Senin, 30 Januari 2023

Mari Menanam Kebajikan...

Oleh: Misno bin Mohamad Djahri


 

Manusia di dunia pada hakikatnya berada dalam perjalanan, sebuah perjalanan panjang yang sudah melalui dua alam yaitu alam ruh (arwah) dan alam Rahim. Perjalanan selanjutnya manusia akan menuju alam barzakh yang kemudian sampai ke alam akhirat dengan ujungnya surga atau neraka. Maka perjalanan ini tentu saja membutuhkan perbekalan, dunia adalah tempat untuk menyiapkan perbekalan tersebut. Salah satu cara untuk menyiapkan perbekalan adalah dengan menanam segala bentuk kebajikan.

Sebuah perkataan yang penuh bijak menyebutkan “Dunia adalah Ladang Akhirat”, maka sebagai ladang mari kita menanam segala bentuk kebajikan. Langkah awal dalam menanam kebajikan adalah dengan memilih bibit unggul, maka dalam hal ini bibit itu adalah amal baik yang telah dihasilkan dari pendapat para ulama yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah. Selanjutnya bibit ini ditanam di ladang yang telah disiapkan dengan segala bentuk pengorbanan kerja keras. Dunia sebagai ladang harus disiapkan dengan penuh kesungguhan, tidak main-main dan memahami hakikatnya. Dengan ini diharapkan benih kebajikan yang disemai akan tumbuh, berkembang dan pada akhirnya menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

Ketika benih kebajikan sudah mulai tumbuh, maka rumput dan segala bentuk hama bermunculan. Tugas kita adalah membersihkan rumput yang tumbuh disekitarnya tanpa kita kehendaki, ia harus dihilangkan karena akan mengganggu pertumbuhan amal kebajikan. Hama yang berasal dari hewan-hewan lainnya juga harus dikendalikan agar pertumbuhannya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Banyak cara untuk membersihkan rumput dan gangguan hama, bisa dengan cara alami atau menggunakan obat-obatan kimia yang tidak mengganggu tumbuhan amal kebajikan.

Ketika amal kebajikan mulai berbunga atau berbuah, maka gangguan bisa jadi kembali datang. Burung-burung yang mengambil sebagai makanan, atau serangga yang membuat sarang di ladang adalah contoh gangguan yang harus dikendalikan. Belum lagi tangan-tangan nakal dari anak-anak jalang atau orang-orang yang kurang pemahaman keagamaan. Maka menjaganya dari segala bentuk gangguan adalah kewajiban dari pemilik ladang.

Jika semua gangguan sudah dilalui, maka bersiaplah hari panen raya tiba, di mana tanaman kebajikan kita akan memberikan hasilnya, bisa jadi ia dapat dinikmati dunia tetapi yang lebih utama adalah amal kebajikan yang akan diberikan pahala di akhirat sana, yaitu surgaNya serta dapat memandang agung wajahNya. Semoga Allah ta’ala mengabulkan kita semua memanen pahala sebagai hasil tanaman kebajikan kita di dunia. Aameen Ya Rabbal aalaameen 30012023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...