Senin, 31 Januari 2011

Kematangan Spiritual

Kematangan Spiritual
Oleh : Abdurrahman Misno


Ketika kita memulai kehidupan di dunia ini semua orang di sekitar kita sangat mengharapkan agar kita cepat besar, dan waktupun berlalu kini kita mungkin telah menjadi seorang remaja, atau seorang bapak yang telah disibukan dengan urusan dunia. Satu hikmah penting yang dapat kita ambil dari fase kehidupan kita adalah bahwa kita terus berada dari satu tingkatan ke tingkatan yang lain, dengan kata lain kehidupan kita terus ber “ Evolusi “ dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan tua renta. Bagaimana dengan keadaan spiritual kita ? apakah terus bergerak meningkat atau mandeg di tengah kemacetan dunia?

Seyogyanya dengan bertambahnya usia kita pengalamana spiritual kita akan semakin kaya dengan segala pengalaman yang kita alami, dan pengalaman inilah yang menjadi bekal menuju kematangan spiritual. Lalu bagaimana agar kita mampu menuju kematangan spiritual itu ?. kita sering mendengar sebuah petuah yang mengatakan bahwa hidup itu seharusnya mengambil ibrah dari ilmu padi yaitu semakin tua dan berisi semakin merunduk, petuah ini memang sangat mudah diucapkan namun dalam prakteknya sangat sulit untuk di amalkan. Pada dasarnya kematangan spiritual bukanlah hadir secara tiba-tiba atau dengan sim salabim, namun pengalaman (Ilmu) dan pengamalan (Amal) menjadi satu kunci yang tidak bisa terpisahkan untuk membentuk sebuah kematangan spiritual. Ketika fase-fase kehidupan kita selalu diiringi dengan kegiatan mencari ilmu Dien (Agama) dan pengamalan apa yang telah kita ketahui maka fase-fase berikutnya tentu kita akan dapat merasakan fase kematangan spiritual.

Kematangan spiritual adalah sebuah fase dimana seseorang itu telah mampu untuk mengalahkan hawa nafsu, menundukannya kepada Syari’at Alloh ta’ala. Hawa nafsu yang berarti sangat luas mencakup nafsu tahta, dunia, wanita dan nafsu untuk menyimpang dari SyariatNya. Karena itu kematangan spiritual tidak harus dinikmati oleh seorang yang tua renta, bisa jadi hal ini bisa dirasakan oleh seorang bayi yang baru lahir atau remaja yang masih belia, lihatlah bagaimana bayi yang dikisahkan dalam kisah Ashabul Uhdud lalu seorang remaja bernama Umair yang begitu setia membela Islam di masa Nabi, itulah sebuah kematangan spiritual hakiki yaitu kenikmatan yang tidak bisa digambarkan ketika iman sudah menghujam dalam dada, semoga kita bisa meraihnya. Wallohu’alam.



1 komentar:

  1. ada teori kematangan spiritual kah?

    atau,,

    pengertian kematangan spiritual dalam perspektif psikologi transpersonal ?


    jawaban anda sangat membantu bahan saya,,


    tq,
    emilia

    BalasHapus

Please Uktub Your Ro'yi Here...