Jumat, 04 Januari 2013

Loyalitas Muslim Terhadap Umat Islam

Oleh : Shaleh bin Fauzan 

Adapun bentuk-bentuk loyalitas (wala') terhadap orang-orang yang beriman telah dijelaskan di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, yaitu : Pertama: Berhijrah ke negara kaum muslimin, dan meninggalkan negara orang-orang kafir. Hijrah artinya pindah dari negara orang-orang kafir ke negara kaum muslimin untuk menyelamatkan Ad-Diin. Dan hijrah dalam artian serta untuk tujuan ini hukumnya wajib sampai terbitnya matahari dari arah barat ketika Hari Kiamat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah berlepas diri dari setiap muslim yang bermukim di antara orang-orang musyrikin, maka haram bagi seorang muslim bermukim di negara-negara kafir, kecuali jika tidak mampu berhijrah dari tempat itu, atau dalam bermukimnya itu terdapat maslahat Ad-Diin, misalnya berdakwah kepada Allah dan menyebarkan Islam. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : 'Dalam keadaan bagaimana kamu ini'. Mereka menjawab :'Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)'. Para malaikat berkata : 'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah dibumi itu'. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk- buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk berhijrah), mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun". [An-Nisa : 97-99].
Kedua: Membantu dan menolong kaum muslimin dalam urusan diin dan duniawi baik dengan jiwa, harta, juga dengan lisan (perkataan). Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain". [At-Taubah : 71]. Dan Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka". [Al-Anfal : 72].
Ketiga: Merasa sakit atas penderitaan kaum muslimin, serta berbahagia dengan kebahagian mereka. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Artinya : Perumpamaan kaum muslimin dalam cinta kasih, dan lemah lembut serta saling menyayangi antara mereka seperti satu jasad (tubuh) apabila satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh jasadnya ikut merasa sakit". Dan beliau bersabda :
"Artinya : Seorang mukmin dan mukmin lainnya adalah bagaikan suatu bangunan yang sebagiannya menutup bagian lainnya (seraya/sambil merapatkan antara jari-jari beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam)".
Keempat: Memberi nasehat serta mencintai kebaikan kaum muslimin serta tidak menghina dan tidak menipu mereka. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Artinya : Tidaklah seorang di antara kamu beriman sehingga ia mencintai saudaranya seperti cintanya terhadap dirinya sendiri". Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain ; tidak meremehkannya, dan tidak menghinanya serta tidak menyerahkannya (kepada musuh), betapa buruknya jika seorang menghina (meremehkan) saudaranya yang muslim ; segala yang ada pada seorang muslim adalah haram pada muslim lainnya baik darahnya, hartanya, dan harga dirinya". Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Artinya : Janganlah kalian saling membenci, saling bermusuhan, saling memata-matai dan janganlah sebagian kamu menjual (berakad) terhadap (akad) lainnya, jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara".
Kelima: Menghormati dan memuliakan kaum muslimin serta tidak mengurangi kehormatan mereka. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) kefasikan sesudah iman dan siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang". [Al-Hujurat : 11-12].
Keenam: Senantiasa menyertai kaum muslimin baik dalam keadaan sulit maupun lapang.
Berbeda dengan orang-orang munafik yang hanya menyertai orang-orang yang beriman dalam keadaan mudah dan senang saja dan meninggalkan mereka dalam keadaan susah. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : (Yaitu) orang-orang yang menunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata :'Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu?'. Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata :'Bukankah kami turut memenangkan kamu, dan membela kamu dari orang-orang yang beriman". [An-Nisa: 41].
Ketujuh: Menziarahi / mengunjungi kaum muslimin dan senang bertemu dengan mereka serta senantiasa berkumpul bersama mereka. Disebutkan dalam hadits Qudsy:
"Artinya : Kewajiban cintaku bagi orang-orang yang saling berkunjung kepada-Ku". Di dalam hadits lain disebutkan :
"Artinya : Bahwa seorang laki-laki hendak mengunjungi saudaranya karena Allah Ta'ala, lalu diutuslah oleh Allah Ta'ala seorang malaikat untuk mengikuti perjalanannya seraya bertanya :'Hendak kemanakah engkau ?'. Laki-laki itu menjawab :'Aku akan mengunjungi saudaraku karena Allah Ta'ala'. kemudian malaikat itu bertanya lagi :'Apakah kunjunganmu disebabkan suatu nikmat yang engkau harapkan dari padanya ?' Laki-laki itu menjawab:' Tidak, tapi semata-mata dikarenakan aku mencintainya karena Allah Ta'ala. Malaikat berkata :'Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus kepadamu untuk menyampaikan kepadamu bahwa Allah Ta'ala mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena-Nya".
Kedelapan: Menghormati hak-hak kaum muslimin. Dengan tidak menjual (berakad) atas akad mereka, tidak menawar terhadap tawaran mereka, tidak melamar (wanita) terhadap lamaran mereka dan tidak menghalangi apa yang telah mereka dapatkan dari hal-hal yang mubah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Janganlah seseorang menjual (berakad) atas akad saudaramu. Dan janganlah melamar atas lamaran saudaranya". Dan dalam riwayat lain disebutkan :
"Artinya : Dan janganlah menawar atas tawaran saudaranya".
Kesembilan: Bersikap lemah lembut terhadap orang lemah di antara mereka. sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Bukanlah dari golongan kami siapa saja yang tidak menghormati yang lebih besar dan menyayangi yang lebih kecil". Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Artinya : Kalian mendapatkan pertolongan dan mendapatkan rizki tidak lain karena adanya orang-orang lemah diantara kalian". Dan Allah Ta'ala berfirman : "Artinya : Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya ; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini". [Al-Kahfi : 28].
Kesepuluh: Mendo'akan kaum muslimin dan memintakan ampun bagi mereka. Allah berfirman : "Artinya : Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mu'min, laki-laki dan perempuan". [Muhammad : 19]. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : ربنا
 اغفر لنا ولإخواننا الذي سبقونا بالإيمان
“Ya Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang beriman lebih dahulu dari kami.” (Al-Hasyr : 10).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...