Senin, 26 November 2012

Muharam dan Generasi Harapan

Oleh : Abu Aisyah


Apa yang terbayang dalam pikiran kita bila disebutkan nama bulan Muharam? Apakah kita akan teringat dengan Peringatan Tahun baru Islam? Pawai Obor bersama-sama? membuat acara bersama teman-teman di madrasah? Atau mungkin kita cuek dengan datangnya bulan Muharam ini?. Bulan Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Islam, ia menjadi titik awal perkembangan dan pembangunan masyarakat Islam. Maka tidaklah salah ketika Umar bin Khattab sebagai Khalifah kedua dalam Islam menetapkan awal bulan Hijriyah bertepatan dengan hijrah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam dari Mekkah ke Madinah. Bagaimana cara menyambut bulan Muharam ini? Dari semua perayaan menyambut bulan ini tentu yang lebih utama adalah memaknai Muharam dengan mencoba untuk mengisi hari-hari yang akan datang di tahun ini dengan amal-amal Islami.
Sebagai generasi muda kita memiliki tanggung jawab mengisi bulan Muharam ini dengan berbagai hal positif yang akan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Jika orang-orang di luar sana merayakan tahun baru-nya dengan hura-hura dan pesta-pesta, maka sudah selayaknya kita sebagai generasi muda muslim untuk menyelisihi mereka. Benar..... memaknai bulan muharam sebagai awal tahun Islam tidak harus dengan berfoya-foya apalagi melakukan hal-hal ynag tidak ada tuntunannya dari rasul tercinta. Memaknai Muharam sebagai awal tahun Islam akan lebih bermakna ketika kita mengisi hari-hari ini dengan amal-amal mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Yang Mulia. Mengenai hal ini Rasulullah bersabda :
السَّــنَةُ اثْــنَا عَشَرَ شَـهْرًا مِنْـهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَــاتٌ ذُو الْـقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَـيْنَ جُمَادَى وَشَعْـبَانَ رواه البخاري
Setahun terdiri dari dua belas bulan di dalamnya terdapat empat bulan haram, tiga diantaranya berurutan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan  keempat adalah Rajab yang diantarai oleh Jumadil (awal dan tsani) dan Sya’ban. HR. Bukhari.
Lalu, bagaimana cara mengisi Muharam dan menyambut awal tahun Islam ini dengan sebaik-baiknya? Hal pertama yang harus dilakukan adalah senantiasa menguatkan niat dan keinginan diri untuk terus berusaha menuntut ilmu (thalibul ilmi) khususnya ilmu-ilmu yang akan bermanfaat bagi Islam dan kaum muslimin. Sebagai siswa maka belajar dengan penuh kesungguhan dan keseriusan adalah tugas utama mengisi hari-hari yang mulia ini. Di samping itu kita harus juga mengamalkan semua hal yang telah kita dengar dari guru-guru kita. Jangan sampai, kita sudah tahu suatu amalan namun karena malas, amalan tersebut tidak dilaksanakan, misalkan saja pada bulan Muharam ini kita disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal ke-10 yang disebut dengan hari Asyura, demikian juga jika mampu melaksanakan juga puasa pada hari ke-9 bulan Muharam ini. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam :
صِيَامُ يـَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّــنَةَ الَّتِي قَــبْلَهُ رواه الترمذي
Puasa hari ‘Asyura, Aku berharap kepada Allah untuk menghapus dosa pada satu tahun sebelumnya. HR. Tirmidzi.      
Ini adalah contoh kecil yang sering kali kita lupa atau sengaja malsa melaksanakannya, padahal dalam sebuah syair populer disebutkan :
Al-Ilmu bi la ‘amalin ka syajarah bi la tsamarin
Ilmu tanpa amalan seperti pohon tanpa buah-buahan
Sungguh sangat merugi, jika generasi mu umat ini hanya pandai berbicara tapi tidak bisa mengamalkannya. Padahal ilmu itu akan menjadi pahala ketika ia diamalkan dengan sebenar-benarnya.
Dalam bulan ini kita juga mengenal ada beberapa perayaan yang dilakukan oleh masyarakat, misalnya ada perayaan Asyura untuk mengenang peristiwa Karbala, sebagian lagi merayakan sepuluh Muharam sebagai hari raya anak yatim sementara sebagian yang justru lalai dalam menyambut bulan ini. Sikap tengah kita adalah kembali mempelajari setiap sendi agama Islam ini sehingga kita akan mengetahui mana yang benar dan mansa yang tidak benar, tentu saja kita tidak boleh mudah menyalahkan orang lain tanpa adanya dalil atau alasan yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Maka marilah kita bersama mengisi bulan Muahram ini dan menyambut awal tahun hijriyah ini dengan kembali memperbaiki diri dengan meningkatkan kembali semnagat kita untuk belajar dan tahlibul ilmi. Setelah itu kita berusaha untuk mengamalkan semua ilmu yang kita pelajari, selanjutnya jika kita telah menguasai ilmu tersebut maka hendaknya kita mendakwahkan ilmu tersebut. Dengan inilah mudah-mudahan Islam akan kembali berjaya sebagaimana berajayanya ia di masa Nabi dan para shahabatnya. Wallahu a’lam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...