Senin, 09 April 2012

Tak Ada Yang Abadi



Oleh : Abu Aisyah

Judul tulisan ini bukan mengingatkan anda pada sebuah lagu, tapi sudah lama sekali saya ingin menulis dengan judul ini. Tidak usah jauh-jauh mencari contoh orang lain, bahkan dalam diri kita sendiri ternyata judul dari tulisan ini terus berjalan dan kita tidak bisa untuk menghentikannya.
Tak Ada Yang Abadi, semuanya terus berjalan baik disadari atau tidak seluruh organ tubuh kita juga mengikuti ritme kehidupan ini. Yup…. Maksud dari tulisan ini adalah saya ingin mengajak anda untuk melihat setiap jengkal organ tubuh kita. Anda yang berumur lebih dari 30 tahun pasti sudah mulai merasakan bahwa organ tubuh yang kita miliki sudah mulai mengalami penurunan fungsi. Anda yang berumur lebih dari 40 tahun akan lebih merasakan bahwa anggota tubuh selalu setiap hari kita gunakan telah mengalami “aus” alias fungsi terus berkurang. Anda yang berumur 50 tahun? Sepertinya tidak perlu ditanyakan lagi, hampir seluruh organ tubuh kita sudah berkurang lebih banyak dari fungsi awalnya.
Semua yang ada di dunia ini memang tidak ada yang abadi, demikian juga dengan tubuh kita. Dulu gigi saya masih utuh sekarang sudah mulai berkurang satu demi satu. Memang bisa ditambal seperti teman saya, namun itu tetap saja tidak mengurangi kekurangan dalam diri saya. Rambut saya juga sudah mulai memutih, padahal kalau mau bisa saja disemir. Tapi saya pikir itu hanya merubah penampilan bukan sesuatu yang sebenarnya. Demikian juga anggota tubuh yang lainnya, setiap hari kita gunakan jadi wajar kalau fungsinya mulai berkurang.
Saya selalu berfikir dan terus merenung ternyata tubuh yang kita miliki inipun suatu saat akan kehilangan fungsinya. Mata, bisa jadi lama-lama akan rabun atau “plus” kaca mata. Kulit, yang awalnya kencang semakin lama semakin keriput dan tidak lagi menarik. Ini barangkali yang disebut dengan kedewasaan, bahwa setiap orang akan mengalami tua dan seluruh anggota tubuhnya tidak akan lagi berfungsi, ini namanya mati.
Saya umpamakan motor yang selalu saya naiki, sudah hampir lima tahun ternyata fungsi dari motor itu juga mengalami banyak kerusakan dan harus diperbaiki. Masih mending kalau motor bisa diservis dan diganti onderdil-nya. Nah.. kalau tubuh kita? Bisa memang diganti, jantung bisa dicangkok, gigi bisa pakai gigi palsu, kulit bisa pakai sinar laser agar kencang kembali, rambut bisa disemir dan lain-lain. Namun lagi-lagi semua itu hanya sementara, padahal kita ingin hidup lebih lama.
Jika demikian adanya, wajarlah jika kita seharusnya mengoptimalkan anggota tubuh yang masih ada dan berfungsi dengan baik untuk digunakan di dalam ketaatan kepadaNya. Kembali saya berfikir ketika fungsi dari anggota tubuh kita semakin berkurang, adakah ketaatan itu bertambah? Ingatlah Tak Ada Yang Abadi, bahkan tubuh ini. Yang cantik akan semakin berkurang kecantikannya, yang gagah akan semakin berkurang kegagahannya, yang merasa sehat wal afiat pasti dia akan merasakan sakit dan anggota tubuhnya tidak lagi sempurna. Mari gunakan tubuh ini untuk taat kepada Ilahi, selagi ia masih berfungsi…. Wallahu A’lam.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...