
tercapai. Oleh karena itulah mereka menamai wilayah kekaisaran China dan
sekitarnya sebagai “Timur Jauh” (Far East). Sedangkan kawasan jazirah
Arabia dan sekitarnya, yang terletak di antara daratan Eropa dan Negeri China,
disebut sebagai “Timur Dekat” (Near East). (http://khairilyulian.wordpress.com/ diakses pada 14-12-2010).
Selain mencakup Asia Barat Daya, istilah Timur Dekat juga
mencakup wilayah-wilayah Eropa Tenggara yang pada masa lampau pernah berada
dalam kendali kekuasaan Imperium Utsmaniyah. Terminology Timur Tengah
tampaknya lebih baru, dan kemudian menjadi diterima secara luas hingga saat ini
karena digunakan sebagai istilah resmi oleh orang-orang Inggris. Dalam
pemahaman yang diikuti kebiasaan modern, umumnya digunakan pengertian bahwa
timur tengah ini meliputi semua negara yang terletak di sebelah selatan Uni
Soviet dan di sebelah barat Pakistan, dan juga mesir di benua Afrika. Negara-negara
Balkan dalam hal ini dikecualikan.(http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi. diakses pada 14-12-2010)
Timur Tengah mempunyai posisi geografis yang khas dan lain daripada yang lain.
Kawasan ini merupakan wilayah yang terletak pada pertemuan Eropa, Asia, dan
Afrika, dan dengan demikian ia menguasai jalur-jalur strategis yang menuju ke
ketiga benua tersebut. Banyak orang yang tergoda untuk menyebutnya pusat
belahan Timur. Sejak masa lampu sebelum tarikh Masehi, Jalan darat dan jalan laut
terdekat dan yang paling nyaman dari Eropa ke Asia adalah melalui Timur Tengah.
Di masa lalu, hal ini terkenal dengan istilah “Silk Road” (Jalur
Sutera). Hampir setiap imperium besar dalam sejarah dunia pernah menguasai
seluruh atau sebagian wilayah ini, atau seringkali iri melihatnya. Pada saat
ini letak Timur Tengah mengangkangi interval wilayah persemakmuran Britania.
Oleh karena itu, apa pun yang terjadi dengan wilayah ini akan berpengaruh
terhadap nasib Kerajaan Inggris Raya.
Dari beberapa penjelasan di atas, Istilah
'Timur Tengah' mengarah pada wilayah budaya, jadi tidak memiliki batas
tertentu. Definisi yang umum dipakai yaitu wilayah yang terdiri dari: Bahrain,
Siprus,
Mesir,
Turki,
Iran
(Persia), Irak,
Palestina,
Yordania,
Kuwait,
Lebanon,
Oman,
Qatar,
Arab
Saudi, Suriah,
Uni Emirat Arab,
Yaman
dan Palestina. Sedangkan menurut beberapa
ahli, negara-negara
Afrika
Utara juga diikutsertakan, seperti Maroko, Aljazair, Libya, Tunisia, Mauritania, Sahara Barat, Sudan, Ethiopia, Eritrea, Djibouti. Selain itu kadangkala Iran, Pakistan, Turki juga diikutsertakan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah diakses pada 15-12-2010).
2.1 Sistem
Politik dan Pemerintahan Islam di Timur Tengah
Berdasarkan
karakteristik daratannya, penduduk semenanjung Arab terbagi ke dalam dua
kelompok utama; orang-orang desa (badui) yang nomad dan masyarakat perkotaan.
Orang-orang badui bukan masyarakat gipsi yang mengembara tanpa arah demi
pengembaraan semata. Mereka mewakili bentuk adaptasi terhadap kondisi gurun.
Dimana ada dataran hijau, mereka menggiring ternaknya ke sana. (Hafidz. 1998).
Karakteristik
masyarakat badui
1. Keteguhan dan kesabaran: mampu
bertahan di gurun
2. Kepasifan: menanggung beban,
daripada mengubah
3. Individualistis: enggan
mendahulukan kepentingan umum
4. Egaliter: berkedudukan setara
5. Aristrokrat: merasa sebagai
perwujudan dari pola penciptaan unggulan, Bangsa Arab adalah bangsa yang
terbaik
Kuatnya semangat
dan ikatan kesukuan dalam komunitas ini, memunculkan semangat yang dikenal
sebagai semangat kesukuan ashobiyah. Yaitu loyalitas sukarela dan tanpa syarat
kepada anggota klannya.
2.2.1 Kekhalifahan Sebagai
Lembaga Politik
Nih baca juga Perbedaan Pemilu 2014 dan 2019
BalasHapus