Oleh : Mega T.R. Luik dan Shofiah Nur Latifa
Kepemimpinan Rasulullah memiliki berbagai
macam kelebihan, keunikan dan ciri khas yang sangat meonjol dibandingkan gaya
pemimpin lainnya, seperti yang diungkapkan oleh G. Hart bahwa dengan
karekteristik tersebut, Hart memasukkan rasulullah sebagai orang nomor satu
yang paling berpengaruh di Dunia. Bahkan dalam segala aspek kehidupan
Rasulullah selalu unggul. Tidak ada di dunia ini pemimpin yang ucapan,
perkataan dan perbuatannya dibukukan hingga berjilid-jilid banyaknya seperti
Rasulullah.
Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah
diantaranya adalah :
1. Ke-Tuhan-an
Ciri utama dan pertama dari kepemimpinan
Rasulullah adalah manajemen yang didasarkan oleh nilai-nilai yang diaajarkan
oleh Allah SWT. Nilai-nilai yang dihimpun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang
kemudian dikenal dengan nama Al-Qur’an.
Turunnya Al-Qur’an secara bertahap inilah yang kemudian menjadi panduan
Rasulullah dalam mengelola dakwahnya. Memeberikan arahan dan pedoman untuk
mewujudkan visi Islam di muka bumi seperti dalam Al-qur’an “ Dialah (Allah) yang mengutus Rasul-Nya
dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia menenangkannya di atas
segala agama-agama meskipun orang musrik membenci. ( Ash-shaf: 9)
Inilah visi dakwah Rasulullah menjadi pemenang dalam masalah agama.
Yaitu dalam kalimat tauhid, aqidah, penyembahan dan pengabdian yang benar
kepada Allah.
Visi lainnya yaitu menjadikan Rasulullah pemenang dalam masalah
keduniaan, sehingga Islam dan ummatnya menjadi winner dan champion sejati.
Menjadi sebaik-baik umat dan sebaik-baik makhluk (khoirul bariyah) dimuka bumi.
Namun Allah Juga mengajarkan kepada Rasulullah visi yang konprehensif
yaitu visi untuk menjadi champion di dunia dan akhirat seperti firman Allah : “ Dan diantara mereka ada orang yang berdoa:
“ Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa api neraka.” (Al-Baqarah: 201)
Visi yang bernafaskan keTuhanan inilah yang menjadikan kepemimpinan
Rasulullah sukses secara gemilang dalam segala aspek kehidupan. Baik dalam
aspek agama, moral, ekonomi, pemikiran, militer, sosial, seni dan budaya. Baik
masalah pribadi, keluarga, masyarakat, Negara hingga hubungan international.
2. Universal
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan
yang menyeluruh baik sisi waktu maupun tempat. Sehingga kepemimpinan Raslullah
dapat diterapkan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
a.
Seorang guru dapat mencontoh Rasulullah dalam mengelola murid-muridnya,
karena kepemimpinan Rasulullah terbukti menghasilkan murid-murid yang luar
biasa semisal Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali.
b.
Seorang jenderal dapat mencontoh kepemimpinan Rasulullah dalam
melahirkan prajurit-prajurit yang hebat semacam Khalid bin Walid dan Usamah.
c.
Seorang ilmuwan dapat mencontoh Rasulullah dalam melahirkan ilmuwan dan
para pemkir ulung, semisal Umar yang terkenal dengan ijtihat-ijtihatnya yang
brilian, Abu Hurairah dengan kekuatan hafalannya dalam mugumpulkan hadis.
d.
Dalam mendidik manusia sederhana, wara’ (hati-hati), tawadu’ (rendah
hati) kita tempatkan pada murid-murid Rasulullah lainnya. Semisal Abu Dzar
Al-Ghifari, Ali, Bilal, dan Abdullah umi maktum.
Hampir 100 persen murid-murid Rasulullah
yaitu para sahabat memiliki karekteristik yang unik dan bersejarah berkat
kepiawaian beliau dalam memimpin umatnya.
3. Humanis
Kepemmpinan Rasulullah adalah kepemimpinan
yang humanis yaitu kepemimpinan yang sesuai dan selaras dengan kehidupan
manusia. Karena Rasulullah adalah manusia biasa. Sehingga semua sikap, perilaku
dan prestasinya dapat kita contoh. Dalam firman Allah disebutkan: “ Katakanlah; Sesungguhnya aku ini manusia
biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “ Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu
itu adalah Tuhan yang Esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam
beribadah kepada Tuhannya.” (al-Kahfi: 110)
Pernah suatu kali seorang nenek datang kepada
Rasulullah dan mohon agar ia masuk surga bersama Rasululla. Nabi menjawab,
“Wahai hamba Allah, sesungguhnya surga tidak bisa dimasuki oleh orang tua,”Langsung saja nenek
tersebut pergi sambil menagis. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan berkata, “
Engkau tidak masuk surga dalam keadaan tua bangka, sebab Allah akan
membangkitkan kembali para wanita tua dalam usia yang masih muda.”
Allah berfirman : “Sesunguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan
langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya
umurnya.” (Al-Waqiah: 35-37)
Wanita tua itu akhirnya tertawa riang
mendengar senda gurau Rasulullah tersebut. Menurut riwayat wanita tua itu
adalah Bibi Rasulullah yang bernama Safiyah.
4. Realistis
Sebagai bentuk relistas sejarah, maka dikenal
dalam ilmu-ilmu Al-qur’an a’sbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat suci
Al-Qur’an ). Adanya asbabun nuzul ini membuktikan bahwa ayat Al-Qur’an turun
berkaitan dengan kehidupan riil Rasulullah dan sahabatnya dalam menjawab
berbagai permasalahan kehidupan.
Contohnya adalah sebab turunnya surat Al-Lahab yang berkenaan dengan Abu
Lahab. “ Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa suatu ketika Rasulullah naik ke
bukit Shafa sambi berseru: “Mari
berkumpul pada pagi hari ini!” maka berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah
bersabda: “Bagaimana pendapat kalian,
sendainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, adakah
kalian percaya padaku?” kaum quraisy menjawab: “Pasti kami percaya.” Rasulullah
bersabda:” Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dahsat akan datang.”
Berkata abu Lahab:”Celakalah engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan
kami?” Maka turunlah ayat ini berkenaan dengan peristiwa yang melukiskan
bahwa kecelakaan itu akan terkena kepada orang yang menfitnah dan
menghalang-halangi agama Allah. (HR. Al-Bukhari dan lainnya yang bersumber dari
Ibnu Abbas).
5. Harmonis
Keharmonisan ramuan kepemimpinan Rasulullah
inilah yang menghasilkan berbagai prestasi dan kesuksesan amal. Sehingga,
hasilnya selalu optimal, efektif, efesien dan ekonomis.
Dalam kisah perang Badar pasukan Rasulullah
yang berjumlah 300 orang dengan peralatan yang sederhana, namun mampu
mengalahkan pasukan quraisy yang berjumlah tiga kali lipat dengan berbagai
peralatan perang yang canggih, perang Ahzab, dimana 1000 orang pasukan
menghadapi 10.000 pasukan sekutu atau gabungan musrik, yahudi dan munafikin.
Ternyata Rasulullah sangat memahami bahwa
kekuatan intelektual adalah faktor yang paling menentukan dalam perang maupun
kerja. Karena itulah Rasulullah lebih memprioritaskan pembinaan personil dari
pada unsur-unsur manajemen lainnya. Kemudian unsur-unsur itu diramu
menjadi suatu kekuatan yang dahsyat.
6. Berkeadilan
Yang dimaksud dengan keadilan yaitu
memberikan tugas, hak, kewajiban dan kewenangan sesuai dengan kompetensi,
kapasitas, kapabilitas, hak dan kewajibannya.
Rasulullah adalah manusia yang paling adil
dalam memperlakukan pengikutnya. Bahkan terhadap musuh, hewan dan tumbuhan
sekalipun. Sebagi contoh perkataan Rasulullah “ Sekiranya Fathimah binti
Muhammad mencuri maka saya akan potong tangannya.”
Ini merupakan cerminan Rasulullah dalam menegakkan hukum dan
merealisasikan firman Allah dalam surat Al-Maidah.” Hai orang orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku Adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.
Dan bertaqwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan” (Al-Maidah : 8)
7. Mudah
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan
yang mudah. Tidak rumit dan tidak memberatkan dan tidak berlebihann. Karena
semuanya telah diukur dan di format sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas
manusia. Apapun jabatan saat ini, maka dapat diambil kemudahan dari
kepemimpianan Rasulullah, seperti perkaan beliau “ Permudahlah wahai saudaraku,
jangan engkau persulit.”
Dalam firman Allah di sebutkan “ Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
(Al-Maa’idah: 6) dan juga firman Allah “
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”.
(Al-Baqarah:185)
Itulah ruh dan inti kepemimpinan Rasulullah
yaitu dalam rangka memberikan kemudahan dan memberi kabar gembira kepada umatnya
karena itulah kepemimpinan Rasulullah sangat compatible dengan fitrah manusia
8. Dinamis
Dinamika Kepemimpinan Rasulullah ini
berkaitan dengan banyak sisi kehidupan. Mulai dari masalah keluarga, agama
hingga masalah Negara. Dalam peperangan misalnya Rasulullah melakukan 62 kai
peperangan. Dengan rincian 35 kali peperangan yang dilakukan oeh pasukan
Rasulullah tampa kehadiran beliau. Dan 27 kali peperangan dihadiri oleh beliau
langsung, 9 diantaranya beliau yang menjadi panglima perang.
Dalam kondisi yang seperti itu tentu
dibutuhkan seorang pemimpin yang dinamis. Karena sebagai kepala Negara,
Rasulullah bukan hanya berperang, namun juga mengurus pendidikan, mendidik dan
membina istri, menantu, cucu dan para sahabat. Beliau juga harus mengurus anak
yatim, membangun ekonomi dan masyarakat Islam agar menjadi rahmat bagi semesta
balam.
Rasulullah adalah pemimpin yang Hebat dan
sukses disegala bidang seperti halnya yang diungkapkan oleh J.G. Schott “
Orang-orang Arab yang dulunya bercerai-berai, berpecah belah, setelah dipimpin
oleh Muhammad dapat menjadi golongan yang bersatu. Ada juga ungkapan dari
Amanual D. S., “ Hanya dia (Muhammad) itulah yang mengajarkan kemanusiaan
orang-orang Eropa dengan kitabnya yang bernama Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...