Senin, 17 Januari 2011

Kekurangan Kita adalah Kelebihan Kita

Kekurangan Kita adalah Kelebihan Kita
Oleh : Ibnu Muhammad

Anda mungkin pernah mendengar ada seorang yang buta kedua matanya namun dia sanggup menghapal Al-Qur’an, atau seseorang yang cacat mental tapi mampu membuat sebuah perubahan dahsyat bagi kehidupan manusia. Kenapa mereka mampu melakukan hal yang seakan-akan berada di luar kekuasaan manusia, hal itu bukanlah sesuatu yang tanpa sengaja atau di luar kontrol Ar-Rohman, itu adalah salah satu bukti kekuasaan-Nya. Setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan termasuk saya dan juga anda, lalu bagaimana agar kekurangan yang kita miliki menjadi sebuah kelebihan bagi kita?.
Bukanlah sebuah cela ketika Alloh ta’ala mengutus seorang Rosul yang Ummy (buta huruf) kepada umat manusia, beliau tidak bisa membaca dan juga tidak bisa menulis. Namun ada apa dengan Rosul terakhir yang Ummy ini? Ternyata dibalik “ kekurangganya “ ada hikmah besar yang menjadi kelebihannya (Mu’jizat). Seandainya Rosul itu seseorang yang pandai dan pintar dalam baca tulis tentu manusia akan menganggap bahwa apa yang dibawanya adalah hasil dari dia membaca dan kitab yang dibawanya adalah hasil dari tulisannya.
Itulah Rosululloh, bagaimana dengan kita? saya sendiri merasa begitu banyak kekurangan yang kalau anda mengetahuinya mungkin anda tidak mau berdekatan dengan saya, namun saya merasa bahwa kekurangan yang ada itulah kelebihan saya. Dari sini saya lebih bisa mengasah potensi diri, dan memberdayakan kekurangan tersebut.
Saya yakin anda pasti juga mempunyai kekurangan, lalu bagaimana sikap kita menghadapai kekurangan tersebut?, jawabnya adalah “ Memberdayakaan Kekurangan “ tersebut. Ada beberapa langkah yang harus anda lakukan untuk pemberdayaan ini : Pertama anda harus memahami apa kekurangan anda, dari sini anda akan tahu seberapa banyak kekurangan anda, setelah definisi dari kekurangan tersebut diketahui selanjutnya ada menuju langkah kedua yaitu mengetahui lawan dari kekurangan anda tersebut, contoh mudah adalah anda mungkin punya kebiasaan buruk iri dengan orang lain sekarang apa lawan dari iri tersebut?  tentu ridha khan ? nah kebiasaan buruk anda akan menjadi kelebihan anda ketika rasa iri tersebut di lawan dengan ridha, langkah ketiga yaitu mengarahkan kekurangan tersebut, caranya mengambil sisi positif dari kekurangan tersebut, mungkin ada yang bilang “ namanya kekurangan mana ada sisi positifnya, saya jawab “ ada “ dan saya yakin itu, bagaimana cara melihat sisi tersebut? lihatlah apa yang mendasari kekurangan tersebut. Kita akan kembali ke contoh iri di atas, kenapa sebenarnya kita iri terhadap seseorang? mungkin orang lain lebih pintar, lebih kaya, atau lebih tampan nah dari sini, dasar dari rasa itu adalah karena kita tidak memiliki apa yang dimiliki orang lain, dasar inilah yang seharusnya kita berdayakan tentunya dengan berupaya sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan apa yang belum kita miliki dan caranya tentu tidak harus mengorbankan orang lain atau dengan sikut kiri dan kanan, fear atau adil dalam arti kita berpacu untuk bersama-sama memiliki sesuatu yang belum kita miliki itu bukan sesuatu yang tercela, karena itu rasa iri ini seharusnya menjadikan kita semakin bersemangat untuk meraih hidup yang lebih baik, tentunya tanpa harus mengorbankan orang yang kita iri tersebut, hal seperti ini dalam lapangan agama disebut Ghithoh yang berarti menginginkan apa yang dimiliki orang lain tapi tidak menghilangkan apa yang ada pada orang tersebut, itu baru satu contoh, contoh yang lain bisa anda analogikan sendiri.
Dari sini kita faham bahwa setiap kekurangan yang ada pada kita pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya yang berupa kelebihan kita, karena itu mari dari sekarang jadikan kekurangan kita sebagai kelebihan kita. Wallohu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...