Kamis, 22 Maret 2012

Pendidikan Yatim Berbasis Kecakapan Hidup

Pendidikan Yatim Berbasis Kecakapan Hidup
Studi di Pesantren Yatim Ibnu Taimiyah Bogor dan Rumah Yatim Indonesia Jakarta
Oleh : Abdurrahman Misno Bambang Prawiro

Pendidikan adalah hak setiap warga Negara Indonesia, karena itu siapa saja berhak untuk mendapatkan hak pendidikan tersebut. Tidak terkecuali anak-anak yatim yang tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun sebagai peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus maka anak yatim dalam mendapatkan pendidikan harus dilandaskan pada kondisi dan karakteristik mereka. 

Anak yatim adalah setiap anak yang ditinggal wafat orang tuanya, khususnya ayahnya ketika ia masih anak-anak. Karena kondisi ini mereka memiliki kondisi psikologi yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Hilangnya figure ayah dalam kehidupan mereka menjadikan mereka merasa lebih bebas, tidak terikat dengan aturan dan selalu mencari sosok dan figure yang dapat menggantikan posisi orang tuanya yang sudah meninggal. Kondisi inilah yang menjadikan anak yatim memiliki kebutuhan khusus dalam kehidupannya, maka dalam hal ini pendidikan yang diberikan kepada mereka sudah selayaknya dapat memenuhi kebutuhan mendasar mereka. 

Pesantren Yatim Ibnu Taimiyah Bogor dan Rumah Yatim Indonesia Jakarta adalah dua lembaga yang mengkhususkan diri pada pendidikan anak yatim. Menggunakan dua pendekatan pendidikan yang berbeda keduanya berupaya untuk mendidik anak yatim agar menjadi manusia dewasa yang siap terjun ke tengah masyarakat. Pesantren Yatim Ibnu Taimiyah Bogor adalah lembaga pendidikan dengan system boarding /pesantren yang berasrama. Model pendidikannya menggunakan model pendidikan dari Kementerian Agama yang dikombinasikan dengan kurikullum mandiri yang merupakan adopsi dari kurikulum pendidikan di Kuwait. Dari model pendidikan yang dilaksanakan di Pesantren Yatim Ibnu Taimiyah Bogor setiap siswa dituntut untuk dapat hidup mandiri dan memiliki bekal pengetahuan agama. Model pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan di Pesantren Yatim Ibnu Taimiyah Bogor adalah berupa pembiasaan memenuhi kebutuhan sendiri seperti mencuci baju sendiri, menyeterika, kerja bhakti, dan bertanggungjawab pada kebersihan kelas dan kamar. Selain itu dikembangkan pula pendidikan keagamaan sebagai pesantren pada umumnya. 

Pada Rumah Yatim Indonesia dikembangkan model pendidikan luar sekolah dalam bentuk home schooling. Selain itu model pesantren juga diterapkan pada beberapa cabang lainnya.  Model pendidikan kecakapan hidup yang dilakukan mengacu pada kurikulum lokal yang dirumuskan oleh para pengurus lembaga. Pada awal berdirinya Rumah Yatim Indonesia menggunakan model pesantren yang menitikberatkan pada kemandirian. Dalam hal ini pihak RYI melakukan model pendidikan dengan cara memberikan pendidikan kewirausahaan dan kecakapan hidup lainnya bagi para anak asuhnya. Hasilnya anak asuh yang mereka didik berhasil memiliki berbagai keahlian yang menjadi bekal untuk masa depan mereka.  
    
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sudah selayaknya anak yatim mendapatkan pendidikan yang lebih dari anak-anak pada umumnya. Hal ini didasarkan pada kebutuhan khusus mereka yang harus dipenuhi yaitu hilangnya figure orang tua (ayah) dalam kehidupan mereka. Sehingga kurikullum yang memenuhi kebutuhan khusus in imutlak diperlukan.

Key Word :  Pendidikan Islam, Anak Yatim, Pesantren Yatim Ibnu Taimiyah, Rumah Yatim Indonesia, Penddidikan Berkebutuhan khusus dan kecakapan hidup.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...