Oleh
: Ibnu Muhammad
Pernah dengar
kata “Wallahi”? atau bahasa santrinya “Wallei?” dijamin deh udah
sering banget denger kata ini, bahkan menurut survey ternyata kata-kata ini
menjadi senjata ampuh untuk mengelabui ustadz... astaghfirullah. Emang bener,
banyak banget kalau kita lihat saat ini santri yang sering banget menggunakan
kata-kata sumpah ini. Trus... masalah buat loe? Ya jelas lah ini masalah besar
bro.. nggak percaya? Coba deh.. baca firman Allah Subhanahu wa ta’ala berikut
ini :
واحفظوا أيمانكم
“Dan jagalah
sumpahmu …” QS. Al Maidah, 89.
Masih belum
percaya juga? Nih ane kasih hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu,
beliau berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda :
الحلف منفقة للسلعة ممحقة للكسب
Sumpah itu
dapat melariskan barang dagangan namun dapat menghapus keberkahan usaha. HR.
Bukhari dan Muslim.
Nah loh... walaupun hadits ini buat para pedagang yang
kebanyakan bersumpah, tapi hadits ini juga buat kita semua yang masih suka
bersumpah. Kalau banyak bersumpah aja tidak bagus apalagi kalau sumpahnya itu
sumpah palsu, jelas banget lah pasti gede banget dosanya tuh. Coba deh baca
hadits berikut ini : Dari Salman Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
ثلاثة لا يكلمهم الله ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم ؛ أشيمط زان، وعائل
مستكبر، ورجل جعل الله بضاعته لا يشتري إلا بيمينه ولا يبيع إلى بيمينه ” رواه
الطبراني بسند صحيح.
“Tiga orang
yang mereka itu tidak diajak bicara dan tidak disucikan oleh Allah (pada hari
kiamat), dan mereka menerima adzab yang pedih, yaitu : orang yang sudah beruban
(tua) yang berzina, orang miskin yang sombong, dan orang yang menjadikan Allah
sebagai barang dagangannya, ia tidak membeli atau menjual kecuali dengan
bersumpah ” HR. Thabrani dengan sanad yang shaheh.
Hadits ini
masih ngomongin tentang larangan untuk banyak bersumpah terutama bagi para
pedagang yang emang suka bersumpah, contohnya nih kata-kata mereka “Demi Allah
modalnya sekian, jadi belum dapat kalau dijual sekian”. Tentu saja banyak
bersumpah untuk menguatkan sesuatu yang gak penting itu juga masuk dalam
larangan dalam hadits ini. Kamu gak mau khan kalau di akhirat sana tidak dapat
perlindungan?
Biar tambah
mantap, kita tahu bersama khan kalau generasi terbaik umat ini adalah para
shahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in. Diriwayatkan pula dalam shoheh Bukhari
dan Muslim, dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu bahwa Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
خير الناس قرني، ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم، ثم يجيء قوم تسبق
شهادة أحدهم يمينه ويمينه شهادته
“Sebaik-baik
manusia adalah mereka yang hidup pada masaku, kemudian generasi yang datang
berikutnya, kemudian generasi yang datang berikutnya lagi, kemudian akan datang
orang-orang dimana diantara mereka kesaksiannya mendahului sumpahnya, dan
sumpahnya mendahului kesaksiannya”.
Nah bagaimana
contoh tindakan mereka buat anak-anak mereka yang suka banyak bersumpah? Ibrahim
An Nakhoi berkata : “Mereka memukuli kami karena kesaksian atau sumpah (yang
kami lakukan) ketika kami masih kecil”. Jelas banget khan kalau ternyata banyak
bersumpah itu tidak baik, apalagi keseringan bersumpah untuk sesuatu yang tidak
ada manfaatnya, misalnya nih... “Ustadz izin mau ke hamam, Wallahi sudah
kebelet”, atau ucapan “Wallei.... “ untuk hal-hal sepele. Kalau sekarang
ditambah lagi... “Wallei... Ciyus? Miyapa?”. Kamu udah tau khan kata-kata
“miapa” itu singakatan dari “Demi Apa” ya pasti lah sebagai muslim pasti Demi
Allah, gak boleh demi dengan yang lain bisa-bisa terjatuh kepada kesyirikan.
So... dari
sekarang jangan sering-sering deh kita bersumpah apalagi dengan kata-kata yang
gak jelas seperti “Wallei” atau “miapa? Soalnya udah jelas banget hukumnya.
Sudah paham khan? Kalau belum paham ulang lagi aja baca dari atas tulisan ini. Wallahu
a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...