Abdurrahman MBP
Al-Qur’an menyebut nafs dalam bentukbentuk kata jadian تنفس يتنالص متنا فسون نفس نفوس أنفس . Dalam bentuk mufrad, nafs disebut 77 kali tanpa idlafah dan 65 kali dalam bentuk idlafah. Dalam bentuk jamak nufus disebut 2 kali, sedang dalam bentuk jamak anfus disebut 158 kali. Sedangkan kata tanaffasa, yatanaffasu dan almutanaffisun masingmasing hanya disebut satu kali.
Dalam bahasa Arab, kata nafs mempunyai banyak arti,[1] tetapi yang menjadi obyek kajian dalam penelitian ini adalah nafs seperti yang dimaksud dalam alQur’an. Term nafs dalam alQur’an semuanya disebut dalam benttuk ism atau kata benda, yakni nafs, nufus dan anfus. Sedangkan kata تنفس dalam surat alTakwir/والصبح اذا تنفس) 81:18 dan kata يتنافس dalam surat alMuthaffifin/83: 26 فالينافس المنافسون) ) meskipun kata-kata itu berasal juga dari kata nafasa/ nafisa, dalam kata jadian seperti itu mempunyai arti yang tidak berhubungan dengan nafs.
Sastra Arab kuno menggunakan kata nafs untuk menyebut diri atau seseorang, sementara kata roh digunakan untuk menyebut nafas dan angin.
Pada masa awal turunnya alQur’an, kata nafs di gunakan untuk menyebut jiwa atau sisi dalam manusia[2], sementara roh digunakan untuk menyebut malaikat Jibril atau anugerah ketuhanan yang istimewa.[3] Baru pada periode sesudah alQur’an secara keseluruhan memasyarakat di dunia Islam, kata nafs digunakan oleh literature Arab untuk menyebut jiwa dan roh secara silang, dan keduanya digunakan untuk menyebut rohani, malaikat dan jin.
Bahasa Arab juga menggunakan istilah nafsiyun ( نفسي ) dan nafsaniyun ( نفساني ) untuk menyebut halhal yang berhubungan dengan nafs.[4] Dalam alQur’an, kata nafs mempunyai aneka makna:
1. Nafs, sebagai diri atau seseorang, seperti yang disebut dalam surat Ali Imran/ 3: وانفسنا وانفسكم) 61 ) , surat Yusuf /12: وقال الملك ائتوني به أستخلصه لفس ي) 54 ) dan surat alDzariyat / 51: (وفى أنفسكم أفلا تبصرون) 21
2. Nafs, sebagai diri Tuhan, surat alAn’am/ 6: 12, كتب ربكم على نفسه الرحمن - كتب على ) 54(نفسه الرحمة
3. Nafs, sebagai person sesuatu, dalam surat alFurqon/واتخدوا من دونه الهاة لايخلقون 25:3 شيئا وهم يخلقون ولا يملكون لأنفسهم ضرا ولا نفغا dan surat alAn’am/6:130
4. Nafs sebagia roh, surat alAn’am / 6: ولو ترى اذ اظالمون فى غمرات الموت والملئكة باسطوا ايديهم 93
أخرجوا أنفسكم
5. Nafs sebagai jiwa, surat alSyams/91: ونفس وما سواه ا) 7 ) d an surat alFajr/89: 27
(يأيتها النفس المطمئنة)
6. Nafs sebagai totalitas manusia, surat alMaidah/من قتل نفس بغير نفس او فساد فى 5:32
الارض فكانما قتل الناس جميعا dan surat alQashash/28: 19, 33
7. Nafs sebagai sisi dalam manusia yang melahirkan tingkah laku, surat alRad/13: أن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم) 11 ) dan alAnfal/8: 53.
Dalam konteks manusia, disamping penggunaan nafs untuk menyebut totalitas manusia, banyak ayat alQur’an yang mengisyaratkan gagasan nafs sebagai sesuatu di dalam diri manusia yang mempengaruhi perbuatannya, atau nafs sebagai sisi dalam manusia, sebagai lawan dari sisi luarnya. Ayat-ayat yang mengisyaratkan adanya sisi luar dan sisi dalam manusia antara lain adalah sebagai berikut:
اللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنْثَى وَمَا تَغِيضُ الأرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ سَوَاءٌ مِنْكُمْ مَنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang Sempurna dan yang bertambah. dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukurannya. Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; yang Maha besar lagi Maha Tinggi. Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan Ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.s. AlRad/13:8-11).
[1] Bahasa Arab menggunakan term nafs untuk menyebut banyak hal, seperti roh, diri manusia, hakikat sesuatu, darah, saudara, kepunyaan, kegaiban, ukuran samakan kulit, jasad,kedekatan, zat, mata, kebesaran dan perhatian (lihat Ibn Manzhur, Lisan alArab (Ttp: dar alMa'arif, tth), Jilid h. 4500-4501)
[2] Pada periode Mekkah, alQur'an sudah menyebut alruh al amin, alruh al qudus dan almalaikah wa alruh sepeti yang tersebut dalam Q.s alSyuara/26:193, Q.s. alNahl/16:102,Q.s alMa'arij/70:4, Q.s. alNaba/78:38, Q.s alQadr/97:4
surat alSyura / وكذلك اوحينا اليك روحا من امرنا) 42:52 ) mengandung arti wahyu alQur'an. Lihat pula suratsurat Q.s. alSyuara/26:193, Q.s. alNahl/16:102, Q.s alMaarij/70:4, Q.s alNaba/78:38, Q.s alQadr/97:4
[4] Tentang penggunaan kalimat roh dan nafs dengan makna silang dapat dilihat antara lain pada kitab alAfhannikitab sastra masa Bani Umayyah, juga pada kitabkitab hadits, alMuwaththa, Musnad Ibn Hanbal, Shahih Bukhari pada kitab al_Farq bayn alFiraqnya al Baghdadi, alMilal wa alNihalnya al Syahristani dan lainlain. Lihat pula Ibn Manzhur, Lisan alArab, Dar al Ma'arif dan H.A.R Gibb & J.H. kramers, Shorter Encyclopaedia of Islam (New York Cornell Uniersity Press, 1953), h. 433-436 dan Edward William Lanc, ArabicEnglish Lexion, (London: Islamic Texts Society Trust, 1984), volume II, h. 2826-2829
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...