Sabtu, 29 Januari 2011

Memulai Tulisan? Siapa Takut!

Memulai Tulisan? Siapa Takut!
Oleh : Abu Aisyah


Takut memulai tulisan? Ini adalah penyakit berbahaya yang sering menhinggapi para penulis pemula. Takut kalau tulisan tidak bagus, tidak sesuai dengan EYD, tidak komunikatif, takut isinya tidak sesuai dengan keinginan pembaca, khawatir isinya menyimpang dari kebenaran dan perasaan takut lainnya. Semua itu mengakibatkan para penulis pemula kurang produktif dalam menghasilkan karya, atau bisa jadi belum pernah satu tulisanpun yang dihasilkan.
Sebenarnya perasaan khawatir dan takut ketika memulai tulisan adalah sesuatu yang wajar. Ibarat seorang koki yang mencoba menu masakan baru dan langsung dihidangkan kepada pelanggannya, tentu ia akan merasa khawatir dan was-was kalau-kalau resep masakan barunya tersebut tidak sesuai dengan selera pelanggannya tersebut. Demikian pula perasaan takut ketika akan menulis.
Bila kita teliti lebih mendalam, perasaan takut ini berasal dari rasa minder dengan apa yang telah dituliskannya, selain juga merasa diri masih jauh dari sempurna. Sehingga setiap akan memulai tulisan selalu saja perasaan itu muncul, baik ketika mulai menulis atau ketika telah menyelesaikan beberapa paragraph, atau bisa jadi juga sebuah tulisan telah selesai namun perasaan tidak puas mengakibatkan ia khawatir kalau-kaualu tulisannya tersebut dicibir oleh para pembacanya.
Perasaan takut dan khawatir sebenarnya tidak akan muncul jika kita dapat menyikapi setiap tulisan kita. Bagaimana cara menyikapinya? Mudah saja, hal pertama yang harus dilakukan ketika akan memulai sebuah tulisan adalah penguasaan terhadap materi yang menjadi tema tulisan kita. Sebenarnya inilah momok paling menakutkan bagi para penulis pemula. Merasa diri tidak menguasai materi, adalah sebab utama tulisan seringkali macet di jalan. Perasaan ini memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, ada yang perasaan takut itu hanya sebatas khawatir, ada juga yang sampai tingkat tidak mau sama sekali menyentuh tema tersebut. Namun dari semua perasaan tersebut efeknya adalah sama tidak melanjutkan ide dalam bentuk tulisan. Bagaimana solusinya?
Ada dua jalan keluar dalam menyikapi hal ini, pertama sebaiknya kita hanya menulis mengenai tema-tema yang betul-betul kita kuasai, misalnya jika kita tidak memahami tentang Filsafat maka tidak usahlah kita menuliskan tema tentang filsafat. Namun ini bukan harga mati, jika dia ingin menuliskannya juga tidaklah mengapa hanya saja ia perlu mencari informasi lebih lanjut, bertanya dengan ahlinya atau berdiskusi tentang tema tersebut dengan orang lain. Cara  seperti ini cukup efektif jika kita menginginkan menulis tempa-tema yang belum kita kuasai sepenuhnya. Jadi tidak perlutakut dan khawatiur ketika akan menulis, karena semua pasti ada jalan keluarnya.
Alasan selanjutnya kenapa seorang penulis pemula macet dalam penulisan adalah karena merasa minder, ia merasa bahwa dirinya tidak pantas untuk menuliskan hal tersebut. Jika kita yakin kita tidak mampu untuk menuliskannya, kenapa harus memaksakan diri untuk menuliskannya? Tulislah hal-hal yang telah kita kuasai, jika penguasaan kita akan sesuatu tidak sempurna maka carilah pengetahuan itu untuk mendapatkannya. Misalnya kita merasa belum mampu untuk membahas masalah ibadah, namun kita ingin menuliskannya. Maka satu-satunya jalan adalah dengan menambah ilmu pengetahuan yang ada pada kita. Mudah bukan?
Selain itu, rasa minder juga dapat diatasi dengan sering-sering kita melakukan latihan, artinya ketika kita merasa bahwa kualitas tulisan kita masih rendah maka berlatih, berlatih dan berlatihadalah solusinya. Tidak ada jalan lain, jika kita ingin meningkatkan kualitas tulisan dan kualitas diri kita maka berlatihlah terus jangan pernah menyerah, berusaha dengan bertanya kepada yang lebih ahli adalah sebuah usaha mulia. Setelah itu teruslah menulis, jangan ada rasa takut tulisan kita akan dicerca. Ketika kita merasa bahwa tulisan kita kurang sempurna ini adalah awal dari kesuksesan anda, dengan perasaan ini bukan berarti kita minder, justru sebaliknya semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas tuisan kita. Semakin banyak perbaikan yang kita lakukan pada tulisan kita, niscaya tulisan kita akan semakin memiliki kualitas prima. Silahkan dicoba….. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...