Minggu, 17 Mei 2020

Berapa Takaran Cintamu pada Sang Kholik?


Oleh : Asep Kurnia.


Dunia ini menjadi indah dan dinamis tanpa batas bahkan kehidupan didunia ini begitu menjadi mempesona dan     menjadi menarik untuk diabadikan hanya karena ada satu karunia KHUSUS yang Allah semaikan di hati setiap manusia  yaitu RASA CINTA. Rasa cinta ini adalah energi terkuat yang mampu untuk mengubah dunia & menguasai dunia  bahkan mampu memaksa dunia ini ditundukan oleh keinginan rasa cinta itu sendiri. Ada banyak bukti yang menunjukan bahwa segala kemajuan yang terjadi di dunia ini sebagai akibat dari besar dan dahsyatnya dorongan rasa cinta pada diri manusia. DINAMISASI & MOBILISASI yang terjadi di seantero JAGAT raya ini  juga adalah refleksi dan konsekuensi dari besarnya rasa cinta manusia terhadap MATERI. Bagi manusia yang berkiblat pada materialisme sebagai pemuas kebahagian duniawi (cinta kebendaan) , maka segala daya, upaya, kecerdasan  dan pikiran tertuju pada bagaimana untuk mampu memenuhi dan menguasai materi tersebut. Dan ini adalah hal baik dari rasa cinta yang mampu memberi kobaran semangat untuk meminculkan potensi ,   kemampuan dan berpikir maksimal menggali sekaligus menciptakan ilmu ilmu atau teori untuk memenuhi materi tersebut dengan filosofi " carilah duniamu sebanyak-banyaknya se akan akan kamu mau hidup seribu tahun lagi"... para pakar pengkaji ekonomi yang sekarang terus bermunculan pun diawali oleh adanya rasa cinta terhadap ke-ilmuan dan insting kebutuhan materi terutama para  pemikir kaum kapitalis yang cinta MATERI telah mendorong berpikir tingkat tinggi untuk bagaimana memenuhi dan sekaligus menemukan gagasan,  ide dan menjadi sebuah temuan teori yang dijadikan panutan oleh publik sehingga rasa puas menyelimutinya. Kepuasan yang dirasakan nya adalah buah dari besar energi cinta pada materi.
Saya yakin jika tidak bersemayam rasa cinta kebendaan pada diri manusia , dunia ini akan sepi dari aktivitas kajian (research dan tulisan), akan sepi dari kemunculan ragam teknologi dan akan sepi dari pertandingan politik untuk saling unggul dalam menguasai IPTEK demi untuk menguasi sumber alam yang Allah ciptakan & hamparkan di planet bumi ini. Saya meyakini pula adanya intervensi dan inspasi dari satu negara ke negara lain atau munculnya teori konspirasi yang saat ini lagi hit dan top ( maklum ada makhluk aneh bernama covid-19 ) ..itu pun tak lepas dari dahsyatnya rasa cinta materi di qolbu sang manusia. Itu baru satu rasa cinta lho? Bagaimana dengan pertumbuhan cinta cinta lain nya ? Tentunya hal ini sangat menarik untuk dikuliti oleh sudut pandang dan kajian ilmu lainnya.
Oleh karena itu marilah kita bersyukur nikmat dengan karunia rasa cinta materi yang Allah SWT titipkan di qolbu kita. Karena dengan cinta materi dunia ini jadi maju dengan berbagai teknologi .. Amien.
Rasa cinta yang kita miliki memang begitu beragam, dan keragaman cinta ini pun menjadi suatu yang sangat UNIK pada munculnya keragaman prilaku manusia. Munculnya pola kehidupan SOSIAL saya yakin akibat dari adanya keragaman rasa cinta yang ada di diri manusia... keragaman budaya di dunia ini sebagai ujung dari warna warni pola kehidupan sosial pun adalah di karena kan perbedaan rasa cinta manusia di setiap komunitas atau kesukuan. Bhineka tunggal ika semboyan negeri Indonesia pun lahir adalah sebagai hikmah dari begitu ragamnya rasa cinta manusia yang mendiami negeri ini. Dengan paparan mini di atas, maka rasa cinta yang Allah titipkan pada kita sungguh memiliki multifungsi.  Fungsi rasa cinta yang paling dahsyat adalah memaksa kita itu afalatafakkarun dan afalaata'qilun (mentafakuri dan berpikir) terhadap ke Maha Kuasaan Allah sebagai Sang Pencipta alam raya ini.
Lain rasa cinta lain pula rasa takut... walau sama sama sebuah rasa yang Allah titipkan pada diri kita sebagai manusia fii ahsanitaqwiim,  tapi karakter dan pembawaan rasa takut ini sedikit berbeda arah. Dengan rasa cinta maka hidup manusia jadi semangat (kecuali yang gagal dalam bercinta...hehehe) untuk meraih cintanya dengan berbagai usaha dan proses yang maksimal... tapi rasa takut mendorong dan memunculkan manusia jadi was was dan penuh kekhawatiran bahkan kepanikan. Manusia yang takut akan kematian dan tidak memahami bahwa kematian itu adalah sebuah takdir yang akan menimpa setiap makhluk, maka rasa takut itu terus akan menyiksa dirinya. Takut sengsara pun sering mengakibatkan manusia sering bertindak diluar akal sehat bahkan berani mengambil risiko dengan melawan hukum. Tindakan Korupsi adalah  satu contoh kolaborasi dari manusia yang cinta materi dan takut sengsara, sehingga akal sehatnya menjadi sirna seketika tidak bisa membedakan mana yang yang halal dan yang haram. Disaat pandemi covid-19 sedang asyik merajalela menginfeksi dan merengut nyawa manusia , maka rasa takut akan kematian telah nyata melahirkan berbagai tindakan manusia yang  takut pada covid-19 melebihi takut pada Allah SWT.
Rasa rasa cinta dan rasa takut yang Allah berikan pada kita sesungguhnya sebuah detektor yang luar biasa fungsi nya sebagai penuntun hidup dan kehidupan manusia menuju ridho-Nya, asal digunakan dengan secara balance dan di manage secara apik oleh akal sehat insyaallah kebahagian di dunia tercapai dan keselamatan di akhirat nanti teraih. Rasa cinta KITA pada materi dalam kehidupan duniawi akan menjadi TAKARAN seberapa cinta kita pada Sang Kholik sebagai pemberi rasa cinta dan penyedia sumber material. Makin cinta dunia maka memungkinkan manusia akan lalai menyiapkan investasi akhirat.. kecuali bagi orang orang yang bertaqwa yang memanfaatkan materi bukan sekedar untuk pemuas nafsu belaka tetapi harta benda / materi dimanfaatkan untuk sebuah ibadah demi semata mata untuk  mencapai ridho-Nya ...Amien.
Takaran cinta kira pada SANG KHOLIK hanyalah kira sendiri yang tahu dan Allah lah yang Maha Tahu akan segala i'tikar dan niat kita... mari kita niatkan untuk mencintai Allah melebihi cinta pada yang lain dan marilah kita tingkatkan takut pada Allah melebihi takut pada yang lain dengan cara menjalankan seluruh perintah dan larangan yang ada dalam kitabullah Alqurananulkarim, Alquranuladziim dan Alquranulhakim.

17 Mei 2020
Dari Gubuk Kecil di Sudut Desa Terpencil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...