Jumat, 06 Mei 2011

Menikmati keterasingan


Oleh : Abdurrahman MBP


Semua orang pasti tidak mau, minimal nggak betah seandainya diacuhkan atau didiamkan oleh orang-orang disekitarnya, apalagi jika dia termasuk orang yang terbiasa dengan kebersamaan dengan orang lain, memang manusia tidak bisa hidup sendiri karena dia adalah makhluk social, tapi setiap manusia pasti pernah mengalami hal diatas, dicuekin, diacuhkan dan didiamkan oleh orang lain, apa yang terasa oleh anda? keterasingan, itu mungkin kata yang cocok untuk menggambarkan suasana diatas. Keterasingan kata ini memang seperti momok yang begitu menakutkan, bahkan saking menakutkannya sehingga banyak diantara manusia yang mencoba menghilangkannya dengan membaur dengan manusia, namun keterasingan akan tetap ada karena itu adalah sunatullah, tahukah anda bahwa keterasingan ini tidak hanya menimpa orang-orang yang kesepian? benar keterasingan terkadang menimpa pada orang-orang yang mencoba untuk menyelisihi apa yang telah menjadi kebiasaan masyarakatnya, salahkah dia? tergantung apa yang diselisihinya, jika dia menyelisihi masyarakat karena apa yang dikerjakan mereka adalah sesuatu kemungkaran maka itu tidaklah salah, yang salah adalah menyelisihi masyarakat dengan niat agar berbeda dengan orang lain, berbeda disini tentunya hal-hal yang tidak sama dengan apa yang disyariatkan oleh Islam. Keterasingan dalam melaksanakan syari'at Alloh ta'ala adalah sebuah kenikmatan yang tidak bisa digambarkan hal ini tentunya hanya dirasakan oleh orang-orang yang ikhlash dan mengikuti petunjuk Rosul, anda ingin merasakannya ada beberapa tips buat anda agar bisa menikmati keterasingan yang semakin hari semakin kentara ini, berikut penjelasannya :




  1. Jadikan Alloh dan Rosul_NYA sebagai petunjuk utama,berpegang teguhlah dengan keduanya, niscaya anda semakin merasakan nikmatnya keterasingan.
  2. Ikhlash dalam mengamalkan perintah keduanya dan dalam menjauhi segala larangannya adalah kunci utama untuk menikmati indahnya keterasingan ini, karena dengan ikhlas kita akan semakin merasa bahwa segala sesuatu yang kita lakukan semua itu tidak memerlukan adanya saksi, cukuplah saksi Alloh ta'ala saja.
  3. Serahkan segala sesuatu yang menimpa kita kepada Alloh saja, dengan ini betapapun diasingkannya kita justru semakin dekat kita dengan Alloh, dengan menyerahkan semua yang menimpa kita maka dada kita akan terasa lapang dan selamat berbahagia denagn keterasingan anda.
  4. Yakinlah bahwa semua musibah yang menimpa kita itu adalah takdir dari-NYA, jika itu suatu musibah maka bersabarlah dan jika itu ujian maka muhasabahlah, hal inilah yang menjadikan kita semakin merasa dekat dengan Alloh, dan ketika kita semakin dekat dengan Alloh pasti kenikmatan itu akan segera datang.
  5. Jadikan segala aktifitas kita dalam rangka mendekatka diri kepada Alloh dan mengharap keridhoan-NYA, dan kenikmatan mana lagi yang lebih nikmat dari mendapat keridhoan-NYA.
Semoga lima langkah di atas dapat anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari anda dan ketika keterasingan itu datang maka kita telah siap untuk menghadapinya bahkan menikmatinya, semua itu dengan syarat bahwa keterasingan kita adalah karena berpegang teguhnya kita pada Dien Al-Islam yang murni ini, serta berbedanya kita dari orang-orang yang sudah terlalu terbiasa dengan kemaksiatan dan dosa-dosa. Semoga kita termasuk mereka , yaitu orang-orang yang dijanjikan oleh Rosul " berbahagialah bagi orang-orang yang dianggap asing, yaitu orang-orang yang berbuat baik ketika manusia terbiasa berbuat maksiat ",  semoga kita termasuk mereka … Amin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...