Selasa, 13 Maret 2012

Anthropologi Budaya

Oleh : AM. Bambang Prawiro

Antropologi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata άνθρωπος (baca: anthropos).[1] Kata Anthropos berarti manusia dan logos berarti ilmu pengetahuan. Maka antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Hal ini sesuai dengan definisi yang diberikan oleh M.J. Herskovits yang mengatakan bahwa anthropology is the science of man. Secara umum, Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.[2] Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Maka Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. David Hunter menyebutkan bahwa Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia. Sementara ahli Anthropologi Indonesia Koentjaraningrat menyebutkan bahwa Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
Secara garis besar ilmu antroplogi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu antropologi biologi dan antropologi budaya. Antropologi biologi merupakan kelompok studi antropologi yang mempelajari manusia beserta proses biologis yang menyertainya sehingga terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya. Ilmu ini meliputi ilmu paleoantropologi dan antropologi fisik. Ilmu pengetahuan penunjang dalam antropologi biologi meliputi kedokteran, arkeologi, biologi, dan sebagainya. Sedangkan Antropologi budaya merupakan studi antropologi yang bidang studinya mengambil kebudayaan sebagai objeknya. Aspek-aspeknya antara lain meliputi masalah sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran aneka warna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia; masalah perkembangan, penyebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan di seluruh dunia; dan masalah azas-azas dari kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi.[3]
Sesuai dengan aspek-aspek yang dipelajari terdapat cabang antropologi budaya, yaitu prehistori, etnolinguistik, etnologi (Descriptive integration/etnology dan generalizing aproach/social anthropology), etnopsikologi, antropologi spesialisasi (antropologi ekonomi, antropologi politik, antropologi kependudukan, antropologi kesehatan, antropologi kesehatan jiwa, antropologi pendidikan, antropologi perkotaan dan antropologi perdesaan) dan antropologi terapan.[4]



[2] Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Anthropologi, Jakarta : Rineka Cipta, tahun 2002, hal. 3.
[3] Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Anthropologi, hal. 15.
[4] http://wahyono-tengul.blogspot.com/2009/07/antropologi-budaya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...