Sabtu, 10 Desember 2011

Gerhana…



 Oleh : Abu Aisyah Al-Tjilatjapi

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar akan terjadi gerhana? Takut, khawatir, senang, bahagia atau biasa saja? Saya sendiri lebih cenderung gamang ketika mendengar istilah gerhana. Jujur saja dari literature yang pernah saya baca dan masuk ke dalam “hard disk” otak saya adalah bahwa gerhana adalah satu satu tanda dari semakin dekatnya kiamat. Sebenarnya bukan kiamat atau kematian yang saya ditakutkan tapi saya lebih berfikir bagaimana ternyata dunia itu cepat sekali berganti. Ketika mendengar kata gerhana maka sekali lagi yang terbayang oleh saya adalah sebuah kengerian akan segera datang, bukan karena sok ‘alim tapi memang rasanya semakin dekat saja hari akhir itu. Masalahnya adalah sepertinya saya belum siap untuk menghadai hari akhir, walaupun dari literature yang ada juga bahwa kiamat itu tidak akan terjadi sebelum umat Islam semua hanya tinggal di Haramain (Mekkah dan Madinah). Terus tanda-tanda kiamat yang lain juga belum pada nongol, gempa bumi sudah, gerhana sudah tinggal menanti saja tanda-tanda lainnya yang akan terus bermunculan.
Saya pikir masih adanya iman di dada ini akan membuat kita tenang, memang keimanan yang ada belum bisa menjamin keslematan kita di sana, tapi paling tidak ada semacam jaminan untuk bekal di sana.
Kembali ke masalah gerhana, walaupun sepertinya akhir-akhir ini peristiwa alam ini semakin sering terjadi. Tentunya hikmah yang bisa kita ambil adalah bahwa dunia ini pasti akan berakhir, tanda-tanda yang ada adalah sebuah pertanda dan peringatan bagi kita bahwa ternyata dunia itu fana. Yah… kefanaan yang tidak lagi diragukan, jika hidup kita selama ini selalu diburu oleh waktu, menumpuk-numpuk harta dan mengejar dunia. Ternyata semuanya akan segera tiada, semuanya akan sirna, dan apa yang kita bawa? Tentu saja jawabannya adalah iman di dada, inilah yang akan membuat kita tenang ketika segala bentuk peristiwa alam datang, tidak ada lagi kegundahan ketika bencana menerjang. Maka mari jadikan peristiwa gerhana ini menjadi semacam lecutan bagi diri kita bahwa ternyata kita hanya manusia yang sangat lemah di tengah jagat raya yang fana… Wallahu a’lam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...