Selasa, 03 Januari 2023

… karena aku sayang kamu: Menyikapi Fenomena Buka Pakaian di Media Sosial

Oleh: Misno Mohamad Djahri

 


Media sosial telah mengambil banyak waktu kita, hingga tiada hari tanpa membukanya. Berbagai berita, fakta, dan fenomena tersaji dalam bentuk tulisan, gambar dan video bergantian muncul tenggelam di media sosial. Adanya Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Tik-tok dan berbagai media sosial lainnya menyajikan berbagai tontonan yang mengundang rasa penasaran untuk menikmatinya. Tahap berikutnya, media sosial bukan hanya menyajikan audio visual kepada penikmatnya tetapi mengajaknya untuk turut serta dalam menghasilkan sebuah karya yang dikenal dengan istilah content atau materi. Maka, berbondong-bondong pengguna media sosial membuat content dan meng-upload-nya di media sosial dari mulai suara, gambar, video dan berbagai materi yang diharapkan mengundang simpati atau sekadar “like” dari yang menyaksikannya.

Salah satu dari fenomena yang ada adalah banyaknya pengguna media sosial yang memosting photo dan video dirinya dengan berbagai pose, dari yang memiliki manfaat hingga content bejat yang mengundang syahwat. Sajian laki-laki atau perempuan yang tertutup rapi dengan pakaiannya hingga yang membuka auratnya bahkan tidak ada lagi selembar benang yang menempel di badannya.

Wahai saudariku, khususnya mereka yang sering memposting photo atau video dirinya yang membuka auratnya… berhentilah melakukan hal itu karena justru menjadi dosa jariah yang akan membelitmu. Wanita-wanita yang memposting photo atau videonya dengan aurat terbuka, bertakwalah kepada Allah Ta’ala, karena kecantikanmu adalah hanya untuk suamimu atau pasanganmu nanti di surga yang dirindu Bertaubatlah kepada Allah Ta’ala dengan berhenti memposting photo atau video seperti itu, hapuslah semua yang mungkin masih ada di dunia maya. Karena semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya, dosanya berlipat ganda karena selain dosa membuka aurat kemudian engkau menyebarkannya dan mengundang syahwat orang lainnya.

Wahai saudaraku, khususnya para laki-laki yang juga memposting photo atau video yang membuka aurat, (ingat… aurat laki-laki adalah antara pusar dan lututnya) juga photo yang membuka dada dan perutnya, agar nampak memesona dan dilihat oleh laki-laki dan perempuan lainnya. Ini adalah sebuah kesalahan besar, ketika engkau menebar photo atau video yang dengan sengaja memamerkan lekuk-lekuk tubuhmu. Karena begitu banyak saat ini laki-laki yang terbius dan terpesona oleh laki-laki lainnya, salah satunya adalah karena photo atau video yang engkau posting. Bertakwalah kepada Allah Ta’ala, berhentilah memposting photo atau video yang mengundang syahwat laki-laki atau perempuannya lainnya. Itu adalah sebuah dosa, dan akan terus ditulis dosa selama photo atau video itu masih ada. Naudzubillah min dzalika.

Tulisan ini aku buat karena aku sayang kamu, ya… kamu yang sering memosting photo atau video dengan membuak aurat atau mengundang syahwat yang melihatnya. Mungkin engkau akan menudingkan dengan ungkapan “Sok suci, sok alim, gak usah usil urusan orang lain, begitu saja tergoda” dan ungkapan-ungkapan lainnya. Tapi ingatlah, bahwa manusia yang beriman pasti juga akan enggan melihat photo atau video-mu yang membuka aurat atau pose yang mengundang syahwat. Sekali lagi bukan hanya perempuan, tetapi banyak laki-laki saat ini yang memosting photo atau video yang memamerkan bagian-bagian tubuhnya yang sengaja untuk mengundang hawa laki-laki lainnya.

… karena aku sayang kamu. Ingatlah bahwa selama phot atau video itu ada, maka dosa itu akan selalu tertulis untuk mereka yang memostingnya. Bagaimana jadinya ketika kita meninggal, namun photo atau video itu masih ada di media? Tentu penyesalan yang tiada guna adanya.

… karena aku sayang kamu. Jangan hanya memikirkan kesenangan sendiri, tapi pikirkan juga orang lain yang terfitnah dengan photo atau videomu. Bahkan yang lebih dahsyat lagi ketika anak-anak dan mereka yang masih remaja dan pemuda membuka photo atau video itu kemudian terbawa dengan hawa nafsu hingga membawa kepada kemaksiatan yang terus berlaku.

… karena aku sayang kamu. Berhentilah dari sekarang memosting photo atau video seperti itu, gantilah dengan photo atau video yang positif yang mengajak kepada kebaikan dan memberik kontribusi positif bagi generasi baru. Karena kita tidak tahu, kapan ajal akan menjemputmu…

… karena aku sayang kamu. Aku bukan sok suci, karena aku juga merasa memiliki banyak dosa dan kesalahan yang bisa jadi lebih besar dari dosa-dosamu. Tapi aku terus memperbaiki diri, saling nasehat-menasehati agar kehidupan hakiki dapat terealisasi. Nasehati aku bila melakukan dosa dan kesalahan, aku akan menerimanya dengan penuh keikhlasan. Semoga kita selalu bersama dalam kebajikan, hingga ajal berada di kerongkongan dan menuju ke surgaNya dengan penuh ampunan, itulah sejatinya tujuan hidup orang beriman. Wallahu a’lam. 03012023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...