Oleh : Muhammad Yasin
Salah satu metoda analisis lingkungan yang sering digunakan
adalah Analisis SWOT (Strenght / Kekuatan, Weaknesess / Kelemahan, Opportunity
/ Peluang, Threats /Ancaman). Kekuatan adalah variabel atau faktor-faktor
internal seperti teknologi yang dimiliki perusahaan, sumberdaya manusia
(karyawan dan manajemen), sistem, maupun modal, yang mampu menjadikan
perusahaan memiliki keunggulan tertentu. Paling tidak, faktor tersebut menjadi
penentu utama untuk mempertahankan atau kalau bisa mengembangkan-kinerja
perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah faktor yang menyebabkan perusahaan tidak
mampu mengerjakan sesuatu yang ternyata dapat dikerjakan dengan baik dan atau
lebih murah oleh pesaingnya. Faktor ini dianalisis dapat menyebabkan penurunan
kinerja perusahaan. Sementara itu, yang disebut dengan peluang dan ancaman
adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan, misalnya:
Ancaman dominan dalam industri
Kekuatan dan dorongan persaingan dalam industri
Faktor penyebab perubahan
Aktivitas pesaing
Faktor yang menentukan keberhasilan untuk bersaing dalam
industri
Daya tarik industri
(www.wardoyo.staff.gunadarma.ac.id)
ANALISA SWOT PT INDONESIAN SATELLITE CORPORATION, TBK
(INDOSAT)
1. Strength:
Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang
dimilikinya, pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan
manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi
yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan
yang baik.
2. Weakness:
Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya
kebiasaan bersaing secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya,
rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan
diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak dan afiliasi yang
kurang menguntungkan.
3. Oppurtunities:
Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik
yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang
cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan.
4. Threat:
Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru
terutama dari luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi
global yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
(Sumber : PT INDONESIAN SATELLITE CORPORATION, TBK)
ANALISIS SWOT SPEEDY
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity
and Threat. Biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk analisis
kekuatan perusahaan.
Berikut analisis produk Speedy yang menjadi anak emas
PT.Telkom, Tbk
Strength (Kekuatan)
1. Produk Incumbent
2. Monopoli market
3. Market leader dapat mencapai 99%
4. Brand oke
Weakness (Kelemahan)
1. Pelayanan semakin berkurang seiring meningkatnya
prosentase pemakaian Speedy dan sebanding dengan trafik gangguan masuk.
2. Konsumen tidak familiar dengan produk Speedy
3. Jarlokat (Jaringan lokal tembaga) banyak yang sudah
renta, asumsi bahwa induk perusahaan sudah lama berdiri dan memakai jalur
transmisi lama.
4. Pertumbuhan Speedy di STO daerah rural relatif lama.
Opportunity (Peluang)
1. Margin menggiurkan
2. Pertumbuhan lokasi bisnis dan menjamurnya sektor
pendidikan yang membutuhkan akses internet mudah.
3. Track Record oke
Threat (Ancaman)
1. Persaiangan jangka panjang menunggu munculnya tekonologi
baru seperti wimax
2. Crack account
http://ardiansyahputra.wordpress.com/2007/09/11/analisis-swot-speedy/,
PT.TELKOM,TB
ANALISIS SWOT PT SIDO MUNCUL
A. Strength
1. SDM yang handal
PT Sidomuncul di dukung lebih dari 2000 karyawan dengan
tingkat pendidikan yang bervariasi dan
ditempatkan sesuai dengan keahliannya serta Sido Muncul juga
memiliki tenaga ahli juga memiliki tenaga ahli
dari berbagai disiplin ilmu.
2. Fasilitas pabrik yang lengkap
Dengan standar pabrik CPOB (Standar Pabrik Farmasi) maka
Sido Muncul memiliki berbagai fasilitas guna
mendukung produksi.
3. Merupakan perusahaan jamu terbesar di Indonesia
Sido Muncul merupakan pabrik jamu terbesar yang ada di
Indonesia dan merupakan pionir bagi pabrik jamu
lainnya.
4. Distribusi tersebar di seluruh wilayah Indonesia
Sido muncul berhasil menarik pelanggan di seluruh wilayah di
Indonesia, baik daerah perkotaan maupun
pedesaan maka dari itu distribusi produk Sido Muncul juga
menyeluruh hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
5. Produk terjangkau
Harga dari produk PT Sido Muncul sangat terjangkau pada
seluruh lapisan masyarakat.
B. Weakness
1. Beberapa tahun lalu bintang iklan PT Sido Muncul
menggunaka Sophia Latjuba yang kemudian terjadi masalah pribadi (antara Sophia
Latjuba dan kekasihnya yang berasal dari Amerika) sehingga menyebabkan iklan
itu jarang muncul di TV tetapi sudah diselesaikan dengan menggunakan bintang
iklan yang baru.
2. PT Sido Muncul belum mempunyai alat untuk mengeringkan
bahan baku sehingga hanya mengandalkan cara tradisional (matahari) sehingga
pada musim hujan pengeringan tidak sempurna. Untuk mengatasi masalah tersebut
PT Sido Muncul mengambil bahan baku dari pengumpul.
C. Opportunity
1) Teknologi
Diera modern ini dibutuhkan peralatan/teknologi yang canggih
untuk mendukung proses kerja yang dituntut serba cepat dan higienis karena PT
Sido Muncul yang merupakan pabrik berstandar pabrik farmasi memiliki fasilitas
laboratorium, pengolahan air bersih, pengolahan air limbah.
2) Selera masyarakat
Perubahan gaya hidup serba instant membuat masyarakat
kembali kepada produk-produk herbal (obat- obatan tradisional), karena dirasa
produk-produk herbal dapat memberikan banyak manfaat dan tidak menimbulkan efek
samping. Hal ini sejalan dengan misi PT Sido Muncul
3) Menjadi sponsor dalam berbagai promosi kesehatan
Dengan menjadi salah sati sponsopr dalam berbagai kegiatan
promosi kesehatan dapat membentuk suatu image yang bagus.
D. Threatment
1) Pesaing
(a) Karena kini selera masyarakat banyak yang beralih kepada
obat-obat tradisional, menyebabkan permintaan akan produk-produk herbal terus
meningkat, sehingga PT Sido Muncul yang merupakan perusahaan jamu pertama kali
di Indonesia menjadi besar dan berkembang dan tidak heran jika saat ini banyak
pesaing-pesaing yang mencoba mendirikan perusahaan obat tradisional dan tidak
tanggung-tanggung mencoba untuk menjatuhkan image produk Sido Muncul dengan
cara “Memlesetkan” salah satu iklan dari PT Sido Muncul.
(b) Jamu-jamu bahan kimia obat (BKO) yang merebak di
Indonesia saat ini (ex : Koperasi perusahaan jamu BKO di Cilacap) menjadi
sebuah persaingan yang tidak sehat di industri jamu, perusahaan-perusahaan
tersebut hanya mencari keuntungan semata, dan tidak memikirkan bahayanya
terhadap konsumen.
2) Krisis ekonomi
Ditengah krisis ekonomi saat ini menyebabkan kondisi
bahan-bahan baku produk tidak stabil, pembiayaan proses produksi, distribusi
dan lain-lain menjadi semakin mahal, karenanya dibutuhkan solusi yang tepat
bagi PT Sido Muncul untuk menyiasati kondisi seperti ini.
(www.bingar-strategipemasaran.blogspot.com)
ANALISA SWOT AQUA DANONE
Strength :
- Brand Aqua Danone sangat kuat.
- Aqua Danone sebagai market leader bisnis air mineral
(pangsa pasar 60%).
- Memasarkan produk tidak susah, karena konsumen sudah
mengetahui kualitas produk.
Weakness :
- Kendali pasokan / stok barang berada di tangan Principal /
Main Distributor
- Margin tipis
- Diperlukan Modal Kerja yang cukup signifikan
- Ketika musim hujan penjualan turun dan Arus Kas terbenam
di Stok Barang.
Opportunity :
- Jenjang menuju strata Distributor (margin cukup
menggiurkan) terbuka lebar
- Track record distribusi Aqua Danone bisa dipakai referensi
untuk melebarkan sayap bisnis produk Danone Food (Biskuat dll).
Threat :
- Persaingan harga dengan sesama Agen / Sub Distributor /
Distributor Aqua Danone dari wilayah lain (cross border)
- Tidak dipasok produk / pencabutan lisensi keagenan Aqua
Danone apabila melanggar aturan keagenan.
Strata keagenan dan Harga Jual Aqua Danone :
(Catatan : volume minimum = volume setiap pengiriman =
volume per invoice)
1. Direct : End user, Konsumen Rumah Tangga / Perkantoran,
volume minimum 1, tidak ada target, harga jual air (isi saja) Rp 9.000 s/d Rp
10.000 (diantar)
2. Retailer : Toko Kecil / Warung, volume min 5 s/d 10,
tidak ada target, harga jual Rp 8.050.
3. Whole Seller : toko besar / grosir, volume min 50, target
vol min. 2.000 / bln
4. High Class Outlet : Hotel, Supermarket, Hypermarket,
Toserba …> mempunyai aturan tersendiri dan kontrak jangka panjang serta
berhubungan langsung dengan principal Aqua Danone, Jakarta.
5. Star Outlet : Sub Distributor dengan wilayah tertentu,
volume min 500, target volume min 12.500 / bln
Modal kerja yang diperlukan tergantung Strata Agen yang
diinginkan, namun point yang penting :
1. Sewa tempat usaha, syukur apabila sudah mempunyai kios /
ruko sendiri.
2. Telpon PSTN / Flexy dengan nomor cantik, agar mudah
diingat pelanggan.
3. Harga botol (galon) Rp 30.000,- / buah
4. Sepeda motor / Mobil jenis Pick Up / Light Truck
(tergantung strata keagenan), dipakai untuk distribusi produk
5. Biaya Overhead selama 3-6 bulan
(http://betigaklaten.wordpress.com/2007/08/08/analisa-swot-bisnis-distribusi/)
ANALISIS SWOT PT UNILEVER
Kekuatan (Strengths)
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan
menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang,
sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk
tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan
tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan
dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan
dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang
kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja
iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi,
terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori
penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok,
konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke
tempat-rempat penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri
sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no
compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan
baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
Kelemahan (Weaknesses)
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat
beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya
koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal
sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang
berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan
departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang
biasanya sangat berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang
menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
Kesempatan (Opportunities)
1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan
yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau
seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima
indeks kepuasan konsumen.
4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara
produksi kosmetik yang baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya
122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis
produk consumer goods.
7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta
dibawah 1.
8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas
produk consumer goods 83 %.
Ancaman (Threats)
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan
seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum
yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang
asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang
menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional
menjadi produk-produk luar negeri.
9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat
penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
(http://harningsih-ningsihblog.blogspot.com/2010/03/analisis-swot-pada-produk-pt-unilever.html)
Sumber : http://idyasin.blogspot.com/2010/04/analisis-swot.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...