Senin, 27 Juni 2011

Sepuluh Bukti Allah itu Ada...

Abdur Rohman bin Hammad 

Ketahuilah wahai manusia yang berakal, sesungguhnya Rob anda yang menciptakan anda dari mulanya tidak ada dan telah mendidik anda dengan nikmat-Nya adalah (Allah) Rob semesta alam. Dan orang-orang berakal mereka beriman pada Allah Yang Maha tinggi[[2]], mereka tidak melihat-Nya dengan mata kepala mereka, namun mereka telah melihat bukti-bukti yang menunjukkan akan keberadaan-Nya, dan bahwa Dia adalah Pencipta yang Mengurus semua yang ada, mereka mengenalnya dengan bukti-bukti itu. Diantara bukti-bukti itu adalah :

Bukti yang pertama :
Keberadaan manusia dan kehidupan: dia adalah sesuatu yang baru yang memiliki permulaan dan akhir, membutuhkan pada yang lain. Sedangkan sesuatu yang baru dan butuh pada yang lain ia adalah makhluq, dan makluq itu harus ada yang menciptakanya, dan Pencipta (Khaliq) yang Maha Agung ini adalah ( Allah ).
Dan Allah adalah yang telah mengabarkan akan Dzat-Nya  yang Suci sendiri, bahwasanya Dialah Pencipta ( Khaliq ), Yang Mengurus semua yang ada, sedangkan kabar ini datangnya dari Allah Ta’ala dalam kitab-kitab-Nya, yang telah diturunkan pada para Rasul-Nya.
Dan Rasulullah telah menyampaikan Firman-Nya pada manusia, mengajak mereka untuk beriman pada-Nya dan hanya beribadah pada-Nya.
Allah Ta’ala telah berfirman dalam kitab-Nya yang Agung:

}إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ{ (54) سورة الأعراف

Sesungguhnya Rob kalian semua adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam masa enam hari, kemudian Dia bersemayam diatas Arsy.Dia menutupkan malam pada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakannya pula_ matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk pada perintah-Nya, Ingatlah menciptakan dan memerintah itu hanyalah hak Allah, Maha suci Allah Rob semesta alam “. (QS, 7;54)

Makna secara umum dari ayat yang mulia ini : “ Allah mengabarkan pada seluruh manusia bahwa Dia adalah Rob mereka yang telah menciptakan mereka dan menciptakan langit dan bumi dalam enam hari[1] dan mengabarkan bahwa Dia Bersemayam diatas Arsy-Nya.[2]
Dan Arsy itu diatas langit, sedangkan arsy itu merupakan makluq yang tertinggi dan terluas, Dan Allah berada diatas Arsy ini, Allah bersama seluruh makhluqnya dengan Ilmu-Nya, Pendengaran-Nya dan Penglihatan-Nya.
Tidak ada sesuatu urusan makhluqpun yang tersembunyi dari-Nya, dan Allah yang Maha Perkasa mengabarkan bahwa Dia menjadikan malam menutup siang dengan kegelapannya, kemudian siang mengikutinya dengan cepat, Diapun mengabarkan bahwa Dia menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang, semuanya tunduk dan berjalan diatas peredarannya dengan perintah-Nya, dan Allah mengabarkan juga bahwa hanya bagi-Nya lah urusan penciptaan dan pengaturan alam semesta ini, Dia  yang Maha Sempurna Dzat dan sifat-sifat-Nya, yang memberikan kebaikan yang banyak dan terus-menerus, dan Dialah Rob alam semesta yang menciptakan mereka dan mendidiknya dengan nikmat-Nya.
Allah Ta’ala Berfirman :

}وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ {(37) سورة فصلت

“ Dan sebagaian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, matahari dan bulan . Janganlah bersujud pada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan,tapi bersujudlah pada Allah, yang menciptakannya,  jika kamu hanya kepada-Nya berserah diri “.  (QS, 41;37)



Makna ayat yang mulia secara umum.

Allah Ta’ala mengabarkan bahwa diantara tanda yang menunjukkan akan kekuasaan-Nya adalah : malam dan siang, matahari dan bulan dan Allah melarang untuk sujud pada matahari, dan bulan karena keduanya adalah makhluq sebagaimana makhluq yang lainnya, makhluq itu tidak layak untuk disembah, sedangkan sujud termasuk jenis ibadah. Dan pada ayat ini Allah memerintahkan pada manusia, sebagaimana memerintahkan mereka  selainnya, supaya mereka hanya bersujud pada-Nya saja, karena Dialah Pencipta, Pengatur yang berhak diibadahi.

Bukti yang kedua.
Bahwa dia telah menciptakan laki-laki dan perempuan: keberadaan perempuan dan lelaki adalah sebagai bukti akan adanya Allah.
Bukti yang ketiga.
Perbedaan bahasa dan warna kulit: tidak pernah didapati dua orang yang suaranya satu atau warna kulitnya sama, tapi pasti ada perbedaannya antara keduanya.
Bukti yang keempat.
Perbedaan nasib: Yang ini kaya, yang ini miskin, yang ini pemimpin dan yang itu yang dipimpin (rakyat) padahal mereka semuanya sama-sama memiliki akal, pikiran dan ilmu dan menginginkan apa apa yang tidak bisa dicapai seperti kaya, kemuliaan, istri yang cantik, namun tidak ada seorangpun yang mampu mencapai kecuali yang di taqdirkan Allah untuknya, hal itu karena hikmah yang besar yang telah dikehendaki Allah Swt. Dan semua ini adalah ujian bagi manusia satu sama lain dan kebutuhan manusia satu sama yang lain sehingga tidak hilang kemaslahatan mereka semua.
Dan bagi yang tidak ditaqdirkan oleh Allah bernasib baik didunia, Allah mengabarkan bahwa Allah memberikan padanya nasib baiknya sebuah tambahan didalam kenikmatannya di sorga jika ia mati dalam kondisi iman pada Allah, Allah telah memberi orang fakir suatu keistemewaan yang bisa dinikmati jiwa dan kesehatan, yang kebanyakan tidak didapatkan pada orang-orang  yang kaya dan ini merupakan kebijaksanaan dan keadilan Allah .

Bukti kelima.
Tidur dan mimpi benar yang Allah tampakkan didalamnya kepada orang yang tidur suatu perkara ghaib sebagai berita gembira atau peringatan.
Bukti keenam.
Ruh dimana tidak ada yang mengenal hakekat ruh selain Allah saja.
Bukti ketujuh.
Manusia berikut yang ada di tubuhnya berupa panca indra, urat saraf, otak, alat pencernaan dan selainnya.
Bukti kedalapan.
Allah menurunkan hujan pada tanah mati lalu muncullah tetumbuhan serta pepohonan beraneka ragam bentuk, corak, manfaat dan rasanya. Ini merupakan sedikit diantara ratusan bukti yang Allah Ta’ala sebutkan dalam Al Qur’an  dan yang Dia khabarkan bahwa semua itu merupakan bukti kuat akan eksistensi Allah dan bahwa Dialah Pencipta sekaligus Pengatur seluruh makhluk yang ada.
Bukti kesembilan.
Fitrah yang Allah ciptakan pada manusia mengakui akan eksistensi Allah sebagai Pencipta dan Pengaturnya. Siapa yang mengingkari hal itu berarti dia hanya mencelakakan dirinya sendiri. Orang atheis misalnya, hidup di dunia ini dalam keadaan celaka sedang tempat kembalinya kelak setelah kematian adalah neraka sebagai balasan dia mendustakan Robbnya yang telah menciptakan dirinya dari awalnya tidak ada dan memeliharanya dengan berbagai macam nikmat. Kecuali kalau dia mau bertaubat kepada Allah dan beriman kepada-Nya, agama serta Rasul-Nya.
Bukti kesepuluh.
Berkah, yaitu semakin bertambah banyaknya pada sebagian makhluk seperti kambing. Sedang kebalikan berkah adalah gagal sebagaimana pada binatang anjing dan kucing. 


[1]] Alloh adalah nama khusus untuk Ilaah [Dzat Yang berhak disembah] alam semesta dan manusia, dan segala sesuatu,  dan nama ini nama ‘alam Alloh memberikan nama diri-Nya yang suci artinya llah Yang Haq.
[2]] Ta’aala kata pengagungan dan pujian untuk Alloh, Dia disifati dengan ketinggian dan kesucian dari segala kekurangan, dan kata : subhaanahu artinya Sucilah Alloh dan terbebas dari segala kekurangan.
1] Tahapan dalam pencitaan ini, karena hikmah yang dikehendaki oleh Allah, padahal Dia mampu menciptakan seluruh makhluq lebih cepat dari kejapan mata, sebab Dia telah memberitakan jika berkehendak untuk menciptakan sesuatu cukup dengan mengatakan “Jadilah” maka jadilah.
2]Istiwa’ dalam bahasa arab yang dia bahasa Al-Qur’an maknanya : Diatas dan tinggi, sedangkan istiwa’ (bersemayamnya) Allah diatas Arsy-Nya ia Ketinggiannya diatas arsy yang sesuai dengan kebesaran-Nya, dan tidak ada yang tahu akan bagaimana istiwa’Nya selain Dia. Dan bukanlah maknanya menguasai, menguasai kerajaan, sebagaimana anggapan orang-orang yang sesat yang mereka mengingkari hakikat dari sifat yang Allah sifatkan bagi Diri-Nya, dan yang disifatkan oleh Rasul-Nya, karena anggapan bahwa  jika mereka menetapkan sifat Allah atas hakikatnya, mereka menyerupakan-Nya dengan makluq-Nya, dan ini merupakan anggapan yang rusak, karena penyerupaan itu adalah jika dikatakan : “ dia itu menyerupai begini atau serupa begini dari sifat-sifat makluq-Nya. Adapun menetapkan sifat dari sisi yang layak dengan Allah dengan tidak menyerupakan, mengumpamakan, membagaimanakan, dan meniadakan makna, dan menta’wilkan itu adalah cara yang ditempuh para Rasul yang diikuti oleh ulama’ salaf shaleh. Itulah kebenaran yang  seharusnya orang yang beriman berpegang teguh dengannya, sekalipun kebanyakan manusia meninggalkannya.

27 komentar:

  1. Tolong kalau nulis lafadz jangan Allah, tapi Alloh, atau 4WI. untuk membedakan dari kaum kristiani, atau liberalis. Tks.

    BalasHapus
  2. ana rasa penulis masih perlu belajar lagi, terutama pd uraian no.2 yang bwh. ya termasuk ana yg komen ini. mohon dimaaf mgkin ana kurang bijak, krn ana pun sdg bljr.

    BalasHapus
  3. Ya, Belajar adalah Kebutuhan bukan sekadar kewajiban dan saya merasa bahwa belajar itu harus terus-terusan. Terima kasih atas komentarnya. Mari bersama kita terus belajar, kalau di tengah jalan masih ada kesalahan segera perbaiki dan saling menasehati... Karena Ilahi Selalu Memahami...

    BalasHapus
  4. Memahami argumen Tuhan itu ada amat penting. Jika tidak paham dan yakin, dia bisa jadi Atheist atau tidak bertuhan.
    Di antara argumennya:

    “Meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti sakit itu tidak ada. Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan ciptaannya.” Demikian si Alim berkata.

    Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena panca indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan Tuhan adalah pernyataan yang keliru.

    Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar manusia, tapi pada kenyataannya benda itu ada?

    Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran, bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?

    Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus (rambut dibelah 1 juta), sehingga manusia tak bisa melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru bisa melihatnya jika meletakan benda tersebut ke bawah mikroskop yang amat kuat).

    Selengkapnya bisa dibaca di sini:
    http://media-islam.or.id/2007/09/06/bukti-tuhan-itu-ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ndak merasakannya sebagaimana bisanya merasakan sakit walau sakit itu tak tampak dan ada ngak kisah orang yg bisa merasakannya sebagaimana bisanya merasakan sakit??

      Hapus
    2. Bisa ndak merasakannya sebagaimana bisanya merasakan sakit walau sakit itu tak tampak dan ada ngak kisah orang yg bisa merasakannya sebagaimana bisanya merasakan sakit??

      Hapus
    3. Ini menarik bagaimana merasakannya

      Hapus
  5. Keberadaan Tuhan telah kita pelajari sejak kita lahir ke dunia ini, sejak SD kita sudah dikenalkan bahwa Tuhan itu ada hingga kita kuliah dan dewasa semua orang memberikan argumen bahwa Tuhan itu ada. Namun sudahkah kita membuktikan bahwa Tuhan itu ada, bukan hanya dari katanya atau ajaran pendahulu kita.... (Berfikir Kritis)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Percaya mati atau tidak.?? Klw percaya brarti ada sudah mengakui kalau adanya tuhan.
      Bukn bgitu??

      Hapus
    2. GAk Ada hubungannya, kematian Dan bukti adanya tuhan

      Hapus
  6. Lho ini lg mbahas keTuhanan kok goblok goblokan, istighfar yuk.....

    BalasHapus
  7. Lho ini lg mbahas keTuhanan kok goblok goblokan, istighfar yuk.....

    BalasHapus
  8. oh iya.. bukti pertama paragraf pertama "ia adalah makhluq, dan makluq itu harus ada yang menciptakanya," ... allah itu makhluk atau tidak

    BalasHapus
  9. Saya Islam dari lahir tapi saya gak percaya janji Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. janji Allah yang Mana, Dan mengapa anda tidak percaya?

      Hapus

Please Uktub Your Ro'yi Here...