Kamis, 30 Juni 2011

Manisnya Buah Kesabaran

Oleh Ummu Reza


Salah satu sifat yang harus dimiliki orang yang bertaqwa adalah sabar, yakni menahan diri dari bersikap dan melakukan sesuatu yang tidak dibenarkan Alloh subhanallohu wa ta'ala karena mengharap ridha-Nya. Dalam hidup ini, sabar merupakan sesuatu yang sangat penting, karenanya Alloh subhanallohu wa ta'ala akan menunjukkan kebersamaan-Nya kepada orang yang sabar.

Jika seseorang merasa tidak sanggup menerima ujian, merasa berat menjalani apa yang menjadi taqdirnya, selalu berkeluh kesah, itu berarti kita sudah keluar dari kesabaran, karena sabar itu tak akan pernah ada batasnya. Ingatlah janji Alloh, bahwa Alloh akan selalu bersama orang-orang yang sabar. Alloh Subhanallohu wa ta'ala berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Alloh) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar" (QS Al Baqarah [2]:153).

Ketika beratnya ujian dalam berda'wah untuk mengajak orang lain ke dalam kebaikan, tidak dipungkiri kesedihan terkadang hadir. Terlebih yang kita da'wahkan adalah keluarga, pasangan kita, ayah atau ibu dari anak-anak kita. Tanpa sengaja keluh kesah itu keluar begitu saja dari lisan kita, kejenuhan melanda, air mata 
mengalir ibarat air yang memancar dari mata air di pegununungan, mengapa begini, kenapa harus terjadi dan lain sebagainya. Namun itulah taqdir, seorang muslim harus mengimani adanya taqdir baik dan taqdir buruk yang telah menjadi ketetapan Alloh. 

Baik bagi kita, belum tentu baik bagi Alloh. Buruk bagi kita, belum tentu buruk di mata Alloh. Ketahuilah setiap yang terjadi di muka bumi ini sudah tercatat di Lauhul Mahfuzh sejak 50.000 tahun yang lalu sebelum penciptaan langit dan bumi. Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Alloh telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)

Jika seseorang mengimani taqdir ini dengan benar, maka ia pasti akan memperoleh kebaikan yang teramat banyak. Ibnul Qayyim rahimahulloh mengatakan, “Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang Alloh kehendaki pasti terjadi dan setiap yang tidak Alloh kehendaki tidak akan terjadi.” (Al Fawaid, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 94)

Suatu pelajaran yang patut dicontoh adalah kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bersama istrinya, Sarah. Lihatlah impiannya untuk memiliki anak sekian lama, akhirnya bisa terwujud. Sarah sudah sangat tua, Ibrahim pun demikian, namun karena kesabaran mereka, di usia yang sudah sangat senja, Alloh subhanallohu wa ta'ala memudahkan mereka memiliki anak, yaitu Ishaq yang kelak menjadi seorang Nabi

Alloh subhanallohu wa ta'ala membuat istri Nabi Luth dan istri Nabi Nuh perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan kedua orang-orang Shalih diantara hamba-hamba kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya. Maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Alloh; Dan dikatakan kepada keduanya "Masuklah ke dalam Neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)" QS At-Tahrim (66):10

Tetaplah optimis dengan selalu bertawakkal (menyandarkan hati pada Alloh) dan tetap berusaha untuk menggapai impian yang kita cita-citakan. Ingatlah bahwa siapa saja yang bertakwa, bersabar dan bertawakkal pada Alloh dengan sebenar-benarnya, maka pasti Alloh akan memberikan ia jalan keluar dan akan memberikan ia selalu kecukupan. Alloh subhanallohu wa ta'ala berfirman,
Barangsiapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)

Dan Ingatlah buah kesabaran itu pastilah manis karena setiap taqdir Alloh tidaklah akan sia-sia dan pasti ada ibrah (pelajaran) di balik itu semua. Tetaplah bersabar dan istiqamah wahai saudaraku....

Wallohu Ta'ala A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...