Senin, 17 Januari 2011

Rumah Tangga Tanpa Cinta

Rumah Tangga Tanpa Cinta
Oleh : Ibnu Muhammad

        
    Cinta dalam rumah tangga laksana pelita di tengah gulita, ia menerangi relung-relung kalbu setiap penghuninya, sehingga sebuah pertanyaan besar akan keluar "Akankah bahagia, rumah tangga tanpa cinta?". Kebahagiaan bukan hanya ada dengan cinta, apalagi cinta dusta yang hanya ada di mulut saja. Sumber-sumber kebahagiaan dalam rumah tangga terlalu banyak selain cinta. Iman dan Takwa pada Sang Pencipta itulah hakikat pondasi kebahagiaan dalam rumah tangga. 
Adakah cinta membuat anda bahagia dalam rumah tangga? Cinta? Ah….. entah seperti apa rasanya? Cinta manusia lebih hanya ke arah nafsu belaka, memang tidak salah jika cinta adalah manifestasi dari rasa suka dengan sesama. Namun akan salah jika rumah tangga hanya berpondasikan cinta.
Anda setuju atau tidak? Tak mengapa jika tidak setuju, namun sepertinya kita juga telah terjerat dengan apa yang namanya cinta. Cinta telah membuat petaka dalam rumah tangga kalau ia tidak diselaraskan dengan iman dan takwa. Cinta juga telah menjadikan rumah tangga rapuh karena ia hanya menilai indahnya tubuh. 
Kalau ada seseorang yang tidak mencintai pasangannya, apakah berarti tidak ada  cinta dalam rumah tangganya? Saya rasa tidak juga. Karena cinta tumbuh dari pembiasaan, ia akan mekar ketika terus disiram. Sebaliknya, akan layu bila tak lagi direngkuh. Cinta menurut saya lebih dari sekadar karena Sang Pencipta menganugerahkannya pada manusia. Bukan sebagai pondasi rumah tangga, tapi nilai ibadah kepadaNya.
Para pemuja cinta lebih mementingkan cinta daripada ibadah kepadaNya, sejujurnya mereka yang mendewakan cinta hanya menginginkan hawa nafsunya terpenuhi semua. Cinta…. Hanya topeng yang menyeret manusia mengutamakan manusia lainnya dari pada Allah dan rasulNya. Allah ta’ala berfirman “Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah” QS Al-Baqarah : 165. Dalam sebuah riwayat disebutkan “Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Itulah cinta yang membuat manusia lupa pada Sang Pencipta, ia hanya mengagungkan cinta manusia yang hakikatnya nafsu belaka. Lantas bagaimana cinta karena Allah ta’ala? Cintailah seluruh manusia karena Allah memerintahkan untuk mencintainya. Kita mencintai orang tua karena Allah memerintahkannya, kita mencintai istri/suami kita karena Allah memerintahkannya, kita mencintai dan menyayangi anak-anak kita karena Allah juga memerintahkannya. Inilah cinta sejati yang kita harus gapai hingga akhir nanti…. Wallahua’lam.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...