Oleh : Abu Aisyah
Kiamat, sebuah kata yang banyak mengundang kontroversi. Ia menjadi bahan perbincangan seluruh umat di jagad ini. Masih terngiang di telinga kita heboh prediksi kiamat yang akan terjadi pada tahun 2012, walaupun penelitian dan rumor terakhir katanya hanya sekadar rumor sebuah bencana besar yang akan terjadi pada tahun itu.
Saya sendiri ketika mendengar kata kiamat dan mengingat kengerian hari itu sepertinya muncul rasa “takut” juga. Namun benarkah sikap demnikian? Yaitu takut akan datangnya hari kiamat?
Kiamat adalah sesuatu yang pasti terjadi, ia adalah akhir dari seluruh kehidupan di dunia. Telah menjadi satu dari rukun Iman yaitu beriman kepada hari akhir yang berarti hari kiamat. Permasalahannya adalah bahwa hari kiamat adalah hari yang penuh bencana super dahsyat, bagaimana jika kita menyaksikan hari itu? Padahal Rasulullah pernah bernah bersabda bahwa sejelek-jelek manusia adalah mereka yang hidup hingga hari kiamat tiba.
Jika kiamat sudah menjadi kepastian, kenapa kita harus takut dengannya. Padahal kiamat kecil juga terus terjadi di sekitar kita, yaitu kematian yang menghampiri satu demi satu manusia di muka bumi ini. Benar sekali, bahwa kematian adalah kiamat kecil, ia menjadi akhir dari kehidupan seseorang. Jika kita mengaitkan antara kematian dan hari kiamat maka kita akan terhibur bahwa ternyata walaupun kita tidak berjumpa dengan hari kiamat namun kita juga akan berjumpa yang namanya kematian. Proses dari keduanya adalah sama, yaitu terpisahnya ruh dari jasad. Adapun sebabnya, maka itu hanyalah pandangan manusia saja. Bisa jadi seseorang merasa ngeri ketika melihat seseorang yang meninggal dunia dalam keadaan badannya hancur, tertabrak kereta, tenggelam, terbakar atau kondisi ekstrim lainnya yang mengakibatkan jasad dari orang tersebut rusak. Kemudian kita berfikir bagaimana sengsaranya seseorang yang meninggal dalam keadaan demikian.
Esensi dari kematian adalah takdir dari Allah ta’ala yang sudah pada batasnya, sehingga bagaimanapun kita takut dengan kematian maka tetap saja ia akan tetap datang. Jika demikian sebab kematian tidak lagi diperhitungkan, ia hanya sebab untuk mengantarkan ruh kita untuk menghadap kepada Allah ta’ala.
Akhirnya, ketakutan kepada adanya bencana besar di akhir zaman tidaklah beralasan, karena itu telah menjadi takdirNya. Kengerian yang terjadi di hari itu memang sangat dahsyat namun semua itu tidak lepas dari kendaliNya, maka berharaplah kepadaNya agar kita diberikan hidayah Islam dan sunnah sehingga kita dapat terhindar dari semua bala’Nya. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...