Minggu, 16 Januari 2011

Sepilis….. Ih….. Najis

Sepilis….. Ih….. Najis
Oleh : Abdurrahman Misno Bambang Prawiro


Seipilis? Kaya’ penyakit kelamin? Ih…. Najis deh. Sebangor-bangornye gue sih tetap menjaga kesucian. Ga deh…. Eit… tunggu dulu, kita bukan ngomongin tentang sepilis yang termasuk penyakit kelamin itu. Tapi kita lagi ngomongin and akan ngebahas tentang Sepilis. Apaan sepilis? Yup…. Sepilis adalah singkatan dari Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme. Pernah dengar tiga kata ini? Kalau bekum berarti kamu kudu nerusin baca tulisan ini. Ternyata penyakit sepilis ini secara de facto telah masuk ke tubuh umat Islam dengan cara disuntikan secara sistematis. Sepilis… Ih Najis, emang bener najis, soalnya “penyakit” ini emang bikin Islam jadi gak jelas arahnya. Bayangin aja masa’ kita kudu yakin kalau semua agama itu bener, masa kita kudu ngebedain antara urusan agama dan urusan dunia. Kayaknya Islam nggak kaya’ githu deh.
Oke deh biar kita makin paham apa itu penyakit sepilis langsung aja kita baca tulisan ini. Oh iya…. Sebelum baca jangan lupa baca bismillah and kosongkan semua pikiran (wah… bias error dong….?), maksudnya jangan ada piktor (pikiran kotor) plus merasa digurui, soalnya ini masalah emang sensitive banget terutama buat anak muda.
Friend…. Ternyata yang namanya sepilis emang bener-bener ngerusak aqidah umat Islam. Eh… udah tahu sepilis belum? Kalau belum ane kasih tahu nih…… Sepilis adalah….. (silahkan lihat bagian awal tulisan ini).
Oke deh saya ulang dari awal ya…. Ternyata yang namanya sekulerisme adalah pemahaman bahwa urusan agama harus dipisahkan dari urusan-urusan sehari, sehingga agama itu tempatnya di masjid dan di luar itu tidak ada tempat bagi agama. Jadi bebas aja kalau gak pakai jilbab akalau tidak di masjid or bebas pakai rok mini kalau lagi jalan-jalan atau pemerintahan yang tanpa nilai-nilai keagamaan.
Friend ternyata paham ini emang telah menjadi budaya di sekitar kita. Lihat aja, kalau pasa ramadhan tiba orang-orang ramai-ramai berbuat ketaatan, yang perempuan pada pakai jilbab, and kalau ramadhannya udah lewat tuh jilbab dibuka lagi deh dan mereka merasa sudah bebas dengan apa saja yang mereka lakukan. Ini hanya salah satu contoh kecil dari yang namanya sekulerisme.
Terus penyakit selanjutnya yaitu pluralisme ia adalah suatu pemahaman yang menganggap bahwa semua agama itu benar, yang ini namanya paham pluralisme. Ia berasal dari kata plural, tau khan? Kebangetan deh kalau udah belajar bahasa Inggris dua belas tahun ga’ tahu. Intinya adalah pemahaman bahwa semua agama itu sama memiliki kebenaran. Loh… khan emang bener kaya’ githu? Eit…. Tunggu dulu, siapa bilang semua agama benar? Gak ada, mau orang Islam, mau orang Kristen and Yahudi semua juga menganggap bahwa agama mereka yang paling benar. Nah…. Kita sebagai muslim kudu yakin dong kalau Islam adalah agama yang paling benar. Kok…. Jadi ekstrim amat sih…..? ya enggak lah…. Emang begonong. Islam adalah agama satu-sataunya yang benar dan diterima di sisi Allah ta’ala. Percaya gak? Kudu atuh….. coba deh baca firmanNya “Sesungguhnya Agama yang diterima di sisi Allah hanya Islam” QS Ali Imran : 19. Masih ragu gak? Emang sih Al-Qur’an itu bener tapi khan gak kudu nyalahin agama orang lain segala nggak etis kali zaman millennium begini bersikap fundamentalis.
Friend…. Emang saat ini kita hidup di zaman modern, zaman penuh dengan kemajuan dan kebebasan, zaman yang katanya menjunjung tinggi toleransi, demokrasi dan kebebasan beragama. Cumin kayaknya kita juga nggak mesti mengikuti zaman, apalagi mengikuti sesuatu yang nggak ada ilmu tentangnya. Kok jadi ngelantur sih…… oke deh kembali ke masalah pluralism. Intinya adalah plurailsme itu keyakinan bahwa semua agama itu benar. Tenryata menurut sejarahnya paham ini berasal dari orang-orang yang tidak paham dengan makna agama sehingga mereka mnyamaratakan agama-agama yang ada. Kamu nggak ridho khan kalau dianggap agama Islam sama dengan agama yang lainnya?
Penyalit selanjutnya yaitu Liberalisme yaitu berasal dari kata liberal yang berarti bebas. Kamu juga pengin bebas khan? Iyya lah pasti semua orang tidak ada yang mau dikekang kaya’ binatang jalang. Semua ingin menikmati hidup dan bebas menentukan keinginannya. Hidup bebas boleh saja tapi kebebasan kita juga dibatasi oleh kebebasan orang lain. Tapi kebebasan yang dimaksud di sini bukan itu tapi kebebasan yang berarti bebas untuk beragama ataupun tidak, bebas menafsirkan teks-teks suci menurut kemauan mereka, bebas memiliki pendapat-pendapat yang nyeleneh dan bebas untuk melakukan apa saja yang merekja anggap benar.
Liberalisme adalah paham yang memberikan kebebasan bagi manusia untuk memilih kehidupan keagamaan mereka, hanya kebebasan yang mereka maksud bukan kebebasan yang berkaitan dengan hak asasi manusia tapi lebih bersifat destruktif alias merusak tatanan baku agama. So…. Buat kamu yang pengin tahu lebih jauh…. Tunggu aja pembahasan berikutnya, setuju? Harus dong, kalau nggak setuju ya tetap saja tunggu pembahasan berikutnya……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...