Oleh : Abu Aisyah
Islam itu adalah sebuah bangunan yang megah, bangunan tersebut tentu tidak akan dapat berdiri tegak tanpa adanya penopang-penopang yang menjadikannya tegak berdiri dengan kokoh.
Jika Islam diumpamakan dengan bangunan tersebut, maka tiang-tiang penopangnya adalah rukun-rukun Islam sebagai bagian-bagian yang tidak bisa dipisahkan dari Islam. Jika salah satu dari tiang penopang tersebut roboh tentu akan menjadikan bangunan Islam tersebut timpang atau bisa jadi akan roboh. Berkenaan dengan hal ini Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :
عن أبي عـبد الرحمن عبد الله بن عـمر بـن الخطاب رضي الله عـنهما ، قـال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسـلم يقـول : بـني الإسـلام على خـمـس : شـهـادة أن لا إلـه إلا الله وأن محمد رسول الله ، وإقامة الصلاة ، وإيـتـاء الـزكـاة ، وحـج البيت ، وصـوم رمضان
Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah bersabda: "Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan". Bukhari no.8, Muslim no.16.
Penopang-penopang Islam tersebut adalah rukun-rukun Islam yang sebagian dari kita telah mempelajarinya sejak belajar di tingkat dasar. Hanya saja penerapannya sering kali tidak semudah yang diucapkan.
Mungkin kita sudah mengetahui mengenai syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji, namun apakah hal tersebut telah kita laksanakan dengan sebenar-benarnya? atau dalam pertanyaan yang lebih sederhana, "Sudahkah ia menjadi tiang penopang bagi bangunan Islam yang kokoh dalam hati kita?"
Jika sebuah bangunan tanpa penopang akan roboh dan hancur, demikian pula Islam tanpa penopang, ia akan roboh dan hancur binasa. Lalu bagaimana jika penopang tersebut ada akan tetapi rapuh? jawabannya tentu tidak jauh berbeda dengan pertanyaan sebelumnya.
Benar, bangunan Islam yang hanya ditopang oleh rukun Islam yang tanpa roh ketundukan lambat laun akan roboh dan hancur binasa. Bagaimana mungkin penopang-penopang Islam rapuh?
Sesungguhnya "Ucapan tanpa amalan" atau "Ilmu tanpa amalan" dan "Amalan tanpa ilmu" adalah sebuah ketimpangan. Ilmu tanpa amalan tidak akan bermanfaat bagi pemiliknya, demikian pula amalan tanpa ilmu akan membawa pelakunya kepada kesalahan.
Demikian pula rukun-rukun Islam, bisa jadi ia kita lakukan berkali-kali, syahadat kita ucapkan setiap hari, shalat kita laksanakan sehari lima kali, puasa kita laksanakan setiap tahun, zakatpun demikian bahkan haji kalau perlu setiap tahun kita kerjakan, namun semua itu tidak pernah membekas dalam hati, perilaku dan sendi-sendi kehidupan kita. Apakah ada yang salah dalam ibadah kita?
Sangat sulit untuk menjawab pertanyaan ini, apalagi menuduh orang lain. Kita koreksi bersama ibadah kita, kita koreksi bersama muamalah kita atau kalau kita mau lebih tegas kita koreksi keyakinan kita. Sudahkan sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Islam? sudahkah seperti yang diharapkan oleh Islam? lebih spesifik lagi, sudah sesuai dengan apa yang Nabi laksanakan?
Dari sinilah pentingnya kita mengetahui hakikat dari Islam dan apa sebenarnya yang diinginkan oleh Islam. Islam apa adanya memberikan penjelasan secara obyektif mengenai hal-hal yang ditetapkan dan diharapkan ada pada setiap individu muslim. Ia tidaklah menginginkan adanya ibadah-ibadah tanpa ruh atau pribadi-pribadi muslim yang rapuh karena keyakinannya akan Islam tidak penuh. Ia memberikan penilaian secara obyektif sesuai dengan Islam apa adanya tanpa kepentingan dari berbagai pihak, kepentingannya adalah menegakkan syariat Allah jalla wa 'Alla.
Kemudian kita sampai kepada pertanyaan inti dalam bab ini, bagaimana cara agar penopang-penopang Islam itu kokoh sehingga bangunan Islam akan berdiri dengan megah? jawabannya adalah ilmu.
Tepat, hanya dengan ilmulah setiap rukun Islam akan memiliki nilai yang ditetapkan dan diharapkan oleh Islam. Dengan ilmu seseorang akan mengetahui rahasia di bailk shalat, puasa atau zakat. Dengan ilmu seorang muslim akan dapat meraih esensi dari rukun Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...