Oleh : Edeng Suryana, M.Pd
Langkah-langkah kegiatan manajemen
kelas adalah penyusunan rangkaian kegiatan yang dilakukan guru sebagai
manajer/pemimpin pembelajaran di kelas adalah :
1. Merencanakan Pembelajaran
Berkenaan dengan perencanaan, William
H.Newman (Abdul Majid, 2011:15-16) menyatakan, “perencanaan adalah menentukan
apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan
yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan
program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan
berdasarkan jadwal sehari-hari”.
M. J. Riley (1981:69) yang dikutip
Idochi Anwar (1986:73-74), “Planning is defining future goals and the
activities that are instrumental in goal achievement”, (Perencanaan adalah
penentuan tujtuan-tujuan dan aktivitas-aktivitas yang merupakan
instrumen-instrumen dalam pencapaian tujuan). Sedangkan Hadari Nawawi (1983:16)
menyatakan, “perencanaan pada dasarnya berarti persiapan menyususun suatu
keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan
suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu”.
Bertolak dari pengertian tersebut,
bahwa dalam perencanaan terdapat rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Dalam kontek perencanaan
pembelajaran, adalah berkaitan dengan penyusunan langkah-langkah dalam
pencapaian tujuan belajar siswa yang dilakukan guru dalam membimbing, membantu,
dan mengarahkan siswa supaya mau mengikuti belajar. Singkatnya dalam perencanaan pembelajaran
berkaitan erat dengan rumusan tujuan yang akan dicapai siswa atau hasil belajar
siswa. Hanya saja masalahnya bagaimana implikasinya dalam perencanaan
pembelajaran yang harus dibuat oleh guru sebelum mengajar dalam bentuk
persiapan mengajar atau dengan sebutan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Fungsi guru dalam merencanakan
pemebelajaran berorientasi karakteristik
siswa yang dapat dilakukan adalah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa
secara aktif. Oleh sebab itu perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Merumuskan
Tujuan Pembelajaran.
Dalam hal ini, guru dituntut untuk
menguasai dan mengetahui tentang tujuan yang selama ini menjadi acuan dalam
rumusan pencapain tujuan pembelajaran. Berdasarkan taksonomi Bloom (Moh. Uzer
Usman, 1992:29), klasifikasi rumusan tujuan pembelajaran dapat dikelompokan ke
dalam tiga ranah, yaitu :
(1) Ranah kognitif, yang mencakup
tujuan yang berhubungan dengan ingatan (recall), pengetahuan, kemampuan
inteketual. (2) Ranah afektif, yang mencakup tujuan yang berhubungan dengan
perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan, dan minat. (3) Ranah psikomotor,
yang mencakup tujuan yang berhubungan dengan kemampuan gerak dalam
keterampilan.
Dari ketiga ranah tujuan tersebut
yaitu kemungkinan-kemungkinan hasil belajar siswa dalam bentuk tingkah laku
yang diperoleh setelah pembelajaran. Rumusan tujuan pembelajaran dibuat dan
diorientasikan berdasarkan analisis terhadap kebutuhan dan kemampuan siswa.
Dalam kurikulum berbasis kompetensi, istilah tujuan pembelajaran merupakan
kompetensi dasar, sedangkan tujuan pembelajaran yang lebih bersifat khusus
merupakan indikator yang menjadi bentuk tingkah laku hasil dari belajar
berdasarkan taksonomi Bloom tadi.
Memilih
Materi Pokok Pembelajaran
Materi pokok yang dibuat berdasarkan
pada pencapaian tujuan pembelajaran. Materi pokok pembelajaran merupakan alat
bahkan sekaligus yang menjadi proses pengalaman bagi siswa selama mengikuti
proses pembelajaran. Dengan kata lain, materi pokok pembelajaran adalah
poko-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana dalam pencapaian
kompetensi dasar yang disusun berdasarkan indikator hasil belajar.
Menentukan
Strategi Pembelajaran
Yaitu, merupakan upaya guru dalam cara
penyampaian materi yang telah dibuat tadi untuk lebih mudah disampaikan kepada
siswa dengan cara seefektif mungkin. Berbagai cara yang dilakukan guru dalam
penyampaian materi ini adalah menggunakan matode yang disesuaikan dengan
kemampuan dan kebutuhan siswa yang menjadi subyek belajar. Roestiyah (1991:1)
berpendapat bahwa “di dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki
strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada
tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah
harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar”.
Dalam pernyataan tersebut, guru harus
dapat membuat atau menciptakan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode
yang dianggap paling tepat, mudah diterima oleh siswa, sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Membuat
Evaluasi/Penilaian
Evaluasi di sini merupakan alat untuk
mengetahui atau mengukur sejauhmana kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
apakah tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan ataukah tidak. Dalam
proses pembelajaran kegiatan evaluasi sangat perlu dilakukan oleh guru. Moh.
Surya (1985:118) berpendapat, “salah satu kegiatan yang harus dilakukan guru
dalam melaksanakan tugas dan peranannya ialah kegiatan evaluasi”.
Winarno Surakhmad (1986:151) yang
menjadi perhatian dalam pembelajaran “adalah media evaluasi yang ditujukan
untuk menilai sampai dimanakah tujuan pengajaran telah dicapai, baik dari sudut
murid maupun dari sudut guru”. Dalam proses pembelajaran, evaluasi tak dapat
dipisahkan. Evaluasi untuk mengukur dan menilai keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran yang harus dilakukan terus menerus.
2. Melaksanakan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan
realiasi kegiatan yang telah direncanakan atau dipersiapkan sebelumnya. Oleh
karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran faktor guru sangat dominan
berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Tugas dan tanggung jawab guru
dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi :
Kegiatan
Awal
Pada kegiatan ini guru mulanya
berhadapan langsung dengan kondisi dan siatuasi yang menjadi tempat kegiatan
dalam pembelajaran. Situasi tempat belajar perlu diatur demi kelancaran belajar
dalam mencapai tujuan yang lebih efektif. Kondisi belajar merupakan sesuatu
yang amat penting dan menentukan keberhasilan belajar anak, (Suharsimi
Arikunto, 1993:183).
a. Menciptakan Iklim Kelas
Dalam menciptakan kondisi kelas ini
diutamakan guru harus dapat mengorganisir sumber-sumber potensi yang menjadi
bagian dalam proses pembelajaran diantaranya :
a.1 Mengabsen dan Mengatur tempat duduk siswa
a.2 Mengatur seperangkat materi
pembelajaran yang telah dipersiapkan dengan bentuk catatan-catatan yang
lainnya.
a.3 Mengatur sarana pembelajaran.
b. Membuka Pelajaran
Setelah menciptakan iklim kelas
dianggap cukup, selanjutnya membuka materi pelajaran yang akan disajikan..
Menurut Hunt (Suwardi, 2007:130-133) dalam penyajian materi pelajaran meliputi
lima tahapan yang disebut teori ROPES, singkatan dari kata Review, Overview,
Presentase, Exercise, dan Summary. Dari lima tahapan yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
b.1 Tahap I (Review)
Pada tahap ini guru harus dapat
menjajaki kemampuan dan kebutuhan siswa yang menjadi karakter masing-masing
dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dengan mengetahui karakteristik siswa
tujuannya adalah supaya dapat mempermudah membantu dalam penyajian materi dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan cara review ini:
1) Guru akan dapat memulai memberikan materi
pelajaran dengan metode yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan siswa.
2) Guru akan dapat memulai memberikan materi
pelajaran dengan membangkitkan minat dan
motivasi dalam belajar.
3) Guru akan dapat memulai memberikan materi
pelajaran bila siswa telah memahami hubungan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari.
b.2 Tahap II : (Overview)
Pada tahap ini guru menyampaikan
materi pelajaran yang akan disampaikan. Dalam penyampaian materi guru
menjelaskan teknik atau strategi atau metode yang akan dilakukan dengan dasar
hasil dari penjajakan pada tahap I tadi.
b.3 Tahap III (Presentase)
Presentasi adalah tahap penyampaian materi pembelajaran. Pada
tahap ini, guru menjelaskan materi-materi pokok dengan metode yang telah
disesuaikan tadi. Dalam penyampaian materi ini guru harus dapat berpegang pada
aktivitas belajar siswa secara aktif. Dengan kata lain guru harus dapat
membelajarkan siswa lebih optimal.
b.4 Tahap IV (Exercise)
Exercise merupakan tahap untuk memberikan kesempatan pada
siswa melakukan latihan-latihan. Yang dimaksud dengan latihan di sini yaitu,
menerapkan materi dengan melakukan pertanyaan-pertayaan atau praktek.
b.5 Tahap V (Summary)
Summary merupakan tahap akhir dari
kegiatan. Pada tahap ini guru harus dapat menyimpulkan atau meresume dari
materi-materi yang telah dipelajari. Menurut Rosyada (Suwardi, 2007:132-133)
selain dari kelima tahapan tersebut masih diperlukan lagi, yaitu tahap
evaluasi. Menurutnya, evaluasi perlu untuk dilakukan guru pada akhir proses
pembelajaran. Evaluasi digunakan untuk mengetahui efektifitas hasil belajar
siswa, dan menjadi dasar dalam penyusunan rencana pembelajaran berikutnya.
Dari kelima tahapan dalam membuka
pelajaran yang dimaksud dapat kita sederhanakan menjadi tiga tahapan, yaitu :
Tahap I : Pendahuluan
1) Sebelum menyajikan materi yang akan
disampaikan, guru perlu menjajaki kemampuan dan kebutuhan siswa dari
masing-masing karakteristik dan latar belakang yang berbeda-beda dengan cara
melakukan tes awal (free-test), wawancara, atau tanya jawab.
2)
Menyampaikan informasi tentang maksud dan tujuan materi yang akan
disampaikan atau disajikan.
Tahap II : Kegiatan Inti/pokok
Pada kegiatan inti berdasarkan
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (2010) dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Berkarakter menggunakan istilah :
1).Eksplorasi
a. Guru menyampaikan dan menjelaskan materi pokok
secara garis besar dengan penggunaan metode pembelajaran aktif yang telah
disesuaikan dengan karakteristik individu/kelompok.
b. Memfasilitasi siswa terjadinya interaksi belajar
dengan media yang telah disesuaikan sebagai eumber belajar.
c. Siswa dibelajarkan atau melibatkan siswa mencari
informasi dalam menemukan masalah yang
dipelajari melalui materi yang disajikan.
2).
Elaborasi
a. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas atau
latihan, diskusi untuk memunculkan gagasan baru baik lisan maupun tulisan.
b. Memberkan kesempatan pada siswa untuk berpikir dan
menganalisi serta menyelesaikan masalah.
c. Memfasilitasi siswa dalam menyajikan hasil kerja
secara individual ataupun kelompok.
d. Memfasilitasi siswa berkompetisi dalam peningkatan
kegiatan belajar.
3). Konfirmasi
a. Memfasilitasi siswa memberikan umpan balik dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan penemuan masalah yang mengalami kesulitan
dengan definsi atau rumus maupun bahasa yan baik dan benar.
b. Memfasilitasi siswa memberikan konfirmasi terhadap
hasil kegiatan dari bahan atau sumber belajar yang telah digunakan.
c. Membantu masalah-masalah siswa dalam kesulitan
belajar.
d. Memberikan motivasi belajar atau dorongan semangat
belajar.
Tahap III : Kegiatan Akhir / penutup
1). Menyimpulkan atau merangkum materi
pelajaran yang telah dipelajari siswa.
2). Memberikan penguatan perhatian
siswa terhadap hal-hal pokok materi pelajaran, agar informasi yang telah
diterima dapat membangkitkan minat terhadap materi pelajaran selanjutnya.
3). Memberikan tindak lanjut, baik
berupa saran atau ajakan terhadap rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
1. Mengevaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan salah satu komponen
penting untuk mengukur keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan. Wayan
Nurkancana (1986:1) evaluasi, “adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai darpada sesuatu”. Berdasarka pengertian ini, evaluasi
pembelajaran adalah suatu tindakan untuk menentukan nilai hasil belajar siswa
dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Suharsimi Arikunto (1993:23),” secara
garis besar alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam,
yaitu tes dan non tes”. Juga Sumiati (2008:203) menyatakan, “ada
dua macam teknik yang digunakan dalam melaksanakan evaluasi, yaitu teknik tes
dan teknik bukan tes. Merujuk dari kedua pendapat ini pada dasarnya sama, bahwa
dalam pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik tes dan
teknik non tes. Yang dimaksud dengan kedua teknik ini sebagai berikut :
Pengertian
Tes
Tes “adalah suatu cara untuk
mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang
harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu
nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan
dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang
ditetapkan, (Wayan Nurkancana, 1986:25)”.
Suharsimi Arikunto (1993:29), “Tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dari kedua pendapat pengertian tes ini,
secara sederhana dapat kita simpulkan, bahwa tes adalah sejumlah atau
serentetan pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa baik secara
individu maupun kelompok untuk memperoleh kejelasan data/informasi tentang penglaman
dalam belajar sejauhmana telah dikuasai dalam pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Jenis-jenis
Tes
Dalam pelaksanaannya tes dapat
dilakukan dengan dua jenis, yaitu tes secara tertulis atau tes tidak tertulis (
tes lisan ).
Fungsi Tes
a. Untuk mengetahui taraf pencapaian hasil belajar
siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
b. Untuk mengetahui kendala yang menjadi hambatan
dalam proses pembelajaran.
c. Untuk mendapatkan bahan informasi dalam menentukan
taraf pembelajaran berikutnya.
d. Untuk mendapatkan bahan informasi umpan balik
dalam peningkatan hasil belajar.
e. Untuk memberikan dorongan semangat siswa supaya
dapat atau terus melakukan kegiatan belajar.
f. Untuk mengetahui taraf bimbingan bagi siswa dalam
peningkatan hasil belajar.
pa edeng is the best.......:-)
BalasHapuspak ricky ko off air ?
Hapuspak,
BalasHapusada ada aza tugas teh .
tp siiip lah, jadi ada unsur kehidupan .
hehe
x - muksin